04

252 144 48
                                    

Sejuk nya udara pagi membuat siapa saja akan malas untuk beraktivitas dan lebih memilih untuk tidur. Termasuk Ni-Ki. Karena merasa kedinginan ia memasukkan kaki nya ke dalam selimut. Berusaha untuk tidur kembali.

"Rikii bangunn!!"

Terdengar pintu yang di ketok bersamaan dengan suara seseorang dari kamar nya.

Sedangkan si pemilik nama tidak menjawab panggilan tersebut.

"RIKII BANGUNN!!"

Tetap tidak ada jawaban.

Kemudian pintu kamar di buka menampakkan seorang perempuan masuk ke dalam kamar nya.

"WOY NISHIMURA RIKI BANGUN KAGAK LO!" teriak nya dengan mengguncang tubuh Ni-Ki.

"APAAN SIH KAK SAKIT TELINGA GUE NIH" kesal Ni-Ki karena sang kakak mengganggu tidur nya.

"Makanya di suruh bangun jangan budeg! Sono mandi kagak sekolah lo?"

"Ck iya iya ribut banget sana keluar!" ucap Ni-Ki mendorong sang kakak keluar.

"Awas lo tidur lagi gue siram pake aer dingin"

Setelah mengatakan itu sang kakak langsung keluar dari kamar nya.

Dengan malas Ni-Ki beranjak dari kasur nya. Mengambil handuk lalu melesat ke kamar mandi.

"Riki sarapan dulu" ucap sang ibu melihat Ni-Ki sudah rapi dengan seragam sekolah nya.

"Iya ma"

Ia berjalan ke arah meja makan. Mengambil sepotong sandwich lalu memakan nya.

"Lo tuh ya ada hp bukan nya di pasangin alarm malah di pake buat nge game mulu" omel kakak nya Ni-Ki yang duduk di hadapan nya.

"Males" balas Ni-Ki santai lalu meminum segelas susu hangat.

Sang kakak hanya geleng-geleng kepala melihat sang adik. Kenapa adik nya ini susah sekali di beritahu.

Setelah menghabiskan sarapan nya dia beranjak pamit ke ibu nya.

"Riki berangkat dulu ma" pamit nya seraya memasang sepatu

"Iya hati-hati"



























































Seperti biasa saat ia baru berjalan di koridor sekolah jerit histeris para gadis memenuhi jalanan di koridor.

Tak berniat ia menggubris mereka yang semakin hari bukan nya berkurang malah semakin menjadi.

Ayolah sehari saja ia ingin coba hidup dengan tenang. Padahal bukan artis ataupun idol korea dia hanya orang biasa yang kelebihan tampan. Apa salah nya untuk bersikap biasa saja?

Baru selangkah dia menapakkan kaki di tangga seketika dia teringat oleh kejadian kemarin. Ni-Ki memperlambat langkah nya memastikan bahwa tidak ada dia di sana.

Gue ngapain sih. Batin nya menggelengkan kepala menepis pikiran nya sesaat setelah melewati tangga.

Baru saja Ni-Ki menginjakkan kaki di depan kelas, suasana di dalam terdengar sangat heboh.

Heboh banget kayak orang lagi nonton konser.

"Kenapa nih" tanya Ni-Ki ke Jungwon yang sibuk menggosip dengan Daniel.

"Lo gatau ki?" tanya Jungwon balik

"Gue kan baru dateng anjir"

"Lah iya ya" Jungwon terkekeh lalu di balas toyoran oleh Daniel.

"Katanya ada anak baru cuy!" ucap Daniel antusias. "Cewek lagi"

"Lo tau dari mana?" tanya Jungwon.

"Gue nguping kelas sebelah"

"Gue jadi pengen liat dia cantik gak ya" Jungwon langsung menoyor kepala Daniel sambil menggelengkan kepala nya.

Wah titisan bang Jay.

Ni-Ki hanya menganggukan kepalanya sambil mendudukkan diri nya di kursi.

Bukan urusan dia juga. Pikirnya.

"Won lo kemaren di rumah?" tanya Ni-Ki setelah nya.

"Hooh" jawab Jungwon berbalik arah menatap Ni-Ki.

"Oh"

"Ngapa emang?"

"Kagak, gue kira kemaren lo sama bang Heeseung" jawab Ni-Ki santai lalu mengeluarkan ponsel nya.

"Gue gak sama bang Heeseung kemaren. Tapi pas gue mau ke rumah dia katanya dia lagi gak di rumah" jelas Jungwon.

"Emang bang Heeseung kemana?" Ni-Ki langsung menatap Jungwon fokus.

"Gak tau tuh dia ga bilang" balas Jungwon mengangkat bahu nya sekilas lalu menenggelamkan muka nya dengan tangan di atas meja.

Mengira bahwa ia akan mendapat petunjuk mengenai Heeseung membuat nya sedikit kecewa.

Ia penasaran. Sungguh. Apakah yang dia lihat tempo hari benar Heeseung atau justru hanya mirip?

Lalu jika benar ... dengan siapa dia kemarin? Setau nya Heeseung itu introvert. Tidak mungkin dia mudah dekat dengan orang lain selain ia dan teman-teman nya.

Ah, benar-benar membuat pusing. Ni-Ki tidak tau apa yang terjadi dengan diri nya belakangan ini.

Seakan seperti mendadak di serang oleh sesuatu yang tidak penting untuk dibahas. Seolah itu sengaja untuk membuat nya berpikir dan mencari tau sesuatu.

Dengan cepat Ni-Ki menggelengkan kepala nya menepis pikiran-pikiran tersebut agar tidak bertambah. Bisa gila dia lama-lama.

Memikirkan sesuatu yang rumit bukan lah gaya nya.

"Selamat pagi semua" sapa pak Seokjin memasuki kelas membuat para siswa langsung mengakhiri kegiatan pergosipan mereka sebelum nya.

"Pagi pak"

"Kenapa nih pada tegang banget muka nya abis ngeden ya?" tanya pak Seokjin menatap murid nya.

"Bukan pak" sahut Daniel.

"Terus ini kenapa muka nya pada serius banget"

"Terpana pak karena ketampanan bapak" jawab seorang gadis membuat seisi kelas kembali bersorak heboh.

"ANJAYY"

"NGABRUT NGAKAK BRUTAL"

"BUSET TUH CEWEK"

"HUUUU DASAR BETINA"

"AWAS ADA YANG MARAH"

"AWOKWOKWOKWOK"

"MODUS WOYY"

Sorak para cowok heboh mendengar jawaban Ryujin yang sedang menggoda pak Seokjin.

Sedangkan yang di modusin malah ketawa ketiwi genit.

"Hahahaha bisa aja kamu iya bapak tau bapak ganteng" kekeh pak Seokjin dengan kerlipan mata ke arah semua siswa nya.

Tentu saja kaum betina langsung histeris.

Siapa yang tidak meleyot dengan paras bapak Seokjin? Orang yang di sebut sebagai kembaran CEO jin hit entertainment, Kim Seokjin, itu disukai hampir satu sekolah. Ya oleh para gadis pastinya.

Oh tidak hanya para siswa saja, bahkan para guru wanita juga suka dengan nya.

"Oh iya bapak mau ngasih tau kalo kita kedatangan murid baru ya" lanjut pak Seokjin serius.

Sontak semua siswa langsung menatap ke arah pintu kelas.

"Silahkan masuk"

Seketika kelas menjadi hening saat murid baru tersebut masuk ke kelas.

Ni-Ki yang sedang menopang dagu nya dengan tangan seketika membelalakkan matanya kaget.

"Lah?"

。。。

𝗡 𝗜 𝗦 𝗛 𝗜 𝗠 𝗨 𝗥 𝗔 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang