1. Find

1.4K 46 2
                                    

.

..

...

.....

1.FIND

FLASHBACK ON

Disebuah rumah megah nan besar , terlihat seorang pria tua baya yang sedang terbaring lemah ketika menatap sang cucu .

Sementara sang cucu hanya bisa duduk di sampingnya tanpa memberikan perhatian apapun karena dia tidak tau untuk melakukan apa sebab dia adalah seorang cucu yang kaku dalam menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya .

Begitu pula dengan Harabojinya , mereka tidak memiliki perbedaan karena tidak tau untuk menunjukkan kasih sayang sebagai seorang Haraboji bagi cucunya .

Meski begitu , Harabojinya memiliki permintaan untuk memiliki seorang cicit , karena dia begitu kesepian . Sebab cucunya tidak tinggal bersamanya di rumah yang besar itu .

"Lisa , tolong berikan Haraboji seorang cicit . Jika itu terlalu berat bagi mu , Haraboji akan meringankan nya dengan meminta cucu menantu yaitu orang yang akan menjadi istri mu . Tolong kabulkan eoh , jika kau melakukannya, aku pasti akan segera sehat"

"Haraboji , kau hanya memiliki suhu tinggi yang mengakibatkan kau terserang demam . Itu bukan penyakit serius . Kenapa kau meminta sesuatu seperti kau akan pergi ? Selain itu , jika aku memenuhi permintaan mu , kau pasti akan meminta seorang cicit karena aku telah memiliki istri"

Haraboji Lisa terbatuk dengan keras "bahkan orang sehat saja bisa mati kapan saja , tapi jika kau keberatan , maka Haraboji tidak akan memaksa mu , kelak kau yang akan merasa menyesal jika tidak memberikan apa yang aku inginkan"

FLASHBACK OFF

Perkataan Haraboji Lisa seminggu lalu sukses membuat pikiran nya menjadi kacau , pada saat itu dia bahkan tidak baik baik saja karena jatuh pingsan akibat Haraboji nya mengucapkan kata kata 'itu'. Lisa bahkan kehilangan fokus nya saat bekerja , padahal sebelumnya dia tidak pernah seperti ini sama sekali karena dia selalu fokus terhadap perkejaan yang dimilikinya .

Beruntung dia memiliki sekretaris sekaligus asisten yang peduli terhadapnya "Presiden ? Apa kau baik baik saja ?" Kang Daniel yang sejak tadi berdiri menunggu berkas yang harus ditandantangani oleh Lisa memandang bos yang dipanggil Presiden olehnya itu dengan khawatir . Sebab sejak dia masuk ke dalam ruangan bos besarnya , Daniel hanya menatap bosnya yang mengepalkan tangan sambil menunduk . Daniel bahkan memperhatikan dengan jelas bagaimana butiran butiran keringat yang menguar di tubuh bos nya itu .

Lisa segera mengedipkan matanya berkali kali dan memperbaiki postur duduknya "Bagus , seperti biasa kau bekerja dengan baik . Kau bisa mendapatkan bonus mu setelah ini" Lisa dengan cepat kembali memperhatikan berkas ditangannya dan menyerahkan nya kembali pada Daniel agar bisa segera dikerjakan . Dia bahkan tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Daniel

"Silahkan keluar!" Daniel yang mengerti bosnya tidak ingin dia tinggal lebih lama ...

Daniel begitu bersemangat dan berterima kasih pada Presidennya sambil berjalan keluar dari ruangan bos besarnya . Sementara itu diluar ruangan , berbaris rekan kerja Daniel yang sedang menunggu hasil dari proposal mereka bersama .

"Berhasil , kita berhasil !" Mereka semua bersorak ketika kata itu keluar dari mulut Daniel , tapi Daniel tidak memberitahu rekannya bahwa dia mendapatkan bonus dari Presiden Manoban karena dia ingin mendapatkan nya untuk dirinya sendiri .

Daniel melihat seorang pria paruh baya tiba dengan beberapa kantong belanja di tangannya , diketahui pria ini adalah orang kepercayaan Presiden Manoban ketika di rumah , dia adalah orang yang merawat Presiden Manoban itu sejak kecil .

MY EYES ON YOU || JENLISA - E-BOOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang