17. Kak Jaemin!!

4.2K 374 76
                                    

Liburan sekolah udah usai.

Hari ini hari senin dan artinya apa?

Yak bener!

Gue harus pergi ke sekolah untuk memulai semester dua yang sepertinya akan penuh tekanan dan kedepresian ini.

"Pagi bestie!" sapa Ningning.

Gue jalan ngedeketin dia.

Ningning ngecat rambutnya jadi blonde dan itu cantik banget. Kan jadi pengen.

Gue sampai pangling tadi kalau gak denger suaranya.

"Rambut baru nih," gue mainin rambut panjang Ningning.

"Tanda-tanda apa ini...." Gue natap curiga.

"Tanda-tanda kiamat?"

Gue spontan nabok mulut Ningning.

"Ucapan adalah doa."

"Hehe aduh mulut gue emang deh." Dia nyengir.

"Ning lo tau gak sebenernya gue bosen."

"Bosen kenapa?"

"Bosen duduk mulu sama lo!"

Gue sama Ningning udah jejeran dari kelas satu SMA.

Dan sampai sekarang jadi keterusan.

Padahal biasanya temen-temen sekelas pada minta rolling tapi Ningning betah banget semeja sama gue.

"Niat gue mau semeja sampai lulus sama lo."

"Ih, setuju!" ucap gue sambil ketawa.

Ningning ikut ketawa.

Satu menit tawanya reda digantiin sama tatapan serius ke gue.

"Winter sebenernya gue mau ngomong ini, tapi lo harus jaga rahasia. Gue malu kalau ada lain yang tahu soal ini."

"Apaan tuh!?" Gue antusias ngedeketin telinga gue.

Ningning agaknya ragu-ragu buat ngasih tau gue.

Gue kekeh melototin dia sampai mau ngomong.

"Oke oke gue kasih tau tapi janji jangan bilang siapa-siapa?"

"Janji!"

Ningning narik napas dalam-dalam sebelum bisikin gue.

"Gue sama kak Renjun pacaran."

"WHAT DE PAK!" gue melotot sambil berteriak kaget.

Temen-temen sekelas pada natap gue.

Gue auto nutup muka pakek buku.

Malu coy!

"Sejak kapan?" gue berbisik.

Keliatanya hampir mustahil soalnya setiap ketemu di sekolah mereka selalu ada bacot mulu.

Kek gue gak percaya banget gila!

"Udah lama sih sebenernya. Sebelum ujian kemaren."

"Terus anak-anak lain pada tahu?"

"Anak-anak lain? Gengnya kak Jaemin?"

Gue ngangguk.

"Iya tau, beberapa kali juga gue main ke markas. Aya—maksud gue kak Renjun ngajak gue ke sana."

"Heol! Jinja! Daebak!"

Gue sampai jejakin kaki gue saking gregetnya.

"Selamat Ningning, akhirnya lo gak jomblo lagi!"

Ningning tersenyum lebar.

"Ngomong-ngomong kapan lo mau bilang kalau lo udah nikah sama kak Jaemin?"

Dijodohin [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang