into you

2.5K 181 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***
.
.
.
.
.




James mondar mandir didepan sebuah pintu kayu berwarna coklat, itu adalah kamar milik Zee yang didalamnya bertambah satu orang, Nunew. Memang lelaki itu sudah tidak berstatus kekasihnya namun rasa gelisah dan sedikit cemburu itu masih tersimpan dalam hati James, ia masih tak rela jika Zee melakukan hal terlalu jauh, ini semua salah Net, saat mereka akan kembali ke hotel laki-laki itu malah meminta James dan Nunew menginap di condo miliknya dan Zee. Tentu Nunew senang karena itu artinya ia bisa melepas rindu bersama Zee namun tidak untuk James, beberapa kali James menolak dengan berbagai alasan tapi tiga lawan satu siapa yang akan menang? Tentu mereka. Bukan sampai situ saja kesialannya, James bahkan harus satu kamar dengan Net, laki-laki menyebalkan yang terus mengoceh tentang hal tak penting.




Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam, seluruh ruangan telah sepi hanya tersisa James yang mondar-mandir didepan pintu kamar Zee, memikirkan cara untuk bisa mengetuk pintu dihadapannya dan mengetahui apa yang mereka lakukan namun tak satu cara pun terlintas dalam benaknya. Karena tengah asik berfikir sambil berjalan bolak-balik ia terkejut mendengar suara pintu kamar Net di arah berlawanan terbuka dan menampilkan seorang laki-laki yang menatapnya bingung, "uii, sedang apa kau disini? Kukira kau sedang di toilet", Net menelisik  penampilan laki-laki itu dari atas hingga bawah, James memakai piyama merah maroon milik Net yang memang tadi ia pinjamkan namun James menolak, karena mengantuk Net tak ambil pusing laki-laki itu akan memakainya atau tidak dan ternyata ia kenakan. Net tersenyum kecil sedangkan James justru menatapnya dengan tajam.



"Apa yang kau lihat? Jika berfikiran mesum akan ku benturkan kepalamu ke tembok", bibir Net membentuk huruf O sambil mengangguk, ia mengerti sekarang, James adalah tipikal laki-laki tsundere yang terkenal memiliki kata-kata pedas dan selalu menyangkal perasaannya sendiri.



"Kau membuatku takut khun James", ucap Net, bibirnya menahan senyum karena James masih saja berdiri salah tingkah. "Jadi, sedang apa kau disini malam-malam begini? Mengintip ya?".



James gelagapan mencari jawaban pertanyaan Net, dan ketika tiba-tiba pintu kamar Zee terbuka James bergerak implusif memeluk Net. "Hia??", Nunew menatap bergantian pada Net dan James, "kalian sedang apa?".



"Ah tidak, tadi ada kecoa, kurasa khun James takut kecoa jadi dia memelukku", ucap Net, James sendiri segera melepas pelukannya dan mengangguk pada Nunew.



"Hmm begitu".



"Sudah, ini sudah malam, kenapa kau keluar Qilin? Masuklah kembali ke kamarmu".



"Aku haus aku akan mengambil minum dulu, hia masuklah dan tidur", Nu tersenyum kecil pada James yang dibalas anggukan oleh lawan bicaranya dan tanpa menoleh lagi ia masuk duluan kedalam kamar.





***





Zee menciumi seluruh wajah Nunew dengan gemas seolah ia akan memakan lelaki mungil dalam kungkungannya itu, keduanya baru saja menyelesaikan sesi ketiganya malam ini bahkan tubuh Nunew telah penuh dengan lebam keunguan akibat ulah Zee. "Hia cukup! Aku lelah" ucap Nunew sambil mendorong tubuh Zee agar bergeser kesampingnya.



"Ada apa? Kau tidak suka?", Zee mengalah, ia berbaring miring menghadap Nunew.



"Suka, tapi aku lelah, hia hampir mematahkan pinggangku".



"Hahaha, maaf aku terlalu bersemangat", tangannya ia gunakan membelai sebelah pipi Nunew yang tengah cemberut. "Salah siapa setelah beberapa tahun tak bertemu sekarang kau pandai menggoda, siapa yang mengajarimu?".



"Hia James", jawaban Nunew memudarkan senyum di wajah Zee. Nunew yang melihat itu justru tertawa dan segera mencium pipi Zee, takut kekasihnya marah. "Aku bercanda, hia James tak pernah berani menyentuhku".



"Dasar anak nakal", dan setelahnya ruangan itu dipenuhi dengan suara tawa dari Nunew karena Zee menggelitik pinggang yang lebih muda hingga tertawa, kebahagiaan mereka kembali setelah sekian lama. Zee rindu melihat Nunew tersenyum, tertawa, menangis, Zee rindu semua tentangnya. Dan kini ia dapat melepas semua kerinduan itu meski rasanya seperti mimpi, namun jika memang ini mimpi ia berharap ia tak akan pernah terbangun.



"Hia, hia belum mengatakannya"



"Mengatakan apa?"



"Katakan hia mencintaiku"




"Hia mencintai Nu, sangat mencintai Nu", Nunew tersenyum, ia menatap mata Zee untuk menemukan keraguan tapi kedua manik kembar itu ia yakin mengatakan kejujuran, Nunew tau Zee selalu mencintainya.



"Nu juga mencintai hia, sangat mencintai hia".



"Minggu depan kita ke China, aku ingin meminta restu ayah dan ibumu".




"HAH? T-tapi hia aku masih mau sekolah".




"Aku tak akan melarangmu, tapi jangan coba-coba menyembunyikan statusmu sebagai istriku, kalau tidak kau hanya akan sekolah dirumah".




"Belum! Kita belum menikah!"




"Kita akan menikah secepatnya".








"Destiny is something we’ve invented because we can’t stand the fact that everything that happens is accidental."Sleepless in seattle



" ㅡ Sleepless in seattle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-END-

Yah, jadi gimana? Apa kalian puas? Apa yang kalian rasakan setelah tamat baca kisah hia dan nu disini? Hahaha next kalian punya saran genre cerita apa? Siapa tau bisa nu realisasikan 😂 jangan bosan untuk baca ff disini ya, sampai jumpa di cerita berikutnya readers!! 🤟




(Sincerely Ttalgiga 2022)

A cute boy called Nu [ ZeeNuNew ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang