008

1.8K 274 28
                                    

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT AND FOLLOW!

Hari ini adalah hari minggu. Dimana orang dewasa berlibur. Bayak dari merka yang menikmati waktu libur  dengan sekedar beristirahat, liburan atau mengghabiskan waktunya bersama keluarga. Contohnya kedua wanita dewasa ini,yang menikmati waktu liburnya untuk beramail degan keponakannya.

Jisoo, rose kini sedang bermain dengan lisa di ruangan keluarga. Ia memainkan segala mainan mulai dari lego, monopoli, dan kuda-kudaan. Tentu saja rose dan jisoo yang menjadi kudanya dan lisa yang menungganginya. Meskipun lisa mempunyai kuda-kudaan mainan ia enggan memainkannya, ia tetap memilih aunty-anuntynya sebagai kudanya.

Lisa benar-benar menunggangi jisoo dan rose. Ia terus menyuruh mereka berjalan kesana kesini dengan ia yang menunggangi sambil mengarahkan jalannya, sesekali lisa menyuruh jisoo  beraktrasi dengan mengangkat kedua tangannya seolah-olah posisi standing. Lisa yang posisi awalnya duduk di pundak,setelah jisoo mengangkat kedua tangannya posisi berubah seprti lisa yang sedang di gendong di punggung oleh jisoo dengan tangan lisa yang memeluk leher jisoo.  Dan itu sukses membuat balita yang berumur tiga tahun itu tertawa bahagia. Rose yang melihat tingkah eoni dan keponakannya itu hanya bisa tertawa, tetapi rose juga sesekali mengingatkan pada eoninya untuk tidak standing lebih tinggi ia takut keponakannya itu jatuh dan berakhir kepala yang akan membentur lantai.

"Kekekek... Ayo aunty lebih tinggi lagi" ucap lisa ia masih di posisi seperti di gendong jisoo dengan tanggannya yang memeluk leher jisoo. Bisa di gambarkan ini seperti anak monyet yang sedang bergelantungan di pundak induknya.

"Tidak.. Eoni jangan lakukan itu. Aku takut lisa jatuh" ucap rose ia yang sedang duduk di shofa memperhatikan mereka merasa tidak setuju dengan permintaan lisa, pasalnya itu berbahaya bagi lisa. Rose takut keponakannya itu terjatuh.

"Tidak! Lisa tidak akan jatuh. Lisa janji" ucap lisa. Ia meyakini auntynya itu untuk tidak mengkhawatirkannya karna ia akan merasa baik-baik saja.

"Ck anak ini kerasa kepala sekali! Jangan lakukan itu,eoni " ucap rose pada jisoo

"Tidak! Kuda ayo lebih tinggi!" teriak lisa pada jisoo. Ia masih menyuruh jisoo untuk standing.

"Dengarkan aku eoni! Jangan lakukan itu" tegas rose yang melihat jisoo akan standing lebih tinggi.

"STOP! Dia kuda! Bukan eoni! Dia tidak akan mendengarkanmu auntyyy. Dia hanya mendegrkanku. Hanya aku!" teriak lisa. Ia tidak terima dengan auntynya itu yang selalu menyuruh jisoo untuk tidak melakukan standing.

"Yasudah terserah kau saja! Jika sesuatu terjadi padamu jangan merengek padaku" ucap rose. Ia kesal keponakannya ini susah di beritahu.

"Jika di lihat-lihat sikap keras kepala anak nakal ini benar-benar mirip sekali dengan jennie unnie" Batin rose

Jisoo yang tadinya ingin standing lagi malah terkejut dan tertawa. Ia terkejaut dengan jawaban lisa dan tertawa dengan rose yang kalah debat dengan lisa.

"Ayo kuda lanjutkan!" ucap lisa membuyarkan lamunan jisoo.

"Tidak. Aunty lelah kita istirahat dulu" tolak jisoo. Ia sudah tidak kuat lagi melanjutkan permainan ini. Punggungnya mulai merasa sakit saat hampir satu jam ini di tunggangi lisa yang bobotnya semakin hari semakin bertambah menurut jisoo. namun ajaibnya perawakannya tetap saja ramping.

Lisa mendengar penolakan dari auntynya itu hanya bisa pasarah. ia mengkerucutkan bibirnya seolah-olah tampak seperti bebek saat jisoo menurunkan lisa dari punggungnya.

Jisoo yang melihat ekspresi lisa hanya bisa terkekeh.

"Biarkan aunty istirahat dulu, nanti kita lanjut lagi" ia mengelus lembut kepala lisa. Setelah itu ia meregangkan otot-ototnya untuk menghilangkan rasa pegalnya. Kini ia dan lisa duduk di lantai dengan kepala yang menyadari pada sofa.

WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang