Part 23

1.2K 167 65
                                    

Mohon tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap para penulis 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mohon tinggalkan komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap para penulis 🙏


Dahulu kala di tahun 1430-an raja James 1 menduduki tahta tertinggi di Skotlandia. Ia beserta keluarganya hidup makmur bersama rakyat-rakyatnya yang tinggal di sana. Daerah itu awalnya baik-baik saja. Nyaman, tentram dan penuh dengan hubungan baik antar penyihir dan juga kerajaan. Namun hal buruk terjadi di tahun 1450 sampai 1750-an dimana para parlemen kerajaan membuat perundang-undangan untuk segera memburu para penyihir untuk di eksekusi mati. Hal itu disebabkan oleh pada suatu hari, ketika raja James beserta beberapa anaknya pergi menyebrangi lautan untuk melakukan perjalanan jauh. Namun hari itu tiba-tiba saja langit berubah gelap. Badai besar pun datang. Keluarga raja hampir kehilangan nyawa sebab kapal yang mereka tumpangi tertiup angin badai. Raja marah besar. Ia menyalahkan para penyihir karena telah menciptakan badai disaat dirinya dan keluarganya sedang melakukan perjalanan. Semenjak itu raja James 1 pun memerintahkan seluruh rakyatnya untuk menangkap para penyihir. Bagi mereka yang berhasil menangkap penyihir maka akan diberikan hadiah. Maka dari itu rakyat pun berlomba-lomba menangkap para penyihir untuk diserahkan kepada rajanya. Tak sedikit penyihir yang tidak bersalah pun ikut di tangkap.

Hari itu pun tiba. Pada tanggal 13 April tahun 1659 eksekusi pembakaran para penyihir pun dilaksanakan di Dumfles. Banyak para penyihir dibakar secara hidup-hidup. Jeritan kesakitan meraung-raung penuh pilu. Bahkan bau daging hangus pun tercium sampai keseluruh penjuru Dumflies. Sang raja sama sekali tidak gentar. Ia tidak berhenti sampai disitu saja. Ia sampai memperluas area pencariannya demi memusnahkan seluruh para penyihir di wilayah kekuasaannya. Hingga sampailah mereka ketempat keluarga Lee Seunghan berada. Saat itu Seunghan masih kecil. Umurnya masih menginjak 10 tahun. Ia menyaksikan kedua orang tuannya mati terpanggang hidup-hidup. Lalu kemudian ia ikut mengungsi bersama beberapa penyihir yang selamat hingga sampailah ia ke Selandia Baru. Seunghan tumbuh tanpa kedua orang tuannya. Ia juga harus bekerja keras untuk bisa makan hari ini tanpa tau apakah besok ia masih bisa mendapatkan makanan atau tidak. Lee Seunghan adalah keturunan sihir baik pada awalnya, namun hal itu berubah seiring berjalannya waktu sebab terpengaruh oleh lingkungan. Ia dipaksa hidup mandiri karena keadaan. Apalagi setelah melihat kedua orang tuanya mati didepan matanya. Pada akhirnya ia pun tumbuh menjadi laki-laki yang manipulatif. Orang-orang akan mengira dirinya adalah laki-laki yang baik. Namun dibalik itu semua banyak korban berjatuhan secara diam-diam karena ulahnya. Hingga ia pun akhirnya bertemu dengan wanita yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Kim Soji. Bersama Soji, Seunghan berusaha melakukan hal baik didepan istrinya itu. Namun lambat laun hal itu tidak bisa ia sembunyikan lagi sebab Soji pun tau kalau sebenarnya Seunghan selama ini telah menipu dirinya. Begitulah kira-kira perjalanan hidup Lee Seunghan bersama keluarga kecilnya.

Amora punya beberapa kemapuan yang terkadang membuatnya bisa menembus dimensi waktu. Kejadian tiga setengah abad yang lalu sebenarnya sudah pernah Amora lihat dalam penglihatannya. Waktu itu saat usianya menginjak 14 tahun dimana dirinya sedang berlibur kerumah lamanya. Ia dan Heeseung pergi bermain mencari ikan kecil di sungai yang terletak cukup jauh dari perkarangan rumah. Saat itu Sunghoon tidak ada karena dirinya masih ada tugas bersama ayahnya. Sementara itu Amora mengajak Heeseung yang sebenarnya sedang tidak enak badan. Heeseung tengah terkena demam. Namun dirinya tidak tega membiarkan Amora main sendirian. Tak masalah baginya sebab tempat itu masih dalam lingkungan Mansion.

LATUBALARITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang