good bye

1.2K 153 17
                                    

***
.
.
.
.
.





Hujan masih terus mengguyur kota bangkok malam itu, membuat dingin dan hampa di hati Zee semakin menjadi. Sudah sejak tadi laki-laki itu betah menatap kaca jendela balkon milik Net yang langsung menghadap ke pantai, meski telinga Zee tak dapat mendengar deburan ombak diluar namun benaknya mampu menciptakan suaranya sendiri, tiap riak yang menyapu pasir ditambah hujan lebat membuat laut lebih gelisah dibanding biasanya. Namun bukan itu perhatian Zee saat ini, ia menunggu kapan burung besi melintas di atas langit di hadapannya, karena jika memang benar malam ini Nunew dan James akan benar-benar kembali ke China.



"Zee, ayo makan dulu, aku membeli makanan untuk kita, kau belum makan 'kan?", Net menepuk bahu Zee, ia tau sahabatnya tak baik-baik saja bahkan sejak kemarin, karena khawatir juga ia meminta Zee untuk menginap beberapa hari di condominium miliknya agar setidaknya ia tau apa yang sedang Zee lakukan.



"Aku belum lapar, kau bisa makan duluan", tatapan Zee masih terus memandang keluar dinding kaca jendela itu.



"Ayolah Zee, aku memintamu menginap untuk menemaniku makan, aku kesepian".



Zee tak bergeming sedikitpun, hanya kebisuan yang Net terima sebagai jawaban. Ia menyerah lantas menyandarkan diri pada meja terdekat sambil bersedekap untuk menemani Zee menatapi hamparan ombak pasang diluar, tak lama sebuah deru mesin burung besi terdengar cukup jelas meski ditengah hujan, melintas melalui arah pandang Zee. Laki-laki itu menatap lamat-lamat pesawat itu seolah tak rela benda raksasa itu pergi.



"Net".



Tak ada jawaban dari lawan bicaranya, Net tau sebentar lagi sahabatnya akan berada di titik terbawah dalam hidupnya dan ia memilih untuk hanya mendengarkan, ia tak ingin memperburuk keadaan Zee jika ia sampai salah bicara.




"Semua selesai", gumam Zee, air matanya luruh seiring hilangnya pesawat dari arah pandangnya. "Dia pergi, bagaimana aku akan melanjutkan hidupku". Perlahan Net dapat mendengar isakan Zee, laki-laki itu hancur, tak ada lagi yang tersisa darinya bahkan hatinya pun telah dibawa pergi oleh Nunew. "Semua berakhir Net".




Zee meremat dada kirinya cukup kuat berharap denyut nyeri itu berkurang barang sedikit, namun yang terasa justru semakin sesak. Ia tau ini semua akan berakhir namun Zee tak menyangka akan semenyakitkan ini, bahkan jika Tuhan ingin mencabut nyawanya sekarang pun rasanya Zee rela bahkan ia akan mempersilahkan malaikat memilih cara seperti apa untuk melenyapkannya.



"Kenapa rasanya begini sakit Net", yang disebut namanya tak kuat lagi hanya berdiam, dihampirinya tubuh yang limbung membentur kaca jendela itu lalu direngkuh dengan begitu kuat. Andai bisa, Net ingin Zee membagi sedikit saja rasa sakit yang ia rasakan saat ini. "Apa aku mampu hidup tanpanya Net". Keduanya menangis namun dengan alasan berbeda, jika Zee terisak karena kehilangan cintanya maka Net terisak karena menyaksikan sahabatnya terluka begitu dalam, tak pernah ia melihat Zee se terpuruk ini bahkan ketika berpisah dengan Pearl.




"Kau akan baik-baik saja, percayalah padaku Zee", Net hanya bisa menepuk pundak laki-laki dalam pelukannya, lidahnya kelu tak mampu mengatakan apapun untuk membuat sahabatnya merasa lebih baik.






***





Hari berganti bulan bahkan tahun terus bergulir seperti semestinya, semesta mana paham tentang apa yang tengah Zee rasakan beberapa tahun lalu. Bagaimana ia mencoba bangkit dari titik terendah untuk terus maju menghadapi kerasnya dunia, tak boleh ada kata menyerah ketika kau adalah harapan yang dijunjung tinggi oleh kedua orangtua mu. Dan di titik ini Zee telah sampai, dimana meski hatinya tak pernah bisa terbuka lagi, punggungnya tetap berdiri tegap untuk berjalan di masa depan.




Hampir genap lima tahun Zee tak pernah menyebut nama itu, bukan melupakan, justru nama itu akan terus Zee simpan dalam-dalam di hatinya. Setelah menyelesaikan pendidikan Zee dan Net diterima di salah satu perusahaan cukup besar di thonglor, bahkan berkat kerja keras Zee, ia mampu menduduki posisi lebih tinggi setelah 2 tahun bekerja. Semua orang kagum pada kinerja yang ia berikan untuk perusahaan, perempuan maupun laki-laki pun jatuh pada pesona Zee saat ini. Bagaimana tidak? Muda, tampan, berpangkat, perfectionist semua tersemat pada dirinya, beberapa kali rumor diantara para staff beredar tentang Zee yang mengencani perempuan, terkadang juga laki-laki tapi tak ada yang terbukti benar.




"Hei pak boss, nanti malam ada pesta penyambutan untuk anak baru divisi mu, kau ikut?", Net memasuki ruangan tanpa mengetuk pintu, berjalan santai lantas duduk sambil bersilang kaki pada sofa diruang kerja milik Zee. Nasibnya tak seberuntung Zee, ia masih staff hingga kini, tapi jangan kira Net iri, tentu tidak karena pada dasarnya ia adalah anak orang kaya yang bekerja hanya untuk mencari pengalaman, ayahnya siap mengosongkan posisi tinggi dalam perusahaan miliknya jika sang anak ingin, namun ia justru memilih mengikuti kemanapun sahabatnya pergi.




"Zee ayolah, kau terlalu keras bekerja, aku heran kau kemanakan semua uangmu? Bahkan kita masih tinggal satu rumah", Net menghela nafas jengah, sudah lima tahun berlalu, memang Zee terlihat lebih baik ia kembali pada dirinya namun laki-laki itu selalu menarik diri dari pergaulan. Net harus selalu menyeret Zee agar ia ikut berkumpul dengan para staff lain. "Oh aku tau, Kau ini pasti sedang membangun image dingin dan misterius, benar kan?".




"Net, aku belum menjawab ajakan mu 'kan?", Akhirnya atensi Zee beralih dari dokumen ke sosok Net yang kini tengah asik tiduran di sofa.



"Jadi kau mau?"



"Tidak juga, sepertinya aku harus lembur, kirim saja tagihannya padaku, anggap saja ini tanda selamat datang, dia akan ditempatkan di divisiku 'kan?".




Net memutar bola matanya, "Si paling pintar membuat image", cibirnya sambil menatap sahabatnya yang kini kembali berkutat pada dokumen dokumen di mejanya, Net menyerah dan memilih untuk pergi "Terkadang aku rindu meminum Beer di pinggir jalan bersama sahabatku", ucapnya sambil lalu.








-TBC-




(Sincerely Ttalgiga 2022)

A cute boy called Nu [ ZeeNuNew ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang