.
.
Pagi-pagi sekali, sekitar jam enamㅡ Mata Jungkook udah lebar kebuka.
Pagi banget versi Jungkook ya jam segitu, soalnya kalau gak ada kelas pagiㅡ si Jeon ini bangun nya kalau gak jam sepuluh ya jam sebelas.
"Waduh, anak ayah tumben sekali bangun pagi begini?"
Itu ayah yang lagi sarapan heran liat anaknya kebawah pake muka segala ditekuk. Hapal sekali si ayah Jeon ini, kalau Jungkook bangun karena mimpi nya yang nggak enak.
"Mimpi apa kali ini hm?"
Jungkook duduk di kursi samping ayahnya. Kucek mata sambil bibir bawah yang otomatis ditekuk sedih.
"Mimpinya jahat, gak laik aku"
Ayah Arthur senyum gemes, aduh beruntung banget bisa punya anak kayak adek gini.
"Gak mau bahas soal mimpi ayaa, bunda bilang mimpi buruk gak boleh diceritain. Takutnya jadi kenyataan"
Tutur Jungkook sambil telungkup lengan di meja makan, "Mau abang, abang kemana?"
Ya gitu, Tiap kali mimpi burukㅡ obat paling ampuh buat Jungkook itu abang ganteng nya.
"Abang lagi nganterin bunda beli bunga. Janda bolong nya udah gerimpis dek, bunda gak suka"
Jungkook pout bibir, kepala ditaro dilipatan lengan tatap ayahnya.
"Bunda mah suka gitu, padahal abang harusnya jadi punyaku pagi ini"
Mata nya udah merah, mau nangis. Si ayah ambil tisu dan usap mulutnya yang berminyak. Alih fokus ke anaknya lagi sambil di usap kepalanya.
"Emang adek mau cerita apa sama Abang? Cerita sama ayah aja, ayah juga pendengar yang baik lho"
"Hiks udah bilang ish, mimpi buruk gak boleh diceritain ayaa, nanti takutnya kejadian di dunia nyata"
"Ya nggak papa loh dek kalau sama keluarga sendiri. Baru kalau ke orang lain itu yang gak boleh"
Jungkook langsung angkat kepala antusias. Mata bulat berairnya makin membulat, "Bener ayah?"
"Iyaa, sekarang ayo cerita"
Ingat-ingat mimpinya jadi buat Jungkook sedih lagi.
Kalau kata Ayah Arthur, Kudu siap kapas ditelingaㅡ karena Jungkook udah ambil ancang-ancang mendorak.
Ayah Arthur udah meringis sambil hitung maju dalam hati.
Satu
Dua
Tiga
"HUEEEEEE AKU MIMPI KAK TAE CIPOKAN SAMA CEWEK HIKS AYAAAAAA"
Tolol eh maap, itu ayah Arthur yang ngebatin dalem hati.
Cuma bisa apa ayah Arthur selain nge geplak pala anaknya, eh maksudnya ngelus kepala anaknya.
Ayah Arthur sadar kok, kepolosan adek itu emang kelewat dalemㅡ sampe hampir nyerempet goblo katanya, mmm.
"Iya nggak apa, Cuma cipokan kan belum ewe-ewe?"
"Hiks aya, nanti kalau beneran gimana? Nanti kalau kak Tae cipokan sama selain adek gimana? Hiks nanti-nantiㅡ"
"ㅡ Aduh adek itu cuma bunga tidur, nggak usah dibawa pikiran ya?"
"Tapi hiks ayaa"
Ayah Arthur berdiri, peluk anaknya sambil tepuk-tepuk punggung bermaksud menenangkan.
"Udah, nanti kalau beneran kejadian biar ayah yang narik buwung nya Kak Taeㅡ kita jadiin pajangan di ruang tamu mau?"
Jungkook dongak sambil terus nangis terisak, "hiks boleh ya?"
"Boleh dong, Biar makin estetik ruang tamu kita dek"
____________
T b c
- Buwung apa tuh?
YOU ARE READING
Manisan « tk »
Fanfiction"Martbak manis setengah kacang setengah keju" Karena katanya, manispun harus melalui berbagai proses dulu. _________________________ ©Pythagoras_ss ²ⁿ²² toptae-bottkook