Siapakah sebenarnya aku?
• Kadang manusia tidak butuh dinasehati, mereka hanya butuh di dengarkan dan di sampingnya kala ada masalah •
_cheladie_
Mereka hanya diam saja ketika pendengar mulai berbicara, mereka sangat abai, mereka seakan acuh tak acuh, mereka seakan tidak peduli. Apakah dengan cara begitu mereka memperlakukan para pendengar? Padahal ketika mereka ada masalah mereka selalu datang bercerita kepada para pendengar, tapi saat pendengar cerita mereka—
Kadang kala pendengar juga butuh di dengarkan. Mereka tidak akan pernah bisa menyimpan semuanya sendiri. Pendengar juga seorang manusia biasa yang butuh di dengarkan. Banyak pendengar yang kehidupan lebih sulit, tapi mereka hanya bisa menyimpannya sendiri.
Tapi di sisi lain pendengar emang lebih suka menyimpannya sendiri daripada memberitahukan masalah mereka kepada orang lain. Kadang mereka hanya akan berbagi cerita kepada orang-orang tertentu saja.
Tapi itu tidak semuanya di ceritakan, 30% cerita, 70% di simpan sendiri. Sedekat apapun mereka kepada pendengar mereka hanya mengetahui sedikit masalah yang dialami oleh pendengar. Karena para pendengar tau kalau 90% orang hanya ingin tau kehidupan orang lain, tanpa memberikan sedikit solusi dan mereka akan mengomentarinya padahal mereka tidak tau apa yang dirasakannya.
'AKU TAK HARUS MENJADI MEREKA YANG SUKA MENGUMBAR-UMBAR MASALAH YANG MEREKA ALAMI. SELAGI BISA DI SIMPAN SENDIRI KENAPA GAK?'
'AKU BUKAN ANAK YANG MANJA KETIKA DITIMPA MASALAH KECIL LANGUNG NANGIS. AKU ANAK YANG KUAT MESKIPUN DUNIA TERLALU KEJAM UNTUK DIRIKU INI'
Karena mereka sudah biasa mengalami itu dari kecil. Mereka di ajarkan orang tuanya agar tidak jadi anak manja. Mereka di didik menjadi sosok yang kuat untuk kemudian hari. Ketika menginjak masa dewasa mereka sudah siap menghadapi semuanya itu.
Meskipun didikan orang tua mereka keras, tapi semua itu membuahkan hasil. Mereka tumbuh menjadi sosok orang yang memiliki prinsip, tujuan, dan terlebih lagi mental mereka tidak lemah. Mereka memiliki mental yang kuat untuk menghadapi hari yang akan datang. Dan mereka tidak akan kaget jika mereka bertemu orang berbagai macam karakter di dunia ini.
Mereka semuanya adalah sosok yang kuat, ini bukan tentang anak pertama, kedua, ketiga, ataupun tunggal, juga bukan anak dari sekian. Mereka adalah orang yang kuat di didik dari orang tua yang kuat dan mereka harus belajar menjadi dewasa sebelum waktunya. Sulit pasti tapi kembali lagi, semua itu pasti membuahkan hasil yang baik.
Hidup di dunia tak harus bergantung kepada orang lain saja. Kita harus bisa hidup dengan kaki kita sendiri. Kalau kita terus hidup dengan mengandalkan orang lain, kapan berkembangnya diri kita? Jawabnya, tidak karena sekuat apapun kita mencoba kalau terbiasa mengandalkan orang lain, kita tidak akan pernah berkembang dan di setiap apa pun kejadian kita selalu membutuhkan orang lain.
Kalau di pikir-pikir kita aslinya bisa melewati semuanya, cuma terbiasa. Sehingga menyebabkan kebiasaan yang seharusnya kita bisa menjalaninya. Ketika dewasa akan ada masa semua orang menjadi individual dan kita dituntut untuk mandiri. Kalau kita dari kecil tidak di didik mandiri apakah saat besar dan kita di masa itu, kita bisa langsung gitu aja? Semuanya hal harus di mulai dari kecil, tidak langsung instan.
Kita belajar membaca harus di mulai dari awal yang ketika membaca masih diejah tidak langsung lancar aja. Hidup kita tidak melulu harus mengandalkan orang lain. Bahkan kita bisa lebih hebat dibanding pada saat kita mengandalkan orang. Sesekali boleh sekedar minta tolong tapi, jangan terlalu sering. Sebab kita juga tidak tau betapa sibuknya orang yang kita minta tolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN of the BULLYING
Roman pour Adolescents[WAJIB FOLLOW AUTOR DULU, SEBELUM BACA] [NO, PLAGIAT! SAYA GA SUKA ADA PLAGIAT DICERITA SAYA!!] _ketika rasa sakit datang dari orang terdekat_ _rasa sakit itu nyata, tapi aku memilih menyembunyikannya_ Menurut kalian SAHABAT itu apa? Pasti kebanyaka...