Prolog

752 57 41
                                    

Let's play - Ingatlah Hari Ini by Project pop ♪

“Aku bahkan lupa jika kamu, dan kalian tak ada di sisiku saat ini.”

Lembayung langit jingga mulai terlihat, menandakan hari sudah mulai petang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lembayung langit jingga mulai terlihat, menandakan hari sudah mulai petang. Rombongan ini, masih berada di jalanan, nongkrong di tempat bakso Mang Ujang, walaupun langit sudah mulai sedikit mendung. Ya, katanya sih mau main hujan kalaupun hujan turun sekarang ini.

Main hujan itu menyenangkan, bukan?

"Iden, pulang aja, yuk? Udah mau hujan, kasian Mama sama Papa pasti nyariin nanti," ajaknya pada anak yang disebut-sebut Iden.

Iden, anak itu tengah bermain game bersama dua temannya. Satu yang pake kacamata bulet, satu yang pipinya luber kayak adonan kue. Ia menjawab sembari tetap fokus bermain, "Ntar aja, nunggu hujan." jawabnya.

"Iden, Mama bilang apa kemarin?"

"Bilang jangan main hujan lagi, soalnya bikin Iden sakit."

"Itu tau, pulang, ya?" ajaknya lagi.
Iden atau nama panjangnya Aiden itu menggeleng. "Nggak! Main hujan itu seru tau, apalagi kalau mainnya bareng-bareng. Pulang-pulang minum cokelat panas sama bikin mie, udah, surga dunia."

Ia menghela napas sabar, adiknya ini kenapa sangat susah diajak pulangnya. "Idennn!"

"Abang!"

Avel, anak itu jengah melihat pemandangan yang tak sedap saat ini. Ya, suara bising dari Aidan dan Aiden. Apalagi ditambah suara bisingnya Zean sama Azriel, bikin telinga hampir mau pecah. "Udahlah Dan, biarin aja. Kapan lagi kita nemenin Aiden main hujan? Berdelapan?"

Azriel yang mendengar itu mengangguk cepat. "Bener! Janjinya kan mau main hujan bareng-bareng, sekarang udah mau kesampean, masa pulang, sih?"

"Au nih, Bang Idan nggak seru ah," Zean ikut nimbrung.

"Yaudah,"

Ribut kecil itu kini sudah beres. Mereka melanjutkan aktivitasnya kembali. Avel yang main gitar. Zean, Aiden, Azriel main game. Garel, Raksa yang main gunting kertas batu. Hesa dan Aidan malah sibuk foto-foto. Katanya sih Hesa mau nyobain di foto sama Aidan, bagus atau nggak hasilnya, mau tes.

Ini mah namanya bakso Mang Ujang rasa tempat tongkrongan.

"Kirian dikit Sa!"

"Maju kaki kanan dikit!"

"Mundur 5 langkah!"

"Tangannya tekuk sebelah!"

Kira-kira begitu arahan dari Aidan saat mengambil foto Hesa.

"Hujan woy!" teriak Hesa saat merasakan hujan mulai turun.

Aiden, dengan wajah gembiranya saat mendengar itu auto langsung berdiri, ninggalin gamenya gitu aja.

iii. Nefelibata - UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang