Chapter 13

3.4K 381 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Donghyuck bersiul-siul sepanjang jalan Seoul sore ini. Pria itu memang sedang berada di jalan seorang diri dengan penampilan berbeda, bukan sosok Lee Haechan atau dirinya sendiri. Dia menyamar menjadi orang lain. Hal tersebut untuk memudahkannya berjalan bebas tanpa perlu takut ada penggemar atau sasaeng.

"Wow, ternyata aku tampan juga," kata sang Raja ketika melihat sebuah poster besar grup NCT unit 127 di salah satu Mall yang dia lewati. "Tapi, itu Haechan, sih. Bukan aku yang ada di sana. Lihat saja tubuhnya masih seperti kerdil begitu. Jadi terhalang oleh yang lain," gumamnya.

"Hai, tampan~ kenalan, dong~"

Donghyuck menoleh ketika mendengar suara wanita di sebelah kirinya. Mata sang Raja menelisik penampilan wanita itu, lalu mendengus dingin.

Wanita tersebut bangsa Iblis yang juga tengah menyamar. Tapi Iblis itu tidak bisa merasakan jika lawannya saat ini adalah salah satu Raja Iblis.

Kemudian si wanita Iblis itu harus berakhir mengenaskan di tangan sang Raja. Hanya dalam sekali membaca sebuah mantra, iblis tersebut menghilang melebur menjadi serpihan asap hitam pekat. Jiwanya telah masuk ke perut Raja.

Donghyuck menjilati sekeliling bibirnya dengan gerakan sensual. Lalu ia kembali melanjutkan langkah yang sempat tertunda.

"Dasar iblis bodoh."

Donghyuck berjalan masuk ke dalam Mall. Mata pria itu mengedar ke sekeliling tempatnya berdiri saat ini. Cukup ramai karena banyak orang yang berkeliaran. Di tempat itu juga terdengar lagu salah satu grup Kpop yang entah siapa. Raja tidak ingin mencari tahu. Ya, buat apa? Itu tidak penting sama sekali.

Tujuannya saat ini hanyalah mencari keberadaan Zhong Chenle yang kata Jeno sedang berada di Mall dengan salah satu kenalan pemuda itu.

Donghyuck tidak bisa membiarkan calon Ratunya berjalan dengan orang lain. Dia harus bisa menjauhkan mereka dari siapapun. Jangan sampai ada yang berani berbuat macam-macam pada mereka semua.

Raja menyeringai kala kedua mata merahnya yang tajam menemukan sosok Chenle dengan mudah. Sedang berdiri di sebuah stand minuman.

"Show time, Baby."

Donghyuck menjentikan jarinya sekali dan seketika waktu terhenti. Semua orang yang berada di Mall tidak bergerak sama sekali seperti layaknya sebuah patung.

Raja melangkah mendekat ke arah Chenle berada. Saat pria itu melangkah, sosoknya perlahan berubah menjadi Donghyuck, tidak lagi menyamar sebagai orang lain. Dia memegang salah satu tangan Chenle dan membawa sang calon Ratu menjauh dari tempat itu. Waktu terus berhenti, semua orang masih menjadi patung.

Donghyuck memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekat ke arah di mana pameran sebuah mobil mewah berada di depan Mall. Dia mengambil salah satu kunci mobil dari sebuah kotak yang terdapat beberapa kunci. Kotak tersebut dijaga oleh seorang sales lelaki, tetapi si lelaki tengah dalam keadaan menjadi sebuah patung seperti yang lain.

Raja menghilangkan semua atribut yang ada pada mobil berwarna hitam. Dia akan mengambil mobil itu sebagai kendaraannya untuk mengantar mereka kembali ke asrama.

Ini bukan pencurian karena sebelum Donghyuck melaju pergi, pria itu meletakkan satu tas yang berisi sejumlah uang di dekat sales.

Donghyuck menjentikan jarinya dan dalam sekejap kedipan mata waktu kembali berjalan. Semua orang sudah bisa bergerak normal. Saling berinteraksi satu sama lain.

Begitupula dengan Chenle yang sekarang tengah kebingungan karena tiba-tiba ada di dalam mobil bersama Donghyuck.

Sedangkan sang Raja hanya melirik dengan memberikan sebuah senyuman tipis pada pemuda keturunan China tersebut.

"Kenapa aku ada di sini?" tanya Chenle bingung. "Ini mau ke mana, sih?" gumamnya. "Perasaan tadi sedang bersama Jun,, deh."

"Hm, Jun siapa? Kau sedang jalan denganku dari tadi. Tidak ada yang namanya Jun," sahut Donghyuck.

"Tadi memang sedang bersama Jun, kok. Kenapa tiba-tiba ada di mobil denganmu, Hyung?" ujar Chenle masih yakin dengan ingatannya.

Donghyuck menoleh, mata merahnya mengeluarkan cahaya yang seketika membuat Chenle terpaku tak bergerak untuk beberapa detik. Sebelum kemudian tangan Donghyuck membelai sisi wajah Chenle dengan senyuman khas.

"Kau sudah bangun, Chagiya?" ujar Donghyuck.

Chenle mengangguk. "Heeum, iya, Hyung," sahutnya seraya menyandarkan tubuhnya ke sandaran mobil. "Berapa lama aku tidur? Kita belum sampai ke tempat tujuan?"

"Sekitar setengah jam," balas Donghyuck. "Sebentar lagi," lanjutnya seraya menyeringai.

Memang benar. Raja baru saja menghilangkan sedikit ingatan Chenle mengenai kepergian pemuda itu bersama seseorang bernama Jun.

Donghyuck tidak akan pernah sudi jika ada orang lain yang beraninya muncul di dalam pikiran semua calon Ratunya. Mereka hanya boleh memikirkan tentangnya.

Mungkin cara ini sedikit licik, tapi hanya cara tersebut yang bisa membuat mereka jatuh cinta padanya dan kemudian mereka bisa segera menikah.

Begitu indah. Raja tidak sabar untuk sampai pada hari itu.

.
.
.

Tbc~~~

Woaaah, seneng deh yang book ini juga peminatnya cukup banyak 🙈

Love Seekers(Haechandomharem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang