.
.
"Mau sampai kapan hoy berdiri disitu?"
Betul, sejak sampai di apartemen Taehyung tadi Jungkook awalnya gak mau masuk. Mau pulang! Tapi dipaksa masuk.
Alhasil dia berdiri di samping pintu, bahkan udah kehitung 34 menit dari waktu tadi.
"Dek, sini. Duduk, ayo bahas masalah tadi?"
Taehyung tepuk ruang kosong sofa yang di duduki nya. Sangga kepala pakai tangan kiri yang siku dan lengannya bertumpu di senderan sofa.
Tatap pacarnya.
"Sayangㅡ"
"Hiks aku tuh kesel! Huweeeeee"
Langsung ambruk duduk dilantai, posisi badan hadap pintu punggungi Taehyung. Jungkook nangis keras dan tangan nya nggak ada berhenti pukul-pukul lantai.
Jangan salahin Taehyung kalau kalau dia kegemesan sekarang.
Taehyung tahan ketawa mati-matian, beranjak daru sofa dan jalan ke arah pacarnya.
"Ndut, sakit hati ya?" Jongkok di samping pacarnya, kasih tepukan halus dipunggung tapi ditolak keras sama si manis.
"Kalau udah nggak suka sama aku bilang! Hiks jangan main selingkuh!"
Dan kali ini Taehyung dapat balasan tatap dari Jungkook. Taehyung mendadak lesu liat pacarnya.
Ternyata se parah ini loh pacarnya nangis. Muka udah merah basah, mata bahkan udah sebegitu bengkaknya. Aduh, jadi merasa bersalah.
"Mau pukul kakak gak dek? Pukul ya habisini? Tapi janji dulu berhenti nangis. Dengerin kakak ngomong dulu ya??"
Taehyung ambil alih wajah Jungkook, tangkup kedua pipi nya dan usap wajah basah Jungkook pakai punggung tangan.
"Hiks hiks"
Taehyung kasih senyum tipisnya, tangan kanan usap keringat Jungkook di sepanjang kening, "Kakak nakal ya? Pantes dipukul ini. Nanti pukul kakak ya?"
Berdiri, Taehyung bawa Jungkook ke arah sofaㅡ di dudukkan di atas pangkuan nya.
Terus sesenggukan, Taehyung terus tepuk pelan punggung manisnya. Seenggaknya, biarin Jungkook tenang dulu katanya.
Butuh beberapa menit sampai sesenggukan Jungkook makin melirih.
"Sekarang boleh kakak kasih penjelasan?"
Gak ada jawaban, tapi Taehyung tau kalau pacarnya mengizinkan.
"Tadi itu kak Irene, nangis diaㅡ makanya kakak peluk"
Jungkook angkat kepalanya yang semula sender di bahu si pacar.
"Kak irene?"
"Iya, sayang. Kak Irene"
Jungkook pipi nya udah merah. Malu sekaliㅡ "Ish!! Kenapa kakak gak bilang!"
Dugh
Dugh
Dugh
Pukul brutal dada didepannya. Taehyung meringis tapi tetap terima pukulan Jungkook.
Kak Irene itu sepupu nya Taehyung. Jungkook malu.
"Huweeeeeee"
"Haha salahmu yang keburu kabur duluan. Sok drama ho didepan orang-orang sampe kakak jadi bahan ejekan"
Jungkook makin nangis kenceng, pukulan dada juga sama begitu. Tapi liat pacarnya desis kesakitan Jungkook langsung berhenti.
Peluk pacarnya sebegitu erat dan ucap maaf beberapa kali.
"Kak Taehyung maaf huweeee"
Taehyung ketawa, kelewat lepas. Peluk pinggang pacarnya erat banget. Digoyang ke kanan ke kiri, dan berakhir cium brutal pipi tembem pacarnya.
"Salahin kak Irene yang ganti gaya sama warna rambut!"
Karena masih kemaren lusa Jungkook ketemu dan rambut sepupu Taehyung masi keriting dark Gray, sekarang udah ganti aja hooㅠㅠ
"Huhu aku juga makin parno kak gara-gara aku kemaren mimpi kakak cipokan sama cewek. Hiks maaf"
____________
t b c
YOU ARE READING
Manisan « tk »
Fanfiction"Martbak manis setengah kacang setengah keju" Karena katanya, manispun harus melalui berbagai proses dulu. _________________________ ©Pythagoras_ss ²ⁿ²² toptae-bottkook