Part 14

1.3K 215 66
                                    

Mohon tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap para penulis 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mohon tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap para penulis 🙏

Masih teringat jelas bagaimana Shia bisa sampai kerumahnya dengan selamat tanpa ada kurang suatu apa pun. Pagi harinya tepat pada pukul 6 ia terbangun dari tidak sadarkan diri setelah tadi malam terjadi sesuatu yang membuatnya ketakutan. Shia kini terpelongo merasa heran dengan dirinya yang tiba-tiba saja sudah berada didalam kamar sementara yang ia ingat kemarin dirinya sedang diculik oleh beberapa orang yang tidak dikenal. Shia bangkit dari tempat tidur kemudian berjalan mendekati cermin yang terletak dekat dengan jedela. Dilihatnya dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Tidak ada yang aneh pada dirinya namun luka bekas tanda Heeseung masih terlihat jelas ada disana. Shia mulai frustasi bagaimana bisa luka itu tidak hilang sementara kejadiannya sudah beberapa hari yang lalu. Meski tidak bisa hilang dengan cepat setidaknya tanda itu bisa memudar sedikit demi sedikit.

Tidak mudah bagi Shia hidup dalam tekanan batin. Kendati dirinya selalu menolak kehadiran Jungwon dalam bentuk bayangan sekali pun. Sumpah demi tuhan yang malam itu Shia benar-benar merasa bahwa Jungwon sedang berada disampingnya. Shia merasa bahwa dirinya habis bermimpi sebab selama ini dirinya terus saja merasa bersalah meskipun sudah mencoba untuk melupakannya.

Pagi itu Shia tidak masuk kuliah lantaran dirinya merasa tidak enak badan. Jay yang mengetahui bahwa kekasihnya tidak hadir pun pergi menyusul Shia ke kediamannya setelah jam mata kuliahnya selesai. Sungguh Jay itu tipe laki-laki yang sangat perhatian dengan kekasihnya. Sebelum ia pergi kerumahnya Shia ia bahkan sempat mampir kelestoran cepat saji untuk membungkus makanan. Barang kali Shia belum makan disana. Tentu tidaklah kerepotan bagi Jay jika sudah menyangkut tentang kekasihnya.

"Kamu beneran gak papa?"

Jay merapikan beberapa makanan yang ia bawa besama dengan beberapa piring diatas meja makan. Shia tengah duduk disana dengan lesu. Wajahnya sedikit pucat akibat perutnya belum terisi semenjak pagi tadi.

"Jay. Mari kita putus."

.

.

.

Jay diam disana tanpa bicara. Wajahnya sedikit syok kemudian memandangi Shia dengan penuh tanda tanya.

"Kamu kenapa? Apa aku ada salah?"

"Bukan kamu yang salah, Jay. Tapi aku."

"Demi tuhan Shia aku gak suka kamu seperti ini." Jay mulai kesal. Akhirnya ia memegangi pundak Shia dengan sedikit kuat kemudian tampaklah disana sebuah tanda menghitam berbentuk sedikit melingkar.

Jay ingin marah. Tapi ia tidak bisa mengutarakan kekesalannya. Dari pada itu Jay pun memilih untuk mencium bibir milik Shia untuk pertama kalinya setelah 2 tahun lebih mereka berpacaran. Ingatkan Jay bahwa dirinya tidak pernah melakukan skinship lebih dari berpelukan semenjak dirinya tau Shia pernah dihamili oleh orang lain. Bukan karena ia tidak pernah menginginkannya. Hanya saja Jay berusaha untuk menjaga Shia sebab dirinya tau selama ini kekasihnya itu tengah mengalami trauma.

LATUBALARITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang