Kamelle berjalan menyusuri perpustakaan kampus di temani oleh Winny. Ia rencananya ingin menyelesaikan tugas proposal bersama Yura hari ini juga, karena besok sudah mulai presentasi, tapi ia harus mencari bahan dulu.
"Eh, Kamelle" sapa Jericho waktu berpapasan dengan Kamelle yang sedang melihat lihat buku.
Kamelle hanya melirik Jericho tanpa minat, Jericho menggaruk tengkuknya bingung. Ia akan membunuh Jayden. Sungguh. Ia tidak mau ada di posisi canggung seperti ini, tetapi Jayden dengan seenaknya menyeretnya ke arah Kamelle.
Flashback on
Jericho dan Jayden sedang berjalan menuju toilet, karena Jayden ingin buang air kecil.
Entah mata Jayden yang terlalu tajam atau efek bucin. Jayden melihat Kamelle dan Winny yang masuk ke perpustakaan. Jayden senyum dan menoleh ke arah Jericho.
"Lo bantuin gue ya, gue mau ngomong sama adek manis, tolong lu kurungin si Kamelle." Tanpa mendapat persetujuan Jericho, Jayden menarik tangan Jericho masuk ke dalam perpustakaan. Mungkin efek melihat Winny, Jayden jadi melupakan tujuan awalnya, padahal ia tadi sudah merengek pada Jericho bahwa sudah tidak tahan lagi ingin buang air.
Jericho benar benar ingin mengutuk teman masa kecil nya ini, bucin sekali! Padahal ia belum bilang setuju.
Di dalam perpustakaan, Jayden mendorong Jericho untuk menghampiri Kamelle, sampai-sampai Jericho hampir nyungsep kalau saja ia tidak berpegangan pada lemari.
Jericho menatap tajam Jayden yang sedang tersenyum lebar tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. Jericho menghela nafas, mau tidak mau ia harus menghampiri Kamelle karena Jayden sudah berlari ke arah Winny yang sedang menunggu Kamelle.
Flashback off
Jericho masih berdiri di belakang Kamelle yang membuat Kamelle geram, mengapa laki laki ini tidak mau pergi. Kamelle berbalik lalu menatap Jericho tajam.
Jericho terkesiap, tatapan tajam Kamelle sama sekali tidak menyeramkan bagi Jericho, malah terkesan lucu (?) Kamelle memang terkenal dengan kecantikan nya, tetapi akan lebih cantik jika di lihat secara langsung.
"Cantik..."
'bug'
"Aww!" Jericho memegang lengan nya, pukulan Kamelle tidak main main. Ia tidak berani merintih keras keras karena ini perpustakaan.
"Sakit Mel,"
"Salah lo." sahut Kamelle cuek.
"Mel mau es krim ngga?" tawar Jericho tiba tiba
'random amat ini orang' batin Kamelle.
"Gue bisa beli sendiri, anti sama gratisan." ketus Kamelle yang bikin Jericho mematung, untuk sesaat ia merasa malu karena ia termasuk golongan pecinta gratisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSTAN POETRI
Acak[ 📌 update sesuai mood author ] tentang kehidupan 4 gadis yang meraih mimpinya di ibukota