9.VICE PRESIDENT
.
..
...
Pagi menjelang , setelah berhari-hari bersama , ketika malam saat mereka berada di tempat tidur yang sama , ketika paginya tidak ada perbedaan pada malam bagi Lisa dan Jennie selain mereka yang merasa tegang satu sama lainnya tanpa mereka sadari .
Meski begitu , hari mereka tetap harus berjalan . Kebetulan Jennie memikirkan satu hal yang menjadi keputusannya saat berpikir sepanjang hari , jadi dia memikirkannya bergabung dengan Lisa di meja makan pagi ini untuk membicarakan apa yang diinginkannya .
Awalnya, Lisa menyapa Jennie dengan ucapan selamat pagi sederhana . Setelahnya dia tidak mengatakan apapun , dia bahkan tidak bertanya apa saja yang dibeli Jennie setelah menerima uang sebanyak itu .
Tapi Jennie merasa itu hal yang bagus , jadi setelah dia melihat Lisa menyapu mulutnya dengan tissue , dia mencoba membuka percakapan "Lisa , aku ingin bekerja di kantor mu" ucap Jennie
Sejenak Lisa menghentikan pergerakannya , setelah beberapa menit dia mengangguk sambil menjawab "Wakil ku"
Jennie termenung sesaat , sebelum mengerti maksud Lisa "Hah , apa ? Tidak jangan , aku tidak ingin mendapatkan jabatan setinggi itu , terlebih tidak ada yang tau siapa aku di kantor mu , apa yang akan dikatakan orang jika tiba-tiba seorang wanita datang dan mengambil tempat sebagai wakil mu" Jennie segera menolak tempat yang diberikan Lisa untuknya , sebab dia hanya menginginkan posisi yang bisa membuatnya memiliki lebih banyak waktu dengan Daniel tentunya.
Itu juga sebabnya dia memikirkan ini seharian penuh . Sepertinya dia memutuskan berkarir dengan mengambil untung seperti ini agar tetap dekat dengan sang kekasih .
Lisa menatap Jennie , lalu menjawab dengan santai "Lalu kalau begitu , biarkan orang-orang di Perusahaan mengetahui tentang kita terlebih dahulu , setelah itu tidak ada yang akan mengusik tentang posisi mu bukan ?"
Jennie menelan ludahnya , jika Lisa memberitahu seluruh anak buahnya bahwa Jennie adalah istrinya , Jennie tidak akan memiliki kesempatan untuk bersama Daniel . Tentu saja apapun pergerakan Jennie juga akan di perhatikan oleh orang-orang di perusahaan tersebut .
Jadi Jennie berpikir dengan cepat lalu menolaknya dengan halus "Aku sebenarnya ingin kau menerima ku sesuai dengan kemampuan ku juga , bukan karena status yang aku miliki dengan mu. Meski ya , baru saja aku melakukan nya (menggunakan status ku untuk mendapatkan pekerjaan)tapi aku tidak akan berani jika aku tidak memiliki kemampuan menjadi wakil mu adalah tugas yang berat bagi ku, lagi pula kita sudah mengatakan bahwa akan mengumumkannya setelah aku siap . Bukankah seorang pemimpin yang dipegang adalah perkataannya ?" Jennie menghela nafas didalam hati , seperti nya jika dilihat dari ekspresi Lisa setelah Jennie mengatakan ini , Lisa memikirkan nya .
Lisa kemudian mengangguk paham "Sekretaris Daniel" jawab Lisa segera tanpa berpikir panjang .
"Hah?"
"Sekretaris Daniel" ulang Lisa
"Ya aku mendengar nya , hanya saja menjadi sekretaris Daniel ? Apa kau tidak salah ? Bukannya dia adalah tangan kanan mu ? Bagaimana bisa sekretaris memiliki sekretaris juga ?" Didalam hati tentu Jennie merasa senang karena Lisa menyarankan untuk mengambil posisi sebagai sekretaris Daniel . Hanya saja yang tidak dimengerti nya , bagaimana bisa seorang tangan kanan memiliki sekretaris ? Bukankah secara tidak langsung , tangan kanan adalah sekretaris juga ?
"Naik jabatan"
Mendengar bagaimana cara bicara Lisa yang irit , dan tidak begitu jelas . Membuat Jennie meremas kepalanya , walaupun dia sedikit mengerti kali ini , tapi dia memprotesnya "Astaga Lisa , ada apa dengan tenggorokan mu sebenarnya ? Kenapa kau begitu irit berbicara , jika kau berbisnis , aku yakin kau tidak akan -"

KAMU SEDANG MEMBACA
MY EYES ON YOU || JENLISA - E-BOOK
FanfictionApakah Cinta bisa dijadikan alasan agar dapat memaafkan seseorang ? Bagi Lisa, tentu saja iya. Ditengah rasa sakitnya atas apa yang telah di lakukan sang istri, Lisa masih sanggup memaafkan semua kesalahannya karena rasa CINTA itu sendiri. Katanya...