1.0

2.3K 272 48
                                    

Minggu 09.33

"Rakha, kamu mau gak punya anak lagi?" Tanya Mishya

"M-mau banget M-mishya!"

"Yuk kita buat anak."

"A-ayoo!! T-tapi sekarang R-rakha yang mimpin ya!"

Akhirnya Mereka melakukan itu lagi untuk yang kedua kalinya.

-

20.11

"Rakha.. bangun yuk kita makan malem dlu."

"Eunghh j-jam berapa sekarang Mishya?" Tanya Rakha.

"Udah jam 8 malem, makanya ayo bangun kita makan. Tapi kamu mandi dulu, bau keringet."

"M-mishya sudah mandi? K-kalo b-belum kita mandi bersama s-saja menghemat w-waktu."

"Emm... G-gausah Mishya udah mandi duluan kok tadi, udah sana kamu mandi Mishya tunggu dimeja makan."

Rakha yang melihat wajah sang istri memerah hanya menggelengkan kepala sambil berkata

"Lucu istriku."

-

Selesai mandi, akhirnya Rakha dan Mishya makan bersama.

"Rakha mau disuapin dong Aaaaa." Ucap Rakha sambil membuka mulutnya

"Kok kayak ada yang beda ya dari kamu?"

"B-beda k-kenapa Mishya?"

"Tumben banget manja."

"B-biar romantis hehe.."

"Tau-tauan aja kamu romantis Kha.. sini mangap aku suapin." Perintah Mishya.

"Aaaaaa-

TOKK!!

TOKK!!

TOK!!

"Siapa dah malem-malem bertamu, mana gedor pintunya gak sopan banget lagi. Bentar ya Rakha aku buk-

"Gausah, biar aku aja. Kamu tunggu sini jangan kemana-mana"

Rakha langsung menuju pintu depan dengan berhati hati (?)

Mishya yang melihat Rakha berhati-hati seperti itu langsung berbicara dalam hati

*Kok mau buka pintu aja hati-hati si Rakha, udh kayak rentenir yg dateng - Batin Mishya.

Tidak lama setelah Rakha membuka pintu, ada suara gaduh dari pintu depan.

DORR!!

Mishya yang takut suaminya dibully orang langsung menuju ke pintu depan dan betapa terkejutnya Mishya melihat Rakha yang sudah berlumur darah.

"RAKHA!! YAAMPUN KAMU KENAPA?! KOK BISA KAYAK GINI?!"

Rakha yang terduduk dilantai hanya menahan sakit di perutnya.

"Rakha, jawab aku siapa yang nembak kamu?! Rakha!! Jangan pingsan!"

"D-dokter Y-yohan.. t-tolong panggil dokter Y-yohan." Ucap Rakha terbata-bata.

Mishya yang mendengar permintaan Rakha, langsung menelpon Yohan.

"Halo Mish-

"Yohan tolong cepet kesini, Rakha ditembak orang Han!"

"Hah?! Yaudah aku kesana sekarang."

Pip..

Mishya yang panik setengah mati, langsung membopong Rakha menuju kamar mereka dan membaringkan tubuhnya.

"Rakha tahan ya.. sebentar lagi dokter Yohan sampe oke?"

Rasanya Mishya ingin menangis..

Kenapa masalah selalu datang dalam hidupnya. Mishya pikir semua masalah di hidupnya akan hilang setelah ia menjauh dari sang ayah. Namun kenapa masalah yang Mishya hadapin sekarang lebih parah?

"Mishya!! Kamu dimana Shya?!" Teriak Yohan.

Kenapa Yohan cepat sekali sampai? Karena rumah Yohan dan Mishya hanya berjarak 5 rumah tetangga (maksudnya tuh kayak rumah Mishya disampingnya ada 5 rmh tetangga, nah setelah 5 rmh itu, barulah rumah yohan. Ngerti kan yak?)

"Yohan! Naik ke kamar cepet!" Teriak Mishya.

Mendengar sahutan dari Mishya, Yohan langsung buru-buru munuju kamar Mishya dan Rakha.

"Mishya.. kamu tunggu luar ya? Aku mohon."

Tanpa berfikir panjang Mishya pun menuruti perkataan Yohan. Mishya menunggu di sofa ruang tamu.

Mishya yang menunggu Yohan selesai mengobati Rakha tiba-tiba terfikirkan sesuatu

*Loh, bukannya Yohan psikiater ya? Kenapa dia bisa ngobatin luka tembak? Apa semua psikiater bisa? - Batin Mishya

















Pren kayaknya book ini bakalan cepet tamat deh.
Chapter dibook ini gak akan nyampe 30 i think.

My Idiot Husband [Kim Junkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang