17 (Again)

285 36 5
                                    

Halo guyss :> kangen gk nih sama ni cerita wkwk, btw maap ya kalau update nya lama, sibuk banget soalnya hehe sama ada masalah hati sih yang buat mood seketika ilang. Kalian pernah gk sih udah putus tapi perasaannya itu masih stuck di orang yang sama? Betull sampai sekarang aku masih ngerasain itu wkwk, walaupun udah sulit buat kembali lagi mungkin gini kali kalimatnya "bersamamu itu sakit, tapi kalau tidak bersamamu itu lebih sakit". Mendingan kalian langsung baca aja daripada liat ketikan hati ku wkwk

_____________________________________________

Happy Reading

Semua orang berkumpul di ruang tamu dengan suasana ruangan yang hampa, menidurkan tubuhnya di sembarang tempat, sangat malas untuk bergerak walaupun secuil.

Lia mencoba memikirkan sebuah rencana agar semuanya kembali bersemangat, tapi disatu sisi Chaeryeong yang melihat Lia sedang berpikir keras itu mempunyai ide jail.

Dengan penuh semangat untuk menjaili Lia, Chaeryeong berdiri dari sofa membuat atensi semua orang kecuali Lia menengok kehadapan Chae, belum sempat Winter melontarkan pertanyaan Chaeryeong keburu hilang ke belakang.

Tak berselang lama Chaeryeong membawa air segayung membuat semuanya menggelengkan kepalanya dengan apa yang akan Chaeryeong lakukan nanti.

Mengambil air dari gayung ke tangan, bersiap untuk melemparkan ke muka Lia, tentu saja semuanya sudah siap siaga menutup telinga mereka masing-masing.

Dengan hitungan ke 3... 2... 1...

Byurrr....

Kumpulan air setangan itu mendarat tepat diwajah Lia, membuat sang korban menahan amarah atas apa yang menimpa dirinya tapi naas bendungan amarah itu sudah mencapai batas.

"CHAERYEONGGG!!!!!!!!!! KAMU GILA APA HAHH!! SOPAN KAH KAMU BEGITU?!?!?, Anyway.. kita jalan-jalan yuk? Ke mana gitu taman bermain atau apa" dari yang awalnya marah-marah tetapi diakhiri dengan ajakan liburan.

Memang ada baiknya ide Chaeryeong untuk mengguyur Lia dengan air, lihat kan efeknya? Lia jadi lancar berpikir.

Tapi apa kalian pikir Lia akan berhenti sampai disitu saja? Tentu tidak.

Dengan sedikit emosi yang masih tersisa Lia memukul lengan Chaeryeong dengan keras dan membuatnya kesakitan.

"Aduhh udah Li, sakitt" walaupun sudah meminta ampun akan tetapi tidak ada respon dari Lia.

Dengan menahan rasa sakit tubuh Chaeryeong terdorong sampai menabrak meja kaca yang berada diruang tamu membuat lengannya mengeluarkan cairan merah, Lia yang melihat itu mengehentikan kegiatan memukulnya dan bereaksi sebaliknya, khawatir? Jelas Lia sangat khawatir saat darah terus keluar dari lengan Chaeryeong.

"Siapapun tolong ambilin kotak P3K, cepetann!!" Seru Lia kepada semua orang yang berada diruangan.

Dengan sigap Yeji berdiri dan berlari menuju ruang yang emang dikhusukan untuk keperluan medis.

Tak lama untuk Yeji mengambil kotak P3K, langsung saja Yeji menyerahkan kotaknya kepada Lia.

Dengan teliti Lia membersihkan darah yang masih mengalir dengan kapas yang sudah diolesi alkohol.

"Aww" rintihan demi rintihan dari Chaeryeong keluar.

"Sakit?" Tanya Lia dan diangguki oleh Chaeryeong.

"Maaf... karena aku, kamu jadi berdarah gini, lagian kamu kenapa sih sering banget usil ke aku? Kan ada yang lain kenapa harus aku coba??" Chaeryeong yang mendengar Lia ngomel-ngomel itu tersenyum.

"Kamu cantik hehe" spontan jawaban yang tidak selaras dengan pertanyaan itu membuat pipi Lia sedikit panas.

Plakk

My Girlfriend Is A CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang