03. Kantin

115 14 0
                                    

[JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENTARNYA KESAYANGAN]

[JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENTARNYA KESAYANGAN]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡♡


Suasana kantin saat ini sangatlah ramai dengan para siswa kelaparan. Dari arah pintu 2 murid perempuan terlihat berjalan memasuki kantin dengan santai. Salah satu dari cewek itu memegang kotak bekal berwarna biru.

"Na, duduk disitu aja"

"Oke!" balas kinan sambil berjalanan kearah tempat yang di tunjuk sahabatnya.

"Kamu pesan dulu ya! Aku mau ke meja pangeran dulu, mau ngasih bekal ini" ucapnya sambil memperlihatkan bekal di tangannya. Gadis itu perlahan mulai berjalan menjauh tanpa mendengar persetujuan dari temannya.

"Setan emang! Gue belum bilang iya,udah di tinggalin aja!" gerutunya kesal

Dari jauh dia bisa melihat sahabatnya yang sedang memberikan bekal kepada cowok yang dia sukai, dan dia juga bisa melihat bagaimana cowok dingin itu menolak bekal yang telah di berikan kinan.

"Hufftt, Nih anak kapan sadarnya sih?" Tanyanya pelan sambil menghembuskan napas dengan kasar.

Sedangkan di meja Pangeran terlihat rame dengan gelak tawa para penghuninya.

"WOI, BRADERKU!" sapa aldo.

"BROTHER ANJING" protes axel ngegas

"BRADER-BRADER MULU NIH SETAN!

Aldo tertawa hingga bahunya berguncang karna tertawa. "Iya-iya, itu maksud gue. Cuma lidah gue tadi tergelincir makanya typo" katanya pada axel. Pangeran yang disapa tidak menjawab, cowok itu terus saja bermain hp tanpa peduli dengan teman-temannya yang ribut.

"Kenapa muka lo kusut banget? Pasti karna Si neng kinan, kan?" tanya aldo padanya

"hm" jawabnya tidak peduli

"Menurut gue, Kinan itu cantik terus gemesin juga, Yakin, lo nggak mau sama dia, Ran?" tanya axel.

"Kalau nggak mau, mending buat gue aja deh. Lumayan buat nambah koleksi mantan gue."

Chiko menoleh padanya. "Gila lo ye. Mantan lo udah kek barang aja di koleksi!"

"Terserah gue dong, Tapi bener deh, kalau si pangeran nggak mau sama kinan. Mending tuh cewek sama gue aja!" kata Axel.

"Ran, itu sih kinan jalan ke sini" bisik chiko menyengol lengan pangeran yang sedang asik bermain hp.

"Biarin" jawabnya cuek

"HALO AYANG!"

"Buset dah! Santai napa, Nan!"

"Bacot kamu" balasnya melotot lucu

Tanpa bertanya dahulu,gadis itu tanpa peduli langsung saja duduk di kursi samping pangeran yang kosong.

"Pangeran, ini aku bawain bekal nasi goreng. Kamu tau nggak? Ini aku buat sendiri, loh!" ujarnya bersemangat sambil membuka kotak bekal berwarna biru itu.

"Kamu cobain, ya!" lanjutnya sambil mengarahkan sendok berisi nasi ke arah pangeran yang terlihat sibuk dengan hp di tangannya.

"Nggak!" jawabnya dingin

"Cobain dikit aja, aku masak ini khusus buat kamu, loh! ucapnya dengan senyum manis

Pangeran menolehkan kepalanya sambil menyimpan hpnya di kantong celana abu-abunya.
"Lo budek ya? Gue bilang nggak ,ya enggak" balasnya sambil melirik tajam gadis di sebelahnya.

Tanpa peduli dengan gadis di sebelahnya,pangeran langsung saja berdiri dari kursinya untuk pergi dari kantin. Rasanya dia sudah tidak lapar karna melihat gadis menyebalkan itu.

"Pangeran!. Yakin nih nggak mau? Entar nyesal tau." Kinan mengejar di belakang pangeran. Ia sedikit berlari karena susah mengimbangi langkah kaki pangeran yang sudah jauh di depannya. "Pangeran! Pangeran! Capek tau kejar-kejar terus. Coba dong sekali-sekali balik kamu yang kejar-kejar aku."

"Mimpi nih bocah" batin pangeran

KINAN! KINAN! WOY BOCIL!

Kinan merasa tersentak terkejut dengan suara seseorang yang memangilnya dari arah belakang.

Gadis itu menoleh dan mendapati sahabatnya yang sedang berjalan menghampirinya dengan raut kesal

"Eh bocil! kenapa tadi lo tinggalin gue? Hah? tanyanya dengan wajah kesal

"Maaf Rara, tadi aku langsung kejar pangeran pas keluar dari kantin. Jadinya, aku lupa kalau datang ke kantin sama kamu" jawabnya merasa tidak enak. Ah! Kenapa dia bisa melupakan kalau dia tadi berangkat ke kantin bersama dengan sahabatnya ini.

"Cuma gara-gara cowok dingin itu cil? Serius? Lo rela ninggalin gue cuma buat cowok yang bahkan udah pergi ninggalin lo sekarang" tanyanya kesal sambil menunjuk kearah belakang dimana sosok pangeran sudah pergi menjauh.

"Eh, lo nggak ada sih?" bingungnya sambil melihat tempat berdiri pangeran tadi.

"Bodoh, sih lo" balasnya kesal sambil pergi meninggalkan sahabatnya yang sedang sibuk melihat ke kanan dan kiri.

"bosil dasar" batin rara

"Huffttt!, Pangeran kok nggak ada sih ra? Kamu lihat nggak, tadi dia ke arah mana?" tanyanya. Merasa tidak ada jawaban, kinan menoleh ke belakang dimana rara,sahabatnya tadi berdiri.

"Ih! Kok semuanya pergi, sih?"

"Hufttt". Kinan merasa kesal dengan sahabatnya yang pergi tanpa mengajaknya. Dan dia juga kesal dengan pangeran yang pergi tanpa mengatakan apa pun.

"Sabat, Na! Orang sabar nanti makin cantik" batinnya terkekeh geli.

Tanpa menunggu lama lagi, gadis itu langsung pergi menyusul sahabatnya yang pasti sudah duduk dengan tenang di dalam kelas.

"MAAF YA, KALAU ALURNYA KURANG BAGUS"

"Jangan lupa vote sama komentarnya"

"Jangan lupa vote sama komentarnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PANGERAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang