Di atas langit kelabu.
Di bawah lautan merah pekat.
Seorang gadis tengah berjalan dengan lembut disana tanpa memakai alas sama sekali.
Langkah yang diberikannya terkesan seperti melangkah di atas air dengan setiap langkah meninggalkan bekas yang menghilang dengan perlahannya.
Dia menengadah dengan ekspresi datar, tapi kenyataannya dia berusaha untuk menahan rasa sedih yang sangat besar.
Semakin dia melangkah, semakin jelas rasa kesedihan yang dia alami, meski ekspresi datar menghalangi. Namun, di dalam dirinya, dia sangat hancur akan kesedihannya.
Tidak ada yang tahu alasan dari kesedihannya.
Tidak ada tempat untuk bernaung dalam kesedihannya.
Tidak ada seseorang yang dapat di ajak untuk berbagi kesedihannya.
Tidak ada seseorang yang memahaminya.Tidak ada satu pun itu.
Satu-satunya yang dapat memahaminya adalah dirinya sendiri, meskipun dalam beberapa waktu tertentu dia tidak dapat memahaminya.Dia benar-benar tenggelam dalam lautan kesendirian, di dalam medan perang yang tidak terhitung jumlahnya yang telah dia lalui selama ini.
Bulu yang tertiup angin, terlihat cocok untuk menggambarkan keadaannya sekarang.
Terombang-ambing tidak menentu tanpa adanya tujuan yang jelas, dia mengikuti alur yang dibuat orang lain bagaikan aliran sungai yang mengalir dengan bebasnya.
Begitulah dirinya. Dunia kesendirian adalah rumah baginya, tapi dia berharap kesendiriannya itu berakhir dengan seseorang mengetuk pintu rumahnya dan mengajaknya keluar.
Itulah yang sangat dia harapkan dari lubuk hati terdalamnya.Namun, disisi lain, dia tidak mengharapkan itu. Mengapa?
Dia tidak tahu pasti. Keduanya berlawanan dan bertentangan, tapi sisi yang tidak mengharapkan jauh lebih kuat daripada sisi mengharapkan.
Karena dia sebenarnya adalah kekejaman itu sendiri.
Tidak memiliki nama, namun memiliki julukan.
Tanpa ekspresi, namun berubah ketika berada di medan perang.
Lawan yang merasakan kehadirannya akan takut kepadanya.
Orang yang berpikir kemenangan berada di depan mata akan runtuh oleh dirinya.Maniak peperangan dan pembantaian, namun mudah bosan dengan lawan yang lemah dan tidak memiliki tekad untuk bertahan hidup.
Di medan perang dia sangat arogan, namun menghormati kematian seseorang ditangannya.
Siapa dia?
Dia adalah gadis yang kesepian.
Gadis yang tidak memiliki masa lalu, namun membawa dosa yang teramat sangat besar di kedua tangannya. Menunggu kedatangan seseorang yang akan meraih tangannya itu dan memberikan kehangatan yang telah lama hilang darinya.
Julukannya adalah....
KAMU SEDANG MEMBACA
Sword Revenge : Random Story
FantasyCerita acak setelah kekacauan akibat keluarga Arion dan apa yang akan terjadi di masa depan. Setiap cerita akan dibawakan oleh berbagai orang yang terlibat oleh semuanya, tidak terkecuali.