.
.
."Argh!"
Jeritan melengking itu perlahan-lahan berubah sunyi setelah empat jiwa iblis dari golongan rendah dan tanpa ras berhasil diambil oleh Donghyuck.
Sang Raja kembali memburu mangsa untuk malam ini. Setelah pembicaraannya dengan tetua iblis, Donghyuck merasa lapar lagi dan dia bergegas keluar untuk mencari makanan. Pencariannya tak sia-sia karena dia menemukan sekitar tujuh iblis kecil yang berkeliaran di dunia manusia. Itu cukup untuk memulihkan tubuh serta membuat kekuatannya semakin bertambah.
"Aku penasaran bagaimana cara para iblis ini bisa keluar dari dunia iblis," gumam Donghyuck.
"Mereka bisa dengan bebas berkeliaran di sini sementara selama aku ada di dunia iblis tidak pernah tahu kalau kaumku bisa datang dan pergi sesuka hati ke dunia manusia." Sang Raja kembali bergumam.
"Apa mungkin karena mereka dari golongan rendahan sehingga mendapat akses dari Tetua. Sementara golongan tinggi atau bangsawan cukup sulit."
Donghyuck bingung sendiri dengan pemikirannya. Tapi, biarlah. Dia tidak harus memikirkan masalah seperti itu saat ini. Tidak penting sama sekali. Sekarang yang lebih penting hanyalah bagaimana cara membuat dua puluh dua manusia incarannya segera menjadi Ratunya agar ia bisa kembali ke dunia di mana dia berasal.
"Omong-omong, aku sedikit lupa dengan kegiataan pemuda Haechan ini," ucap Donghyuck yang sekarang sedang terbang di langit malam.
Dia memiliki sayap berwarna hitam dengan corak drakblue di tengah-tengah sayap dan sedikit warna putih di tiap sudutnya.
"Apa saja, ya? Ah! Terserahlah. Aku bisa bertanya pada calon Ratu-ku yang bernama Mark."
Donghyuck menambah kecepatannya agar bisa segera sampai di asrama unit 127. Tempat yang dia tinggali saat ini. Karena semua calon Ratunya ada di sana.
.
.
."Mark Lee."
Mark yang sedang menikmati sarapannya bersama dengan anggota unit 127 dibuat terkejut oleh suara berat dari Donghyuck.
"A-ah. I-iya.... Ada apa? Kau perlu sesuatu?" tanya Mark dengan nada gugup. Dia benar-benar belum terbiasa dengan perubahan salah satu Adik di grupnya ini. Begitupula yang lain. Semua langsung menunduk dan menghentikan sarapan mereka.
Donghyuck menarik kursi di sebelah Jungwoo hingga menyebabkan pemuda itu tersentak dengan tubuh yang menegang.
"Apa jadwal untuk hari ini? Aku sedikit lupa," ujar Donghyuck. Dia mengambil beberapa buah anggur yang berada di atas meja makan.
Salah satu keanehan lain dari perubahan Lee Haechan atau Donghyuck yang semua anggota NCT pertanyakan adalah; mengenai makanan pemuda itu. Mereka lebih sering melihat pemilik nama stage Fullsun tersebut hanya memakan buah-buahan serta air putih. Tidak memakan makanan yang lain. Jika ditawari dia akan menolak dengan alasan tak suka.
"O-oh, iitu... eummm, pergi ke salon untuk mewarnai rambut, lalu recording," jawab Mark setelah diam beberapa saat.
Donghyuck mengangguk sembari memasukkan satu buah anggur ke mulutnya, kemudian memandang ke arah Mark dengan tatapan lekat sampai membuat pemuda itu sontak menunduk karena gugup.
"Apa kau tidak bisa berbicara pada orang tua Lee So Man itu untuk membiarkanku tetap dengan rambut hitam saja, Cutie?" tanya Donghyuck.
Mark sontak mendongak ketika mendengar Donghyuck menyebutnya dengan panggilan Cutie. Entah mengapa panggilan tersebut membuat jantungnya berdebar tak menentu. Dia melirik ke arah anggota lain yang sekarang tengah memasang wajah terkejut.
"Ugh.... I-itu, aku tidak bisa melakukannya," sahut Mark seraya kembali menunduk untuk memainkan sendok di piring.
Donghyuck beralih pandang ke arah Taeyong yang langsung tersentak dan bergerak salah tingkah.
"Apa kau bisa melakukannya, Lee Taeyong? Kau pemimpin grup, kan?" ujar Donghyuck.
"Ehhh.... uhh, bagaimana, ya?" Taeyong menunduk, lalu melirik anggota 127 yang lain, seperti meminta bantuan, tapi ia tidak mendapatkannya karena mereka sama saja seperti dirinya saat ini.
"Emm.... Memangnya kenapa kalau ganti warna rambut?" Taeyong memutuskan untuk bertanya daripada menjawab.
"Aku tidak suka," sahut Donghyuck. "Warna hitam atau merah darah sudah melekat di diriku. Aku tidak bisa memakai warna lain. Kalau ingin warna rambut baru, apa bisa merah saja daripada cokelat?" ujarnya.
Taeyong bingung harus menjawab apa, begitupula yang lain. Membahas tentang warna, mereka jadi teringat akan selera berpakaian Donghyuck yang juga berubah. Dia lebih sering memakai warna gelap. Seperti hitam dan merah darah. Pemuda itu akan menolak jika diberi warna pakaian selain kedua warna tersebut. Walau akhirnya tetap dipakai dengan bujukan dari Huang Renjun.
"Sepertinya itu sedikit sulit, Haechan." Mark mengeluarkan suara ketika suasana mendadak hening setelah pertanyaan Donghyuck tadi. "Karena konsep kali ini rambutmu harus cokelat tua," lanjutnya. "Aku pikir itu cocok untukmu." Mark tersenyum.
"Oh, ya?" tanya Donghyuck sembari memandangi Mark lekat karena terpesona dengan senyuman dari pemuda itu.
"Itu benar, Haechan." Jungwoo mengeluarkan suaranya dengan sedikit senyum yang terlihat di wajah. Taeyong serta yang lain sudah tidak setegang tadi. "Kau terliha sangat keren dengan rambut cokelat. Rambutmu pernah warna cokelat saat era boom," lanjutnya bersemangat.
"Yaps! Aku sudah menunggu saat rambutmu kembali diwarnai cokelat," timpal Yuta. Dia juga tersenyum.
"Pasti keren!" sambung Johnny, Jaehyun, Mark, Doyoung dan Taeyong.
Donghyuck terdiam sembari bergumam 'hm' dengan suara berat miliknya.
"Oke. Jika kalian berkata aku cocok dengan rambut itu, aku akan melakukannya," ujar Donghyuck. "Asal dengan satu syarat."
"Syarat?" Taeyong bingung, begitupula yang lain. "Apa itu?"
"Berikan aku hadiah," kata Donghyuck dengan nada yang terdengar berbeda dari sebelumnya. Aura dominannya menguar sampai membuat Taeyong serta yang lain menahan napas.
"H-hadiah? Apa yang kau inginkan?" tanya Johnny, berusaha untuk tenang. "Aku pasti akan memberikannya untukmu."
"Tentu bukan dari kau. Aku ingin dari anggota unit Dream," ucap Donghyuck sembari terus memandangi mereka satu persatu.
"Ugh!"
Taeyong bergerak salah tingkah dan jantungnya berdebar tak menentu. Begitupula yang lain. Mereka belum bisa menghadapi Donghyuck yang seperti ini.
"Y-ya, tentu. Dari anak Dream," kata Mark mewakili yang lain, karena mereka hanya bisa mengangguk.
Senyuman Donghyuck terlihat di wajah datar yang sayangnya menawan itu.
"Baiklah. Aku pegang kata-kata kalian," ucapnya.
"Tapi, apa yang kau inginkan dari kami?" tanya Mark.
"Sebuah ciuman," sahut Donghyuck. "Di bibir," lanjutnya yang membuat anggota unit 127 sontak terkejut. "Tapi, biarkan aku yang melakukannya dan anak Dream hanya diam menikmati. Bagaimana?"
"H-huh?"
"Hae-chan....."
Apa yang harus mereka lakukan dalam menghadapi Donghyuck jika sudah mengeluarkan aura dominan yang begitu seperti ini?
Lagipula kenapa Donghyuck meminta hal aneh seperti ciuman dari anggota NCT Dream?
•••
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Seekers(Haechandomharem)
FanficTentang Donghyuck, si Raja Iblis yang turun ke Bumi untuk mencari 'Ratu-nya' dan ia malah hidup dalam tubuh seorang pemuda bernama Lee Haechan, salah satu anggota grup NCT. Warning ⚠️ Lee Haechan dominan harem with NCT Dream. All member NCT Dream as...