13. Deeptalk

141 24 21
                                    

“Pelan-pelan, semua ada prosesnya.”

now, playing Slowmotion - Treasure.

& sub indo lirik, biar ngena sambil diputer dulu ya yg sub indonya.

menurut aku, di part ini masuk banget sama lagu Slowmotion. Jadi, aku harap kalian puter yg di mulmed, ataupun puter lewat spotify kalian yhh.

ENJOY GUYS! ♥

***

Nabastala malam menyinari Mayapada. Sarayu malam memasuki rumah tiap rumah. Sejuk rasanya. Aiden, anak lelaki yang memiliki gigi kelinci itu tengah terduduk di kursi sofa sembari membaca buku paket pelajarannya. Matanya terlihat lelah tapi tetap dipaksa untuk melek, tangannya juga bahkan sudah terposisi di kepala, menggaruk rambutnya yang sama sekali tidak gatal itu karena soal-soal latihan yang susah untuk di selesaikan.

Netranya sesekali menengok ke arah jendela yang sengaja ia buka karna ingin mendapat angin sejuk di malam hari ini. Sarayu malam itu sangat enak. Sejuk.

Aiden memeluk tubuhnya sendiri kala merasakan ia merinding. Wajar saja, sih. Ini sudah malam. Tengah malam. Tak salah jika suasananya memang sedikit menyeramkan.

Sontak Aiden berfikir ke mana-mana, entahlah otaknya itu terlalu cepat memikirkan hal lain yang mungkin bisa atau tidak berkemungkinan terjadi. Lantas ia segera berdiri, berlari dengan cepat ke atas, menaiki anak demi anak tangga dengan terburu-buru. Untung saja ia tidak jatuh, kalau jatuh bahaya.

Setelah sampai ia segera mengetuk pintu kamar sang Abang, Aidan.

Tok, tok, tok!

"Abang! Bukain!" ujarnya sedikit berteriak dengan napasnya yang masih tersenggal-senggal. Salah siapa buru-buru, sih.

"Abang!" teriaknya lagi karna sang abang kini tidak juga membuka pintunya. Membuat Aiden kesal saja.

"Bang, bukain ishh!" kali ini lebih keras dari sebelumnya.

Tapi tetap saja, responnya sama. Tidak dibuka juga. Aiden bisa kehilangan suaranya kalau teriak terus-terusan kayak gini. Lalu ia mengambil napas panjang, setelahnya ia hembuskan dan mulai bersiap untuk berteriak. Semoga saja Aidan segera membuka pintunya setelah ini.

"BANG IDAN JELEK KAYAK KODOK MAMPANG BUKA PINTUNYA!" teriak Aiden terlanjur kesel.

"Apaan si? Berisik banget. Gue lagi enak tidur ya, lagi ngimpi mau jalan ke surga tadi," tanya Aidan sedikit kesal. Matanya terus mengucak-ngucak matanya, maklum, baru bangun tidur.

"Jangan dulu lah, yang nemenin Iden siapa ntar? Maen enak-enak aja jalan ke surga," kata Aiden.

Aidan berdecak kecil, lalu memilih untuk memegang dinding tembok dan mukanya menempel di sana, masih ngantuk sepertinya. "Aya naon?" tanyanya pake bahasa sunda dengan suara serak khas baru bangun tidurnya.

trans; ada apa

"Baturan Iden ih!" jawab Aiden dengan muka yang sedikit memelas.

temenin Iden ih!

"Kunaon emang?"

kenapa emang?

iii. Nefelibata - UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang