Sesuatu yang terlalu cepat!
• Waktu akan terus berjalan dengan cepat oleh sebab itu, ukirlah kenangan yang indah dengan orang terdekat mu. Ketika kenangan itu terlintas dibenak mu, kamu tak harus menyesalinya tapi, kamu harus bahagia dengan kenangan yang kamu ukir itu. •
_Cheladie_
Di depan pintu perpustakaan seseorang menatap Azri dan Chelsea dengan hati yang mendidih. Dia melihat semua yang dilakukan mereka berdua. Dari mereka duduk bersama, Azri menyampingkan poni Chelsea, Azri menarik-narik rambutnya dan dirapikan sama Chelsea, dan akhirnya mereka saling tatap-tapapan.
Sekarang?
Mereka sedang berbicara sambil tertawa. Entah apa yang mereka bicarakan dan ditertawakan tapi Azri maupun Chelsea terlihat sangat bahagia. Orang itu tak bisa mendengarkan karena jaraknya cukup jauh. Tanpa menunggu lama dia segera pergi meninggalkan perpustakaan, dengan hati yang dongkol.
Dia mau bersantai di perpustakaan sambil membaca buku, setibanya dia malah di perlihatkan Chelsea dan Azri. Entah lah di sangat kesal. Perbuatan orang itu tak luput dari penglihatan penjaga perpustakaan dan membuatnya bingung. Tapi tak mau menegurnya hanya diam melihat. Penjaga perpustakaan melanjutkan lagi pekerjaan yang tertunda. Tak lama dari itu bel masuk berbunyi.
Tringgg
Tringgg
Tringgg
Azri dan Chelsea menghentikan aktivitas mereka. Chelsea bergegas membersihkan buku-buku yang bersekan dengan di bantu Azri mengembalikannya di tempat semula.
。◕‿◕。
Di kelas Shena terus menatap keluar jendela. Entah ia hanya merasa bosan dengan kelas ini. Kelas yang tak pernah buat gaduh, isinya orang-orang pintar, cerdas, ambis semuanya. Persaingan yang sangat ketat, lengah sedikit posisi langsung di tempati orang lain. Tidak mudah ia mendapatkan rangking dua paralel secara berturut-turut.
Ia hanya merasakan bosan saja. Disekelilingnya dipenuhi oleh orang yang kutu buku, tiap-tiap hari natap buku terus. Tidak ada kegiatan yang lain di kelas ini selain belajar, belajar, belajar, dan belajar. Ia sangat iri dengan sekolah yang tidak mengharuskan muridnya pintar, yang tidak membuat muridnya tertekan.
Ia ingin kelasnya seperti di luaran sana, kelas seperti pasar yang sangat ramai bukan kelas yang sangat sepi seperti kuburan. Ia juga iri bisa dekat dengan semua orang. Ia sangat rindu akan masa lalunya. Masa lalu yang sangat indah diukir dengan sesok yang sangat berharga di hidupnya. Iya, tapi dulu bukan sekarang.
Dia merupakan seorang yang istimewa dimasa lalunya. Ia tak pernah menyesal mengenalnya. Dia lah yang selalu ada kala ia senang, dan sedih. Dia juga yang perhatian dengan diriku, dia tempat sandaran yang paling nyaman kala sedih, dia tempat curhat yang paling baik, dia tempat pulang yang paling tepat.
Semua indah kala bersamanya, tapi keindahan itu hanya terjadi sebentar sebab dia pergi. Pergi sangat jauh, entah karena apa dia pergi ia sama sekali tidak tahu sampai sekarang. Setelah itu dia kembali dengan sosok yang sama, fisiknya sama emang sama tapi tidak dengan batinnya.
Setelah dia pergi, semuanya terungkap. Semuanya tak lagi sama. Satu persatu kepingan puzzle tersusun dengan rapi. Fakta-fakta mulai bermunculan. Semula keluarga ku dengan keluarganya baik-baik sekarang saja menjadi musuh. Sejak kejadian itu sampai sekarang.
Rumah, keluarga, sahabat semua hilang. Semesta ku hancur beserta aku di dalamnya. Bahkan, dunia ini seperti neraka dunia penuh kekejaman dan ketidakadilan. Tersangka di larang berbicara sedangkan yang pelaku semakin merajalela. Seakan kita bungkam padahal ingin sekali membuka mulut hanya saja kita takut untuk mengungkapkan semuanya.
Banyak korban bully yang bungkam karena mereka bukan tidak berani hanya saja takut orang yang di ajak berbicara malah nyeletuk " alah itu mah bercanda doang gak usah di masukin ke hati" hey buka mata kalian kita ini di bully, kalo bercanda gak kaya itu. Bercanda juga ada batasnya kalo sampe lewatin batas ya namanya di bully lah. Ngotak dikit lah jadi orang.
Chelsea hanya bisa menumpahkan semuanya di dalam buku kecilnya. Buku ini yang tau tentang semua hati dia. Chelsea gak pernah bilang sama orang tuanya atau sama siapa pun itu dia takut mereka bilang gitu. Tapi setidaknya chelsea ada buku dia bisa menulis apa aja di buku itu tanpa diprotes dan tidak ada yang menyinggung perasaannya lewat kata "bercanda".
"Chel," panggil orang yang tiba-tiba ada di depannya. Entah orang ini datang kapan tapi itu berhasil mengagetkan Chelsea yang sedang asik menulis.
Chelsea langsung cepat-cepat menutup buku kecil itu dengan warna biru tua serta ada kunci yang untuk membuka buku tersebut. "Apa?" Dengan suara datar di sertai serak karena dia batuk. Semalam habis pulang les dia kehujanan sedangkan keluarganya sedang keluar kota. Chelsea tidak ikut kerena sebenar lagi dia ujian.
"Lu di panggil ke ruang kepala sekolah sekarang," jawab siswa itu.
"Oke."
Tanpa lama-lama chelsea segera pergi keruang kepala sekolah, dia sudah tau apa yang akan di bicarakan. Chelsea sudah tiba di ruang kepala sekolah dia mengetuk pintu dan masuk ke dalam. Ternyata di ruangan itu kepala sekolah tidak sendiri ada peringkat dua dan tiga. Chelsea segara duduk setelah dipersilahkan oleh pemilik ruangan ini. "Kalian tau kan apa yang harus di lakukan?" Tanya kapsek dan bergantian melihat mereka berdua.
"Iya tau pak," jawab mereka kompak.
"Kalian harus tetap mempertahankan peringkat kalian, kalau bisa kalian menempati rangking yang di atas di atas kalian. Ya kalo tidak harus bisa mempertahankan apa yang sudah kalian capai. Mendapatkan itu mudah yang tidak itu mempertahankan apa yang sudah di dapat."
"Untuk Chelsea kamu harus semakin rajin jangan sampai lalai, mereka yang peringkat di bawah kamu bisa menyalip kapan saja ketika kamu menciptakan sedikit kelainan. Bukan malah kamu berleha-leha ketika sudah berada di peringkat pertama. Ini bukan itu chelsea tapi bukan kalian semuanya, tapi buat Chelsea kamu lebih pentin. Pertahankan peringkat kamu kalo kamu tidak ingin tergeser."
"Saya berharap hasilnya memuaskan dan juga kalian tidak membuat kesalahan yang fatal. Saya menghargai semua usaha kalian," lanjut kapsek itu.
"Iya siap pak, saya akan lebih rajin dari tahun lalu. Saya kali ini berniat untuk mengalahkan peringkat satu untuk. Saya akan lebih giat agar bisa menjadi peringkat pertama." Ujar Shena dengan memandang sinis chelsea.
Kapek itu menatap Shena dengan ragu karena dia tau bagaimana pun caranya Chelsea akan jadi peringkat pertama, "saya hargai setiap usaha kamu Shena dan semoga berhasil."
"Iya, itu pun kalo lu bisa kalahin gua." Ucap pelan Chelsea.
Setelah itu mereka keluar dan mengikuti kegiatan hari ini. "Shena, Shena kali ini lu akan gagal kesekian kalinya seperti tahun-tahun sebelumnya. Lo hanya sampah yang secara mudah gua singkirkan di dalam akademik. Lu bukan saingan gua," batin chelsea. Chelsea menatap Shena yang berjalan lebih dulu sampai menghilangkan dari pandangannya.
halo semua apa kabar, gimana harinya baik?
semoga baik aja yaaa.
aduh lama banget update nihh maaf yaaa.....
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN of the BULLYING
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW AUTOR DULU, SEBELUM BACA] [NO, PLAGIAT! SAYA GA SUKA ADA PLAGIAT DICERITA SAYA!!] _ketika rasa sakit datang dari orang terdekat_ _rasa sakit itu nyata, tapi aku memilih menyembunyikannya_ Menurut kalian SAHABAT itu apa? Pasti kebanyaka...