Ten

897 82 2
                                    











Lupa menanyakan itu . Seharusnya Jimin bertanya mengenai go Eun . Apakah benar mereka masih berhubungan ? Tetapi mengapa Jimin terus memikirkan Jungkook ? Memangnya apa yang bisa Jimin lakukan ? .

Dia memang sakit hati . Dia juga tidak bisa memaafkan Jungkook atas perbuatannya . Tapi selanjutnya Jimin bisa apa ? Kenapa ? Apa yang salah ? Selama ini bukan kah Jimin mencari siapa pembunuh ayah dan ibunya ? .

Pemuda cantik yang memandangi langit malam dengan selang infus yang masih tergantung di tiang . Hatinya sakit . Terlalu sakit karena tidak bisa melupakan pria yang di cintai dan tidak lain adalah dalang pembunuhan kedua orang yang sangat di cintainya . Jimin tidak pernah membayangkan nya sedikit saja .

Jeon Jungkook , pria itu sudah menyentuhnya terlalu dalam . Menyakitkan baginya , sangat sakit sampai dia tidak bisa bernafas . Memikirkan cara melupakan Jungkook saja membuatnya lelah .

Jimin merasa sangat malu pada ayah dan ibunya . Sangat malu karena selama ini membenci mereka yang meninggalkannya untuk adik mereka yang tidak tau diri . Sangat malu karena selama ini tertipu . Sangat malu memberi kebebasan untuk Jungkook meminta maaf padanya.

Jimin tidak bisa tidur di dalam , meski kasur begitu nyaman. Dia memilih duduk di luar sampai matanya lelah menangis. Tidak tau sudah berapa jam sampai sehelai selimut hangat mampir di tubuhnya .

Dia menoleh dan mendapati yoongi kini beralih duduk di sampingnya . "Kau tidak lelah ya? Kenapa menangis seperti itu ?".

"Itu bukan urusan mu yunki".

"Namaku yoongi ... Jangan menggantinya semaumu" .

Jimin menyandarkan kepala pada sandaran sofa . Dia sempat memperhatikan yoongi yang tanpa canggung juga bersandar di sofa tersebut .

Masih ada sisa jarak di antara keduanya . Yoongi juga tau bahwa dia menjaga jarak agar Jimin merasa nyaman. Itupun berdasarkan saran dari Seokjin Karena jelas yoongi itu terlalu terang terangan memperlihatkan rasa sukanya.

Sedangkan jimin suka pada jungkook yang terlihat cool . Itu sebabnya yoongi memutuskan untuk membuat jarak aman. Walau sebenarnya pria pucat itu ingin mencium Jimin seperti tadi di rumah sakit . Bibir pemuda itu membuatnya kepalang hampir gila.

"Lagi pula kenapa ada pria sepertimu jadi mafia ? Wajahmu sama sekali tidak menyeramkan bagiku. Ah dan aku akan memanggilmu sesuka ku memangnya kenapa ? Kau akan marah ?".

Perkataan pemuda bertubuh mungil yang jelas masih lemah itu membuat Yoongi hanya tersenyum tipis . Dia sekarang duduk miring dengan kedua tangan di depan dada dan kepala serta lengannya menempel pada sandaran kursi .

Yoongi bisa melihat fakta lain dari seorang Jimin adalah pemuda itu berusaha kuat dan terlihat baik baik saja. Padahal mungkin hati, pikiran dan tubuhnya tidak sekuat biasanya.

Jimin tau bahwa yoongi terus memandangi dirinya seperti itu , dia berusaha memalingkan wajahnya ketika yoongi tersenyum . "Apapun panggilan mu . Itu terdengar seperti panggilan sayang ".

Mereka berdua tidak sadar seseorang berada di belakang sana memerhatikan jelas bagaimana Jimin dan yoongi yang sedikit berdebat. "Aku tidak tau kalau kau disini Jimin ? Oh apa ini ? Kau sakit?".

Itu Taehyung . Yang datang mendekati mereka berdua . Jimin jelas tidak terlalu suka saat Taehyung datang . Sorot mata si pemuda cantik itu melihat dengan malas . Sesekali Jimin Terlihat mengalihkan wajah enggan melihat pada Taehyung.

"Mengapa kekasihku disini Hyung ? ". Taehyung bertanya dia masih berdiri dan tidak juga duduk karena merasa sedikit heran dengan kakaknya yang tak juga menjawab pertanyaan nya.

ahjussi mafia man✔️(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang