sept.

2.5K 357 29
                                    

Jayden melepaskan jabatan tangannya, menyadari dirinya mendapat tatapan menelesik dari kakak tirinya itu. Intinya ia harus cepat-cepat pergi dari sana sebelum ada yang menyadari buku yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya sendiri.

"Kalau begitu aku permisi dulu."

Jayden langsung saja berlari meninggalkan kedua anak adam itu, buku nya ia peluk didepan dada. Belum cukup jauh dari sana tiba-tiba saja kakaknya bersuara.

"Bocah sepertimu, ada urusan apa pergi dari arah sana?" tanya Jason tiba-tiba.

Jayden menghentikan larian nya sejenak dan menolehkan kepalanya kesamping, "lalu apa peduli kakak?"

Setelahnya punggung Jayden mulai tak terlihat, anak itu sudah berlari cepat-cepat menuju kamarnya.

Setelahnya punggung Jayden mulai tak terlihat, anak itu sudah berlari cepat-cepat menuju kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi itu hampir saja." Jayden melemparkan buku yang ia genggam sejak tadi ke sembarang arah, ia lelah berlari. Hendak merebahkan tubuhnya kekasur tiba tiba seseorang mengentuk pintu.

Ceklek

Pintu perlahan terbuka, memperlihatkan pemuda yang masih lengkap dengan baju pedangnya.

"Paman!" Jayden langsung saja meloncat berhamburan memeluk pemuda itu mengetahui jika yang berkunjung adalah pamannya, Bastian.

"Bagaimana kabarmu, hm? bagaimana acara bertemu dengan anak-anak lain tadi?" Bastian menunduk sedikit dan membalas pelukan hangat Jayden terhadapnya.

"Aku baik. Acaranya tadi sangat menyenangkan." Jawab Jayden riang dengan senyuman yang merekah.

Bastian terkekeh kecil dan mengangkat tubuh Jayden perlahan untuk ia gendong. "Oh benarkah?"

"Uhm!" Jayden mengangguk kecil menjawab, yang langsung dihadiahi cubitan main-main dihidungnya.

"Keponakanku sangat menggemaskan. Lalu apa ada sesuatu yang terjadi disana?"

"Semuanya berjalan lancar kecuali anak duke collins yang terlambat, namun semua itu langsung teratasi kok. Mereka semua baik, mereka juga.."

Flashback.

Acara telah selesai, beberapa anak-anak lain bahkan sudah pulang. Nona Venelie kini sedang ada urusan pribadi dengan pemimpin keluarga collins. Sedangkan Jayden, kini ia baru saja akan pulang menaiki kereta kerajaan yang ia tunggangi sebelumnya.

Baru saja akan duduk dikursinya tiba-tiba ia dikejutkan dengan adanya teriakan kecil memanggil namanya.

"Pangeran tunggu sebentar!" Teriak satu dari kedua anak yang mendekat ke keretanya yang akan berjalan.

"Eh s-sebentar berhenti dulu!" ujar Jayden pada kusirnya yang sudah ancang-ancang untuk menjalankan kereta.

Jayden akhirnya turun dari kereta, menemui kedua anak yang nampak ngos-ngosan dan mengatur nafasnya sehabis berlarian. Kini Jayden heran dibuat keduanya, akan apa yang sedang terjadi.

Passion of princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang