10

145 60 15
                                    

"Jay?"

"Anying setan!" Jay terjungkal karena kaget dan untung saja tidak jatuh, dia kira setan ternyata kembarannya.

"Lu ngapain njir di toilet cewek? Ngintip lu ye!" tuduh sunghoon. Iya kembaran setan yang dimaksud nya itu adalah Sunghoon.

Jay menggelengkan kepalanya brutal mendengar tuduhan Sunghoon.

"Gak lah! Ngapain gㅡ" Jay mengernyit kan dahinya. Dia tidak tau sekarang sedang ada dimana akibat terlalu serius menguping. Ia lalu menoleh melihat tulisan yang terpampang di atas kepalanya.

"AJG INI TOILET CEWEK?!" panik Jay seketika dengan matanya yang melotot pengen loncat keluar.

Kok gue bisa tiba-tiba nyampe sini bangsat?! Batin Jay panik.

"Emang lo kira ini ruang OB? Udah ga usah ngeles lo mau ngintip kan?" Sunghoon menatap Jay sinis mengintimidasi.

"Sembarangan lo ajg! Gue gatau kalo ini toilet cewek!" Jay menyolot membela dirinya. Namun Sunghoon masih menatapnya dengan tak percaya.

"Gue tau otak lo rada-rada bang tapi gue ga nyangka lo senekat ini." ucap Ni-Ki yang tiba-tiba datang entah dari mana dan kapan dia datang.

"Apaan anjir jan asal nuduh. Gue udah bilang kalo gue gak tau ini tuh toilet!" bela Jay yang masih menyolot. Kenapa dua makhluk di depan nya ini sangat susah di beritahu.

"Jangan percaya bang, bang Jay cuma nyari alasan itu." kompor Ni-Ki menghasut dan parahnya Sunghoon malah ngangguk setuju.

Kasihan sekali nasib anak sultan satu ini sudah di tuduh di hasut pula.

"Aelah lo pada ga percaya lagi, suer gue ga ada niatan mau ngintip bangsat!"

"Fitnah lㅡ"

"Park Jongseong, Nishimura Riki, Park Sunghoon!" panggil seseorang di sela-sela adu mulut ketiga cowok itu yang membuat mereka bertiga otomatis terdiam.

Mereka menoleh dan menampakkan seorang wakil kesiswaan berdiri menatap mereka tajam dengan beberapa murid perempuan yang menunjuk ke arah mereka.

Perasaan gue ga enak nih. Batin Jay.

Mereka bertiga menatap heran buk Nayeon sebelum saling menatap satu sama lain.

"Kalian bertiga ikut saya kekantor!"

Satu kalimat keluar dari mulut buk Nayeon, guru wakil kesiswaan di sekolah mereka.

Jay, Ni-Ki dan Sunghoon makin terheran-heran. Dengan wajah yang masih seolah tidak tau apa-apa mereka berjalan nurut mengikuti buk Nayeon. Takut kalau tidak nurut mereka bisa di interogasi seharian.














































Hawa diruangan itu lumayan mencengkam. Mereka bertiga menunduk saat buk Nayeon menatap mereka satu persatu.

Asli serem cuy. Batin Sunghoon.

"Ehemㅡ kenapa ya buk?" tanya Jay memberanikan diri.

Hening beberapa detik.

"Kalian ngapain tadi di toilet cewek?" tanya buk Nayeon to the point.

Mereka bertiga langsung terkejut dan melotot menatap satu sama lain.

"GAK NGAPA NGAPAIN SUMPAH!" ucap mereka berbarengan menggelengkan kepala.

Terlihat buk Nayeon masih tidak percaya. "Lalu kenapa kalian berkumpul di sana?"

Mereka menggeleng lagi dengan brutal agar buk Nayeon percaya. Tidak mungkin cowok baik, ganteng, pintar dan rajin menabung seperti mereka akan melakukan hal tidak terpuji seperti itu.

𝗡 𝗜 𝗦 𝗛 𝗜 𝗠 𝗨 𝗥 𝗔 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang