PART《10

7.3K 319 11
                                    

Waktu terus berlalu semenjak kejadian itu seminggu yang lalu, Rainy berusaha menghindari Vano, jika Una sudah terlelap dalam tidurnya Rainy kembali ke kamar Hulwa, dan vano memahami hal itu. sampai sekarang pun dirinya masih merasa malu atas kejadian itu, kini Rainy sudah memulai masa ospeknya dan pagi ini dan seterusnya Rainy akan disibukkan dengan urusan perkuliahan.

Pagi-pagi sekali Rainy meninggalkan rumah takutnya telat dan mendapat hukuman, walaupun kampusnya cukup dekat.

Baru saja Rainy memasuki area kampus tiba-tiba saja ada seseorang yang berteriak memanggil namanya,

"Rain!!" teriaknya lagi

Rainy berhenti sejenak berpikir, ah tidak mungkin sahabat laknatnya, dia kan pindah ke Singapura, pikirnya.

"Woe .. Rain!!" teriaknya lagi. Tapi hanya sahabatnya yang memanggilnya dengan nama Rain." Rainy membalikkan badannya terperangah.

"Audy?" gumamnya tidak percaya, setahunya sekarang Audy mengikuti kedua orang tuanya ke Singapura.

"Omg .. beneran kamu Rain, kirain aku salah orang," pekik Audy kegirangan. "Akhirnya kita dipertemukan juga Rain, kangen banget tau, padahal aku sudah nyariin ke Bandung kata tetangga kamu, sudah hampir tiga tahun ini keluarga kalian pindah," ucap Audy memeluk Rainy.

"Apakah Audy kuliah disini?" batin Rainy memindai penampilan Audy seperti dirinya.

Rainy hanya terdiam, sebenarnya dia sangat marah dan kesal dengan Audy yang memaksanya ke acara ulang tahun salah satu sahabat mereka di sebuah club sampai dini hari, sehingga Sang ayah menyuruh Vano yang kebetulan ada di Bandung bersama Tika saat itu, dan Vano menemukannya dengan bantuan para sahabatnya di sebuah club dan hampir di lecehkan seseorang, sedangkan Audy sudah terkapar karena mabuk. Akhirnya mendapatkan hukuman dari sang Ayah. yaitu tinggal di rumah pamannya.

"Rain!" Panggil Audy membuyarkan lamunannya.

"Rain, kamu masih marah? please sekali lagi aku minta maaf, aku gak sengaja ngebiarin kamu sendirian waktu itu, aku dipaksa oleh Rio meneguk minuman laknat itu, karena baru pertama kali minum aku langsung mabuk." jelas Audy.

Sepenuhnya bukan salah Audy, awalnya Audy sudah mengajaknya pulang tapi takut mereka kecelakaan karena Audy sudah oleng.

"Sumpah Rain, aku tuh nyesel banget tau nggak, apalagi sampai mendengar dari Izza kalau kamu dihukum oleh Ayahmu. aku merasa bersalah banget Rain, aku gak sempat ke rumah kamu menjelaskan semuanya ke Ayahmu karena paginya Papiku juga memindahkan aku ke Singapura setelah kejadian malam itu," jelas Audy merasa bersalah, Rainy adalah satu-satunya sahabatnya yang begitu baik padanya dan juga tulus berteman dengannya sejak memasuki bangku SMP, mereka hampir saja salah arah karena pergaulan.

"Kamu jahat tau ngga Dy, aku kan uda ngelarang minum masih saja diembat, aku kan gak tega ninggalin kamu sendirian di bar," omel Rainy.

"Aku cuman penasara rasanya gimana, lagian waktu itu aku takut jika Kak Rio memutuskan aku jika tidak menurutinya," cicit Audy tertunduk.

"Tapi pada akhirnya kalian putus juga kan?" sarkas Rainy.

"Iya, ternyata dia mendua. Bukan aku sih yang diduakan tapi kekasihnya itu dan aku disini sebagai orang ketiga yang tidak tau apa-apa," balas Audy mengingat bagaimana sakitnya dia setelah memohon-mohon ke orang tuanya agar diizinkan berlibur ke Indonesia hanya untuk menemui kekasihnya itu tapi apa yang dia dapat, Audy kembali ke Singapura dengan perasaan sakit dan kecewa.

Rainy sebenarnya sudah tau semuanya dari sahabat mereka Izza, dan sungguh dia prihatin dengan sahabatnya ini, tapi mau bagaimana lagi semua fasilitasnya waktu itu disita oleh ayahnya, termasuk ponselnya.

TURUN RANJANG 2 "ENDING"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang