Kau Menyelamatkanku

2 0 0
                                    


"Apa benar tidak masalah kita melakukan itu?"

"Tentu, kenapa tidak?"

"Bukannya itu sudah terlalu berlebihan untuk sebuah peringatan?"

"Tidak sama sekali. Itu sudah benar, dan aku melakukan itu sebagai peringaatan keras untuk yang lainnya. Masalahnya adalah seseorang yang tidak boleh disentuh oleh siapapun, telah disentuh oleh tangan kotor dan menjijikan mereka, dan aku sangat marah akan hal itu. Oleh karena itu, aku melakukan itu tanpa ragu."

Menatap pada gadis yang ada di depannya, Irena merasakan perasaan yang sangat tidak nyaman. Bukan karena hawa yang dia keluarkan tapi kata-kata yang gadis itu keluarkan dengan wajah datarnya.

Di atap sekolah, angin berhembus dengan sejuknya menerpa tubuh kedua gadis itu, dan rambut panjang mereka terombang-ambing layaknya lautan. Sosok mereka sangatlah indah dan mempesona, siapapun yang melihat mereka akan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Namun, seperti halnya bunga cantik yang terdapat duri didalamnya, keduanya benar-benar berbahaya jika orang lain tahu siapa mereka sebenarnya, tapi dalam luarnya mereka terlihat ramah, baik hati, dan mudah bergaul dengan orang lain.

Meskipun itu hanyalah sandiwara yang mereka lakukan ketika berada disekolah dan disekitarnya untuk menarik minat orang layaknya nektar yang menarik berbagai serangga.

"Daripada bertanya tentang hal yang telah berlalu, kenapa kau tidak memberikanku alasan yang lebih baik dari laporan yang telah kau berikan kepadaku tempo hari?"

"Apa maksudmu?"

"Jangan berpura-pura bodoh, aku tahu dalam laporanmu sebelumnya terdapat hal yang telah kau sembunyikan dariku. Lebih baik kau beritahukan kepadaku, atau aku akan menghukummu dengan sangat berat dan menyakitkan?!"

"Tidak, tidak. Apa yang telah kulaporkan sebelumnya adalah laporan asli dan tanpa sedikitpun hal yang kusembunyikan."

Gadis itu menyipitkan matanya kepada Irene, tatapannya menunjukkan bahwa dia masih mencurigai Irene yang telah menyembunyikan sesuatu hal yang penting darinya.

"Apa kau tuli?! Katakan sekarang, atau akan kusingkirkan dirimu saat ini juga!!!"

Batas kesabaran gadis itu telah habis, aura membunuh yang sangat besar keluar darinya dan tekanan yang tidak dapat dibayangkan membuat Irene berkeringat dingin dibuatnya.

Ini adalah pertama kalinya Irene menghadapi tekanan dan aura membunuh yang tidak biasa yang keluar dari gadis di depannya ini.

Dia juga tahu, bahwa gadis di depannya sangatlah mengerikan lebih dari apapun, tapi karena suatu alasan dia membuat karakter gadis yang lemah lembut dengan banyak celah dan dapat disakiti dengan mudahnya. Namun itu hanyalah karakter yang dia buat sendiri, aslinya dia adalah gadis yang sangat kejam dan tidak manusiawi yang siap membunuh siapapun tanpa ragu, bahkan jika itu adalah rekannya sendiri.

Tidak, bukan seperti itu.

Menurut Irene, gadis yang di depannya sangat menghargai rekannya dan amarah dia sekarang adalah bentuk kekhawatirannya bila dia telah merencanakan sesuatu ada kesalahan ketika rencana dimulai dan rekannya mengalami luka, dia akan sangat merasa bersalah. Oleh karena itu, dia sekarang marah karena Irene telah memberikan laporan palsu kepadanya.

Tapi, apa laporan yang diberikan oleh Irene adalah palsu?

"Seperti yang aku katakan, laporanku tidaklah palsu dan aku tidak menyembunyikan apapun darimu! Aku bersumpah!"

Menghadapi aura membunuh dan tekanan yang luar biasa, Irene masih mempertahankan kata-katanya meskipun kedua kakinya bergetar dengan hebatnya.

"Tidak ada pilihan lain, kesabaranku telah habis. Kau tidak memberikanku pilihan yang damai, jadi aku akan memberikanmu hukuman sekarang."

Gadis itu perlahan mendekatinya, Irene tidak dapat melakukan apapun untuk menjauh darinya karena kakinya sangat sulit untuk digerakkan.

Saat gadis itu di depannya dan bermaksud untuk memberikan hukumannya. Tanpa di duga dia di cegah oleh seseorang lelaki yang langsung memegangi tangannya yang akan menyerang Irene.

"Nona, kau tidak perlu mengotori tanganmu dengan sia-sia. Kehilangan pion tanpa digunakan adalah sebuah kerugian dan kamu tidak ingin itu terjadi kan?"

"Tapi dia..."

"Nona! Dia masih berguna dan laporan yang diberikan olehnya adalah laporan palsu tanpa dia menyembunyikan apapun darimu, aku dapat menjaminnya. Atau kamu dapat menghukumku untuk menggantikan dia?"

Tatapan lelaki itu sangat yakin dan membuat gadis itu sedikit kerepotan dibuatnya.

"Ugh... Jika kau sangat yakin terhadapnya, aku akan melepaskannya kali ini. Ya untuk kali ini!"

"100% aku dapat menjamin kata-katanya. Nona, tidak perlu khawatir."

Setelah suasana yang tegang itu menghilang bersamaan dengan perginya gadis itu dari tempat Irene berada.

"Terima kasih, Albert. Kau telah menyelamatkanku!"

"Yah, kau tidak perlu mempermasalahkannya. Kau cukup beruntung sih kali ini."

"Apa maksudmu?"

"Jika dia benar-benar berniat untuk membunuhmu, kau akan mati saat ini juga tanpa tahu sadari."

"Kau benar, tapi tak masalah kau berkata seperti itu tadi?"

"Kenapa tidak? Aku yakin bahwa kau tidak menyembunyikan apapun darinya, tapi tidak ada lain hari untuk kedepannya, ingat!"

"Ah, kau benar. Aku harus berhati-hati kedepannya."

Irene menatap langit, itu tadi adalah suasana yang sangat menguras energi dan pikirannya, tapi karena Albert membantunya dia terhindar dari malapetaka. Namun Albert juga memberikan peringatan kepadanya.


Sword Revenge : Random StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang