QUEEN of the BULLYING • 01 •

148 31 24
                                    

Hayy gaisss..

(No, plagiat. Hargai karya aku. Pasti kalian tau kan cara menghargai)


•Ratu bullying?•

•Ratu bullying?•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(◕ᴥ◕)

Shena Caitlyn Maheswari adalah primadona di sekolah high school intelligence. Selain, cantik Shena juga pintar didalam bidang apapun. Selain itu, Shena juga menduduki peringkat ke dua setelah sahabatnya mungkin.

Shena juga terkenal baik, ramah, dan suka menolong di sekolahnya. Tapi, sifatnya berbanding terbalik ketika ia sudah dihadapkan oleh saingannya dan sahabat. Sifat iblisnya akan muncul ketika sudah dihadapkan oleh mereka.

Ya, Shena mempunyai sifat kek iblis. Shena juga bisa menghabisi orang yang menurut musuhnya atau, orang yang menurut mengganggu hidupnya dalam beberapa menit, bahkan detik. Shena juga pernah terlibat suatu kasus yang hampir mencoreng nama baiknya dan keluarga. Tapi, semua bisa diselesaikan dengan mudah. Ya...apa lagi kalo bukan karena uang.

Selain itu Shena juga suka membully, contohnya aja sekarang, lagi terik-teriknya matahari Shena malah melakukan hal yang tidak seharusnya seorang murid lakukan. "KURANG AJAR BANGET YA LO!" bentaknya sambil menarik rambut seorang siswi ke belakang.

"M-maaf kak," jawab siswi itu sambil menyatukan tangannya didepan dada. Oh.... jangan lupakan kalo siswi itu sedang ketakutan dan menangis. Shena yang melihat seorang yang di bully nya menangis dan ketakutan malah, puas sendiri melihatnya. Bahkan sesekali Shena juga tertawa. Mungkin, menurutnya adalah sebuah hal yang lucu.

"K-kak b-bisa lepasin s-sakit," ucapnya supaya Shena melepaskannya. Bukannya melepaskan Shena malah semakin menguatkan tarikan pada rambutnya dan menamparnya.

PLAK

PLAK

PLAK

"APA LO BILANG, LEPASIN. LO KAN UDAH BUAT GU-"

"Shen udah bentar lagi ada ketos," seru salah satu sahabat Shena yang bernama Putri Victoria Oriana biasa dipanggil putri. Putri yang dari tadi menonton pertunjukan yang ada didepannya akhirnya menghentikannya kalo, dia mau mah ga akan diberhentikan, itung-itung ada pertunjukan gratis kan.

Shena pun melepaskannya dengan perasaan yang terpaksa. "Kita akan bertemu pulang sekolah nanti cantik, bye." ucapnya yang membuat siswi itu tambah ketakutan lagi. Oh ya....kita belum kenalan sama siswi itu. Kenalin dia Ajeng Zalika Iswari biasa dipanggil Ajeng anak non-akademik 3.

Setelah mengucapkan itu Shena menatap sahabatnya dan memberikan isyarat lewat lirikan. Sahabatnya pun langsung mengerti segera mengerjakan bagian masing-masing. Sebelum, ketos datang.

Biasanya ketos dan antek-anteknya akan keliling mengecek murid-murid yang bolos di jam pelajaran. Dan tempat yang paling banyak di datengin murid-murid untuk bolos adalah rooftop dan kantin.

"Gimana udah?" Tanyanya kepada sahabatnya dan dibalas dengan anggukan. "Udah, lo tenang aja."

"Ya udah. Yok cabut," Shena dan sahabatnya akhirnya pergi dari sana dan meninggalkan Ajeng. Ajeng ditinggalkan sendiri dengan alat-alat untuk bunuh diri.

Setelah kepergian Shena dan para sahabatnya, beberapa menit kemudian, ketos (ketua OSIS) dan wakilnya sampai di rooftop. Mereka terkejut melihat ada seorang siswi yang mencoba bunuh diri, dengan banyaknya luka-luka yang ada ditubuhnya. Dan, di pipinya bekas tamparan yang Shena berikan tadi sangat-sangat membekas.


༼ つ ◕‿◕ ༽つ

Shena dan para sahabatnya sedang berjalan di sepanjang koridor, mau menuju ke kantin. Disamping kanan Shena ada Adelia Davira Elvina sahabatnya yang terkenal ceplas-ceplos dan pintar. Adelia atau adel juga masuk dalam peringkat ke-5 akademik.

Disamping kanan Shena ada Patricia Angela Amanda biasa dipanggil Cia. Diantara sahabatnya Cia lah yang paling banyak di sukai oleh kaum Adam, bukan di sekolahnya saja tapi, juga diluar sekolahnya. Dan Cia, adalah yang paling ceria dan suka buat leluconan diantara mereka dan satu lagi juga sipaling jahil.

Dibelakang mereka berempat ada Putri Victoria Oriana. Putri memiliki sifat dingin dan cuek diantara mereka berlima. Juga yang paling ngerti kondisi sekitar. Putri paling benci dijahili terlebih lagi sama Cia. Kalo kata Cia "gak jahili putri gak hidup" kata-kata itu yang bikin Putri muak sama Cia.

Tapi, kalo gak ada Cia pasti persahabatan mereka gak bisa seasik ini. Contohnya aja sekarang, " Put- Putri Put- Putri Put- Putri,"

"Putra Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia," lanjutnya dan diakhiri ketawa sambil memukul lengan Adelia yang ada di sampingnya. Putri dan kedua sahabatnya hanya bisa memutar bola matanya malas. Selalu seperti itu gj.

Sekarang, mereka sedang ada di kantin untuk mengisi perut mereka. Dan, duduk paling belakang dan pojok, itu adalah tempat yang selalu di duduki five ladies, tempat itu juga udah di klaim oleh Shena jadi, tidak ada yang berani duduk di sana.

"Gusy nanti malam kalian kemana?" tanya Cia untuk mengalihkan suasana yang sunyi di antara mereka. Semua menjawab gelengan. "Gak, kemana. Napa emang?"

"Pergi yuk. Kemana gitu kek, suntuk gue dirumah terus," Cia sambil menatap sahabatnya secara bergantian. "Masa dirumah BELAJAR BELAJAR BELAJAR bosen gue," lanjutnya sambil menekan kata belajar. Dan diacungi jempol oleh Adelia, yang lain hanya menganggukkan kepalanya setuju.

"Hooh, gue juga, masa bokap nyokap gue terus nyuruh belajar," ucap Adel dan disetujui oleh semua yang ada di meja itu.

Shena pun menatap sahabatnya satu persatu. "Oke, nanti ke arpatemen gue. Ada satu hal yang ingin gue tunjukin,"

"Lo harus ikut," lanjutnya sambil menyenggol lengan putri. Putri hanya menjawab anggukan. "Gue usahain."

"Bakal ada pertunjukan yang menarik," batin seseorang yang baru saja melihat mainan Shena, yang baru datang.

Cia yang dari tadi menetap ke arah pintu, lebih tepatnya ke arah mainan Shena menarik sudut bibirnya. "Tamu yang tidak diundang akhirnya datang." Mungkin begitulah batin Cia.

Shena yang melihat Cia senyum-senyum sendiri dan melihat kearah pintu langung membalikkan badannya. Alangkah terkejutnya bahwa mainannya datang sendiri. Waow, sungguh sangat incredible bukan.

Shena pun langsung berdiri dan menghampiri mainannya. Setelah tepat dihadapan Shena hanya diam dan memandang orang yang ada dihadapannya dengan jijik dan tidak suka.

Orang yang ada dihadapannya bingung dengan tingkah Shena yang tidak langsung berbicara. "Kenapa?" Tanyanya selembut mungkin karena, takut.

"Gue tunggu nanti jam 7 di gedung kosong belakang sekolah," emang di belakang sekolah itu belakangnya ada gedung kosong, karena kebakaran tahun lalu. Setelah mengucapkan itu Shena pergi tanpa mendengarkan jawaban orang yang tadi dihadapannya.

• QUEEN of the BULLYING

QUEEN of the BULLYING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang