1 (Awal)

781 64 1
                                    

Happy Reading

Di sebuah rumah lumayan besar yang berisikan anak-anak dan juga perawat, ada gadis bernama Hwang Yeji, Yeji yang saat itu sedang bermain petak umpet bersama anak panti lainnya.

Yeji berlari untuk mencari tempat persembunyian agar tidak ketahuan, tanpa diketahui Yeji sudah berada di dalam hutan, merasa sudah aman Yeji bersembunyi di balik pohon yang sangat besar.

Yeji yang saat itu duduk dibalik pohon menemukan sebuah buku misterius, tanpa berpikir panjang, Yeji mengambil buku misterius itu dan mulai membacanya. Karena keasyikan membaca, sampailah Yeji pada halaman terakhir buku yang menampakkan sebuah gambar lingkaran seperti ritual.

Yeji yang bingung dengan gambar itu pun hanya bisa berdecak kesal, tak mau luput dalam kesalnya Yeji mendengar suara seorang perawat yang sangat dia kenal memanggil namanya, mendengar itu Yeji langsung berdiri dan tidak sengaja merobek halaman terakhir pada buku misterius tersebut, tanpa memperdulikannya Yeji langsung lari kembali menuju panti asuhan tempatnya berada.

Sesampainya di panti asuhan, Yeji langsung memeluk sang perawat dengan erat, sang perawat yang mendapat pelukan tersebut hanya bisa tersenyum manis. Tiba saatnya malam hari, anak-anak dipanti harus bergegas ke kamar mereka untuk istirahat, perawat yang melihat Yeji masih berada di teras panti itu langsung menghampirinya. Tepukan pada bahu itu mengejutkan anak yang bernama Yeji.

"Ihh, kak jisoo ngagetin aja deh" kesal Yeji kepada perawat kesayangannya yang ternyata bernama Jisoo.

Jisoo yang mendengar itu langsung tertawa, melihat Jisoo yang tertawa Yeji langsung mempoutkan bibirnya, melihat Yeji melakukan itu Jisso menghentikan tawanya dan berkata

"Udah-udah, lagi mikirin apa sih? Enggak biasanya kamu seperti ini" Jisoo bertanya dengan satu tangannya mengelus kepala Yeji.

Yeji yang mendapat pertanyaan tersebut sempat bergelut dengan pikirannya sendiri, pada akhirnya Yeji mengela nafas dan menjawab pertanyaan tersebut.

"Yeji cuma kepikiran aja Kak, nanti kalau Yeji besar bakalan ninggalin Kakak sendirian disini, Yeji takut sendirian didunia luar Kak, Yeji enggak mau ninggalin tempat ini Kak" ucap Yeji yang sedari tadi menundukkan kepalanya.

Jisoo yang mendengar isi hatinya segera memeluk dan mengusap punggungnya, bohong jika Jisoo tidak sedih ketika Yeji yang sudah dianggap Adiknya ini pergi di masa mendatang.

11 Tahun Kemudian

Waktu yang begitu cepat bagi Hwang Yeji, tanpa dia sadari sudah saatnya Yeji meninggalkan panti asuhan ini, karena aturan dari pemerintah jika anak panti harus segera meninggalkan panti saat umur mereka beranjak 21.

Yeji yang sudah mengemas barang-barangnya mendapati Kak Jisoo yang berdiri di depan pintu kamarnya, Yeji yang melihat Kakaknya berdiri langsung saja berlari dan memeluknya, Jisoo yang mendapat pelukan membalas dengan usapan dipunggung sang Adik, setelah lama berpelukan Yeji melepas pelukannya dan melihat wajah Kakaknya yang masih saja cantik walaupun sudah berumur.

Didepan pintu Panti, Jisoo yang mengantar kepergian Yeji pun menangis tidak tega melepaskan Adik kesayangannya tersebut, Yeji yang melihat Kakaknya menangis kembali memeluk sang Kakak.

"Makanya Kakak cari pacar, biar bisa nemenin Kakak dan rawat Kakak" ucap gadis bermata kucing dengan senyuman yang mengejek.

Jisoo yang mendengar itu dari mulut sang Adik hanya bisa berdecih kesal "Udah pinter ya ngejek Kakanya, Kakak cuma takut nanti kamu kenapa-napa, Kakak enggak tega melepas kamu, maka dari itu sering-sering lah mampir ke Panti saat ada waktu, Kakak selalu menyambut kedatanganmu disini" Yeji yang mendengar ucapan Kakaknya tersenyum manis.

My Girlfriend Is A CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang