Passion of prince

dix.

Jayden terdiam, ia masih sibuk membolak balikan buku sihir gelap pada genggaman nya, merasa takjub dengan apa yang telah ia perbuat hingga salah satu segel buku itu terbuka.

"Hmm.. apa kekuatanku sudah muncul ya?" gumam nya berpikir.

"Akan sangat keren jika aku bisa membuka semua segelnya, baiklah akan ku jadikan buku ini pengukur kekuatanku sesuai segel yang dapat terbuka." ujarnya bangga, mengabaikan burung gagak yang masih bertengger di jendela kamarnya.

Leo, burung gagak itu mondar-mandir masih menunggu atensi dari tuannya. Sehingga ia mengepakkan sayap nya ditempat. "Ggrak..grrak!"

Tak sia-sia, Jayden yang mendengar suara Leo langsung saja menyimpan buku itu dan berjalan untuk mendekatinya.

"Apakah suratku sudah di balas?" tanya nya sembari menatap Leo yang mengangguk-angguk kan kepalanya. Kini atensi Jayden turun ke arah kaki burung gagak itu yang mencekram sepucuk amplop.

Jayden mengambil amplop itu kemudian tersenyum mengusap-usap kepala si burung, "Terimakasih Leo, sekarang kau boleh kembali." Leo yang mendengarnya langsung saja pergi terbang mengepakkan sayapnya sebelum Jayden menutup rapat jendela kamarnya.

Ia kemudian melangkah terduduk di kasurnya, membuka isi amplop tersebut.

Saat dibuka terdapat dua kertas menyembul di dalamnya, dari Rayner dan Hector orang yang memang Jayden kirimi surat. Rada tak mengerankan kenapa surat dari keduanya satu amplop karena tentu itu semua ulah sihir.

Tiap burung pengantar surat maupun pesan tentu memiliki sihir yang bisa membuat banyaknya surat yang ia bawa berada pada satu gulungan atau amplop. Dan setelah dibuka baru semua kertas yang berada di dalamnya berhamburan jika memang banyak sekali isinya. Agak tidak masuk akal cara bagaimana sihir itu bekerja namun Jayden memilih abai saja, apapun bisa terjadi disini.

Jayden mulai membuka salah satu suratnya.

Setelah membacanya Jayden langsung beralih pada surat satunya.

Jayden terkekeh membacanya, mulanya ia memang mengirimkan surat untuk Rayner dan Hector. Namun setelah dipikir-pikir surat yang ia kirim tentu akan sampai duluan di salah satunya begitupun sebaliknya. Maka dari itu dirinya perintahkan untuk boleh membaca balasan salah satu penerima pertama dan dapat kita lihat bahwa Rayner yang menerimanaya dahulu.