QUEEN of the BULLYING • 12 •

33 6 3
                                    

Hallo gaiss...
Gimana hari ini baik?

Sebelum baca vote dulu!
Jangan lupa komen!

Warning! Ambil sisi positif dan sisi negatif buang aja!

Luka tidak memiliki suara, sebab air mata
jatuh tanpa bicara.

_secret_

Kenapa harus aku?

Entah apa yang sedang direncanakan oleh Shena dan para antek-anteknya. Sebab, sejak tadi mereka tak berhenti mengamati setiap gerakan Chelsea. Selain, Putri sih, Putri mah bodo amat. Kalo dibilang risih, ya emang risih. Ia merasa tak nyaman terus-menerus diamati oleh mereka. Chelsea hanya bisa berdoa dalam hati, agar waktu berjalan lebih lama. Karena setelah itu ia akan...

Tring
Tring
Tring
Waktunya istirahat pertama.

Ah...waktu tak berpihak padanya. Orang-orang yang ada di dalam kelas mulai keluar, entah ke kantin, perpustakaan, atau hanya sekedar jalan-jalan, dan berbincang-bincang dengan sahabat atau teman mereka. Juga ada yang di dalam kelas seperti Chelsea.

Chelsea melirik ke tempat mereka, yang berada di kedua. Mereka hanya diam dan menatap Chelsea, menunggu semua keluar. Setelah semua keluar mereka mulai mendekati Chelsea. Shena langsung mendudukkan dirinya di bangku yang kosong. Diikuti sama Adel dan Cia tapi, bedanya mereka berdua hanya berdiri. Putri? Dia hanya menatap buku tanpa berniat bergabung dengan sahabatnya.

Shena mencoba merangkul bahu Chelsea, tapi tangannya di tepis. Shena menggeram marah dan menatap Chelsea secara tajam tapi, dia mencoba untuk menahannya. Dia tau kalo dia dan sahabatnya masih berada di dalam kelas.'Jaga-jaga kalo ada orang yang tiba-tiba masuk'. Shena langsung mencengkeram erat tangan kanan Chelsea. Chelsea hanya meringis sebab cengkraman Shena begitu kuat.

"Hai Che, udah lama kayaknya kita gak berbicara ya," ucapnya mengawali pembicaraan dan melambaikan tangan kanannya.

"Gimana kabarnya sehat kan?" Tanyanya dan hanya dibales anggukan oleh Chelsea.

"Kalo sehat berarti badan lo kuat dong," katanya dan dibalas anggukan lagi.

"Ohh ya udah kalo gitu. Nanti sebelum lo pulang ke rumah, gue tunggu di tempat biasa. Ada hadiah buat lo."

Shena mendekatkan dirinya kepada Chelsea dan membisikkan sesuatu sebelum pergi.

"Jangan lupa ya," ujar Adel.

Setelah itu mereka langsung meninggalkan Chelsea. Diikuti sama Putri yang berjalan dibelakang Shena, Adel, dan Cia. Tak lama setelah itu Azri memasuki kelas sambil membawa beberapa makanan ringan, dan minuman ditangannya. Tanpa permisi Azri, langsung duduk di bangku yang kosong sebelah Chelsea.

Chelsea yang menundukkan kepalanya seraya mengusap-usap tangannya yang dicengkeram erat sama Shena. Di bekas cengkraman Shena tangannya terlihat merah di kulit putihnya. "Che," panggil Azri. Chelsea langsung saja mendongakkan kepalanya menatap kearah Azri.

QUEEN of the BULLYING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang