8. MINA
.
..
...
Setelah semalam panjang yang penuh ketegangan tak berarti karena canggung , Lisa mau tidak mau bangkit dari tempat tidur meski dia sangat mengantuk hari ini .
Ketika melihat Lisa menghilang , Jennie segera membuka matanya sejenak karena lelah memejamkan matanya tanpa henti padahal dirinya tidak tertidur .
'Apa aku akan terus menerus seperti ini ? Tapi tidak masalah , aku bisa menahannya , lagi pula aku bisa melanjutkan tidur ku ketika siang'
Jennie terus memikirkan bagaimana kedepannya ketika dia harus menghadapi Lisa di kamar yang sama , hingga akhirnya tanpa sadar wanita itu akhirnya tertidur .
Seharusnya saat ini , Lisa pasti sudah berada di ruang gym rumahnya . Namun karena dia tidak dapat memejamkan mata sejak semalam , dia tidak bisa berolahraga hari ini , kemudian memilih untuk berkuda sejenak .
Meski hari masih cukup gelap , Lisa memutuskan menunggang kudanya dengan santai di temani Tuan Park .
Melihat Lisa hanya diam , Tuan Park tidak membuka suara karena sepertinya Lisa sedang tidak ingin berbicara meski moodnya tidak buruk .
Setelah hari cukup terang , Lisa memutuskan untuk kembali ke kamarnya karena dia harus bersiap-siap untuk pergi bekerja .
Melihat Jennie yang sama sekali tidak terganggu dengan Lisa yang keluar dan masuk , itu membuat Lisa tersenyum kala dirinya keluar dari kamar mandi 'Dia tidur sangat nyenyak ternyata , aku tidak percaya sekarang aku memiliki istri'
Karena dia memiliki istri , dia telah mempersiapkan sesuatu lalu meletakkannya di nakas sebelah tempat tidur Jennie .
Pukul 07:00 Jennie terbangun dengan terkejut .
'Astaga , aku ketiduran ?!' Dengan cepat dia memeriksa sekujur tubuhnya lalu menghela nafas 'Untunglah aku masih berpakaian lengkap'
Jennie terasa sedikit pusing saat terbangun dengan terkejut , jadi dia memutuskan untuk mengambil air 'Dia mengambilkan aku air ? Apa ini ?'
Mengabaikan segelas air minum , Jennie memilih mengambil sebuah kartu berwarna hitam yang berada di nakasnya 'Kenapa dia meninggalkan kartu ini ?'
Yang ada ditangan Jennie saat ini , adalah sebuah black card , Jennie jelas merasa itu bukan miliknya , jadi dia dengan cepat membasuh muka untuk memberikannya pada Lisa . Dia tau , Lisa sengaja meletakkannya disana , tapi dia tidak tau apa maksudnya . Jika dia ingin memberikannya pada Jennie , dia harus memberitahunya .
*****
Menyusul Lisa ke bawah , Jennie berharap orang tersebut masih berada di rumahnya , sebab dia masih belum tau jam berapa Lisa biasa pergi .
Beruntung ketika dia berada di tangga , Jennie sedang bersiap untuk pergi . Jadi dia segera berteriak .
"Lisa"
Lisa berbalik badan , untuk melihat Jennie yang memanggilnya seperti ingin mengatakan sesuatu .
"Ini , kau meninggalkan ini" dengan nafas tersengal , Jennie menyodorkan black card tersebut di hadapan Lisa .
Lisa menunduk memperhatikan apa yang disodorkan Jennie "itu milik mu"
Jennie menatap Lisa untuk sesaat sebelum mengembalikan pandangannya kembali pada kartu di tangannya "Tidak , aku tidak pernah mempunyai sesuatu seperti ini" Jennie segera menggelengkan keras , jika dia memiliki ini maka dia tidak akan menikah dengan Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EYES ON YOU || JENLISA - E-BOOK
FanficApakah Cinta bisa dijadikan alasan agar dapat memaafkan seseorang ? Bagi Lisa, tentu saja iya. Ditengah rasa sakitnya atas apa yang telah di lakukan sang istri, Lisa masih sanggup memaafkan semua kesalahannya karena rasa CINTA itu sendiri. Katanya...