[The Twins]
Suara deru mesin motor berhenti tepat didepan rumah bertingkat dua, dengan warna cat putih gading. Sosok perempuan yang memakai baju sekolah menengah atas, turun dari motor bermerek Nmax.
Dia tersenyum kearah si pengemudi. "Faldi, makasi ya."
Faldi tersenyum merona, kala melihat senyuman manis dari wajah Roseline. Faldi menggaruk tengkuknya sebagai alibi menghilangkan rasa deguban jantung yang memacu dengan cepat.
"Santai aja Sel, kalau mau gue jemput chat aja ya." ujarnya seperti itu, dibalas oleh Seline dengan anggukan disertai senyuman manis yang masih setia bertengger diwajahnya.
"Haha palingan nanti ngerepotin."
"Siapa yang ngerepotin si?" Faldi menatap Seline.
"Ya aku lah, siapa lagi?"
Faldi tersenyum manis, hingga matanya menyipit. "Gue gak ngerasa direpotin elah. Yang ada malah gue seneng."
Keduanya tertawa sejenak. "Bisa aja kamu. Eh mau mampir dulu?"
"Gak usah Sel, gue kudu buru-buru jemput adek gue ditempat les." ungkap Faldi yang menolak tawaran Seline.
Seline mengangguk paham sambil memegang kedua tali tasnya. "Yaudah. Hati-hati dijalan, jangan terlalu ngebut kalau bisa. Nanti kalo kamu kenapa-napa yang anter jemput aku siapa coba?" Canda Seline yang ditanggapi dengan tawa oleh Faldi.
"Siap laksanakan! Yaudah gue cabut."
Seline melambaikan tangannya kala motor dari Faldi melaju meninggalkan karangan rumahnya. Seline tersenyum sebelum menghirup nafasnya dengan dalam.
Ia membuka gerbang, dan berjalan masuk tanpa menoleh kearah sangat adik—Anya yang sedang menyapu halaman.
"Kok baru pulang Kak?" tanya Anya. Jujur ia sedikit ragu untuk berbicara pada kakaknya.
Seline yang sadar ditanya adiknya tersenyum singkat. "Iya, abis nemenin Faldi nyari kado buat Mamanya. Kakak kedalem duluan ya." Seline langsung berjalan kedalam, tanpa menunggu respon dari sang adik.
Ya begitulah realita yang terjadi pada si kembar satu ini.
Untuk berbicara pun hanya sepenggal dua penggal kalimat yang terucap.
Fokus kembali pada Anya. Ia sedang mengerinyitkan alisnya dengan kedua tangan yang memegang erat sapu lidi. "Faldi?"
"Cowok baru lagi?" gumamnya bingung.
...
"Seline pulang." tepat Seline memasuk kedalam rumah, ia disambut dengan Huby anjing kecil yang dipelihara oleh keluarga mereka.
Seline berjongkok sejenak, untuk mengusap usap Huby yang tengah menjulurkan lidah kepadanya.
"Halo Hubyy."
Setelah puas mengusap usap Huby, Seline lanjut berjalan untuk menemui sang Ibu yang berada diruang keluarga yang tengah asik menyantap kue ringan sambil menonton acara TV disore hari.
"Mama!" Seline langsung memeluk sang Ibu, ucapannya di balas dengan kekehan tawa dari sang Ibu. Ia membalas pelukan putrinya yang terlihat sangat manja di matanya.
"Kenapa sayangnya Mama? Capek? Tumben kamu baru pulang jam segini." ucap sang Ibu. Seline merengek-rengek dengan manja. "Capee Maa, banyak tugas. Otak aku pengen meledak." keluh Seline.
Sang Ibu menggelengkan kepalanya dengan gemas, ia usap surai sang sulung dengan sayang. "Anak mama cape? Yaudah kamu mandi dulu gih, biar Mama angetin masakan Mama buat kamu. Kebetulan hari ini Mama masak masakan kesukaan kamu." sang Ibu menjadi lebih hidung mancung Seline.
Mata Seline terlihat berbinar dan nampak sekali antusias. "Wah! Serius Mah?!"
Sang Ibu mengangguk. Seline langsung berteriak kecil sambil menciuk pipi sang Ibu. "Sayaang Mama banyak banyak! Muaah!"
"Bayy! Seline mandi dulu yaah!"
"Jangan lari lari Seline! Nanti jatuh. Hati-hati naik tangganya."
Sang Ibu terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Seline yang berlarian menaiki tangga. Oh astaga anak sulungnya itu, selalu saja begitu.
Gong-gongan dari Huby serta jilatan lidah Huby pada kaki Anya, membuat atensi Anya teralihkan pada anjing imut itu.
Sedari tadi, Anya menyaksikan interaksi antara Kakanya dan Ibunya.
Anya iri, sungguh.
TBC
11 Juni 2022—part 02 Rasa Iri selesai ditulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝The Twins❞
Fanfic| Family | Jaerosé | Lokal | Tentang si kembar Roseline dan Rosenya, yang mendapatkan perlakuan berbeda dari kedua orang tuanya. ••• "Anya benci sama Mama! Mama cuma bisa banding-bandingin Anya sama Seline terus! Anya capek Mah! Capek.." -Anya...