Jangan lupa Vote, comment,and Follow!
Banyak yang bilang, makanan terenak di dunia adalah makanan rumahan. Dan koki terbaik adalah ibu. Kata-kata itu benar adanya. Itu semua terbukti dengan seorang gadis yang baru saja bangun dari tidurnya setelah ia melakukan perjalanan dari melbourne ke korea. Ia sampai di korea pada pukul 22.35 setelah itu ia langsung mengistirahtkam badannya karna merasa jetlag.
Dan ia sekarang di bangunkan oleh aroma sedap yang berasal dari dapur.
Gadis itu mengerjapkan matanya dan sedikit meregangkan otot-ototnya yang kaku. Setelah itu ia melangkah menuju kamar mandi untuk sekadar membasuh wajahnya dan menggosok gigi. Ia tidak berniat untuk mandi karena ini terlalu pagi untuk itu. Lagian, sekarang adalah hari minggu. Tidak ada kegiatan yang mengharuskan dia madi di pagi hari.
Dengan wajah segarnya, gadis itu menuruni anak tangga berjalan mengikuti arah aroma itu berasal.
Ternyata aroma itu berasal dari dapur. Saat ia menghampiri dapur, ia melihat eoma kim dan jennie sedang memasak."Selamat pagi eoma, eoni"
Sapa gadis itu saat ia sampai di dapur."Pagi, chaeng-i" jawab eoma kim
"Apa tidurmu nyenyak?" tanya eoma kim. Sedangkan yang di tanya sedang meneguk satu gelas air putih.
"Cukup nyenyak. Tapi aku masih merasa jetlag eoma" jawab gadis itu sambil menaruh gelas yang ia pakai tadi ke wastafel.
"Jika masih jetlag harusnya kau tetap istirahat" kali ini jennie yang berbicara. Sedari tadi ia hanya melihat percakapan ibu dan sepupunya itu.
Ya.. Rose adalah sepupu jennie. Ayah jennie adalah adik dari ayahnya yaitu, Taeyang. Terlahir menjadi anak tunggal membuat rose merasakan kesepian, semenjak itu ia memilih tingal bersama keluarga kim sejak kecil. Setidaknya ia tidak akan merasakan kesepian karna paman kim mempunya dua putri yaitu kim jisoo dan kim jennie, yang sekarang ia anggap seperti kakaknya sendiri. Begitupun sebaliknya jisoo dan jennie menganggap rose adiknya. Dan bagi jiyong dan dara rose adalah putri bungsunya.
"Aku tidak bisa melanjutkan tidurku, eoni" jawab rose kini ia memeluk jennie dari arah belakang. Ia menaruh kepalanya du pundak kanan jennie sambil mengerucutkan bibirnya.
"Wae-yo?" Tanya jennie. Ia mematikan kompor lalu membalikkan badan menghadap adiknya lalu ia menarik rose dari pelukannya untuk melihat wajah adiknya itu.
"Apa jisoo mengganggu tidurmu?" Tanya eoma kim, ia cukup terkejut dengan jawaban rose. Pasalnya ia tidak bisa melanjutkan tidurnya seolah-olah terganggu dengan suatu hal.
Rose terkekeh saat melihat raut bingung dan khawatir dari dua orang yang sedang memandangnya ini.
"Ya.. Yaa.. Kenapa kalian serius sekali? Begini..kekkeke eoni mukamu biasa saja" kekeh rose ia melangkah mundur lalu menarik salah satu kursi yang tertata rapih di meja makan. Lalau ia duduk sambil terkekeh
Jennie dan dara masih memperhatikan rose lebih tepatnya menunggu jawaban rose.
"Jadi begini... Bagaimana aku bisa melanjutkan tidurku sedangkan aroma masakan kalian mengganggu hidungku. Hahaha" ia tertawa terbahak-bahak karna raut wajah eoma dan jennie yang terlihat kecewa atas jawabannya.
Mereka hanya menghela nafas kasar lalu mereka membalikan bada kembali untuk menyelesaikan pekerjaanya.
"Ayolah, aku hanya pergi beberpa bulan ke melbourne dan kalian meluapakan kebiasaanku yang bisa terbangun karna aroma makanan? Ckck harus ku ingatkan lagi dari jarak tujuh kilopun hidung ku akan tetap mencium bau makanan, asal kau ingat itu" jelas rose, ia masih duduk menyandar sambil melipat tangannya di dada.