❝The Twins❞

04 - Abimanyu Mahendra

[The Twins]

Kegiatan Anya setelah sepulang sekolah ialah rebahan.

Anya pencinta garis keras rebahan. Karna menurut Anya, rebahan dapat merilekskan tubuh serta menambah kegabutan yang hakiki.

Seperti sekarang ini.

Anya sedang rebahan namun dirinya tengah dilanda kegabutan yang hakiki, karna ia begitu bosan akan kegiatannya yang terus rebahan.

Sudah mengajak Dami untuk pergi bermain, namun Dami tak bisa, pasalnya temannya itu sedang kedatangan saudaranya dari Palembang.

"Minta pempeknya loh gue."

"Iye nanti gue kasih. Yaudah gue matiin dulu nih. Babay anak monyet."

Begitulah percakapan lewat telfon yang terjadi antara Anya dan Dami.

Sekarang Anya sedang menskrol tiktok nya untuk mencari referensi film yang ada di fyp akun tiktoknya. Sampai gerakan tangannya terhenti di salah satu konten vidio yang mereview film Miracle in cell no 7.

Anya merasa tertarik untuk menontonnya. Yang Anya lihat dari kolom komentar, katanya film ini tuh sedih banget. Anya jadi makin penasaran buat nontonnya.

Anya berdiri, terus lari kearah dapur buat ambil cemilan yang nantinya bakal nemenin dia nonton.

Pas banget dia mau buka pintu kamarnya. Ada Seline yang baru saja pulang sekolah.

"Abis dari mana Kak?" tanya Anya basa basi, sambil jalan kearah dapur.

"Abis bimbingan Dek. Nanti kalau ada yang nyariin Kakak, tolong bilangin Kakak lagi mandi."

"Oke."

Ditangan Anya sudah ada beberapa camilan ringan berupa kue lapis, coklat, basreng, kripik kaca varian pedas serta jus buavita sebagai minumnya.

Anya sedikit kesusahan untuk membawanya, tapi dia masih bisa untuk mengatasinya.

Saat ia hendak masuk ke kamar, pas sekali dengan bertepatan sang Ibu keluar dari kamar.

Risa—Ibu dari si kembar. Menatap lengan Anya yang penuh dengan makanan. "Banyak amat makanannya, buat apaan itu?" tanya Risa.

Anya menyengir. "Adek mau nonton, ini makanannya bakal adek cemilin Mah hehe."

"Ngambilnya jangan banyak-banyak atuh, sisain Kakak kamu. Sini Mama ambil sebagian."

Raut wajah Anya berubah sedih saat makanan favoritnya yaitu kripik kaca dan basreng diambil oleh sang Ibu.

"Mamaa, yang itu jangan diambil. Yang ini ajaa." pinta si Bungsu. Ia hendak menukarkan kue lapis dengan kripik kaca kesukaannya.

Namun sang Ibu menolak sembari berkata. "Engga, Mama ngambil ini karna ini kesukaan Kakak kamu. Kan itu ditangan kamu masih banyak makanan yang lain."