18 (Room)

404 41 11
                                    

Tidak bisa berword-word lagi

________________________________

Happy Reading

Setelah menghabiskan 1 hari bermain bersama, mereka sepakat untuk menginap di villa milik Giselle.

Tidak lama untuk sampai ke villa, dengan pemandangan yang indah dibalut senja menyelimuti suasana bumi membuat penghuni baru villa tersebut merasa nyaman.

Sebelum menentukan kamar masing-masing, mereka berkumpul sebentar diruang tamu, sedikit berbincang-bincang dan bergurau, Karina menyadari keberadaan sang kekasih yang sudah tidak ada wujudnya karena keasikan mengobrol, pada akhirnya Karina pamit untuk mencari keberadaan sang kekasihnya itu.

Tidak memakan waktu lama untuk menemukan Winter Karina sudah tau kemana perginya kekasih mungil tersebut.

Setelah melihat siluet orang yang dia sayang, Karina berjalan mendekatinya dengan senyum lega, melingkarkan tangannya di pinggang mungil sang kekasih.

"Sayangg" dengan nada rendah berhasil mengagetkan Winter.

"Astaga Karinaa, bikin kaget aja kamu ihh" tentu saja Winter kesal sekaligus senang.

"Maaf.. aku tau apa yang sedang berlari-lari di pikiranmu, jangan khawatir dengan kejadian masa lalu, masih banyak yang peduli sama kamu termasuk aku Yoo Jimin, pacarmu yang paling cantik dan tampan ini hehehe, aku akan selalu ada kalau kamu lupa, apa perlu kita menikah sekarang biar kamu percaya? xixixi" Karina melepaskan pelukannya dan pindah ke samping Winter.

"Apasih alay wkwk, tapi aku percaya kok kalau pacarku yang katanya cantik dan tampan ini selalu ada saat aku butuh sandaran bukan sandaran aja sih, kayaknya aku butuh kamu selamanya gimana dong?" Ucap Winter

"Tenang aja Yoo Jimin ini akan menemanimu sampai akhir cerita kisah kita, entah apa yang terjadi kedepannya yakinlah dengan kekuatan cinta ku yang unlimited ini akan ku seberangi samudra sekalipun hohoho" walaupun ucapan Karina sedikit ada candaan tapi semua yang diucapkannya itu tulus.

Inilah yang membuat Winter makin sayang sama kekasihnya, tingkah lakunya yang random itu menjadi alasan favoritnya, Winter tau kalau tingkah Karina yang sekarang ini muncul demi menghibur dirinya walaupun sedikit annoying nyatanya Karina berhasil membuatnya tidak bersedih lagi.

"Makasih" entah harus bagaimana Winter bersyukur lagi mendapatkan pendamping hidup sepeeri Karina.

Winter menaikan wajahnya agar bisa lebih dekat ke wajah Karina, mendekat perlahan seperti waktu yang berjalan lambat, menutup mata merasakan gelapnya pandangan tetapi tidak sepenuhnya gelap.

Pada akhirnya terjadilah tabrakan antara bibir manis Winter dengan bibir Karina, dengan suasana senja yang sudah lelah menemani membuat moment itu menjadi lebih indah.

Winter menarik wajahnya dan berkata "i'm so glad to have you in my life"

Karina hanya tersenyum dan kembali menempelkan bibirnya.

Suasana hangat tersebut disaksikan oleh penghuni villa lainnya, karena tak mau mengganggu waktu pasangan tersebut, mereka memutuskan untuk kembali menuju ruang tamu, tak lupa juga Ningning memotret kedua pasangan tersebut dan tersenyum, Giselle yang melihat Ningning hanya bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau dia sekali saja melawan egonya tetapi harus mengorbankan persahabatannya, tentu saja Giselle tidak mau itu terjadi.

.
.
.

Tanpa mereka sadari hari sudah malam bukan malam lagi bahkan sudah memasuki tengah malam, para gadis tersebut setuju untuk kembali ke kamar masing-masing yang sudah mereka tentukan itu .

My Girlfriend Is A CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang