Part 13

1.4K 219 87
                                    

Mohon tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap para penulis 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mohon tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap para penulis 🙏

Matahari baru sepertiganya menampakan diri. Suasana pagi yang sejuk masih sangat cocok untuk tetap terlelap dalam tidur. Meski sesekali terganggu lantaran cahaya matahari asik dengan kegiatan mengintipnya sampai cahaya itu masuk kedalam kamar sebab tirai jendela entah sejak kapan mulai tersibak. Merasa tidurnya terus saja terganggu Heeseung pada akhirnya memilih untuk banggun dari tidur kemudian ia menyenderkan tubuhnya pada kepala tempat tidur yang terbilang cukup luas untuk satu orang. Hawa dingin dari AC menerpa kulitanya secara langsung sebab Heeseung suka sekali melepaskan bajunya ketika tidur.

"Udah bangun ternyata."

Sunghoon baru saja masuk kamar milik Heeseung. Biasanya ia akan masuk kekamar itu ketika ingin membangunkan sang tuan muda. Tidak sering sih hanya sesekali saja kalau sedang tidak malas. Toh mereka akan saling membangunkan ketika punya niat makan bersama misalnya.

Kepala pemuda Lee itu pusing. Dirinya baru bisa tertidur setelah pukul 3 pagi. Bukan hanya Jungwon saja yang harus ia urus. Meski dirinya dan beberapa pengikutnya sedang berada di kota Motana untuk tinggal sementara waktu, namun urusannya di Selandia Baru juga masih Heeseung kontrol walaupun dari kejauhan. Saat ini Masion di jaga oleh ayahnya Sunghoon. Laki-laki itu sangat dipercayai sebab orang itulah yang selama ini menyelamatkan Heeseung dan juga merawatnya hingga bisa tumbuh dengan gagah berani seperti saat ini. Anak itu dulunya adalah remaja yang penakut. Itu sebabnya mengapa asisten Park menyuruh Sunghoon untuk selalu berada di samping Heeseung setiap saat. Sunghoonlah yang selalu melindungi Heeseung ketika mereka pergi kemana pun. Sementara itu Sunghoon sudah dilatih dari kecil untuk bisa berperang sebab ayahnya dulu adalah kaki tangan milik Yang Jungsik.

"Jungwon udah bangun belum?"

"Manaku tau lihat sendiri sana dikamarnya. Aku kesini cuma mau kasih info penting tentang Jungwon. Kamu mau dengar gak?"

"Ya maulah."

"Tapi sebelum itu pake baju dulu sana. Aku gerah lihat kamu telanjang gitu."

"Ini masih pake celana ya sialan. Apa perlu aku buka sekalian celananya?"

"Tidak perlu repot-repot tuan muda. Akan sangat tidak sopan jika saya melihat aset berharga milik tuan Lee Heeseung yang tampan gagah perkasa."

"Apa sih. Cepetan, aku lempar kursi nih."

"Sabar dong. Masih pagi udah darah tinggi. Kena stroke baru tau rasa."

"Ya makanya cepetan ngomong."

"Haduuhh..." Sunghoon mendudukan dirinya dikursi yang terletak tepat disamping tempat tidur. Sementara itu Heeseung masih terduduk diatas tempat tidurnya dengan masih bertelanjang dada. Dia lupa entah dimana bajunya ia lemparkan kemarin. Mau mengambil pakaian yang baru pun rasanya malas beranjak dari tempat tidur.

LATUBALARITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang