0.5

3.1K 315 39
                                    

"Bisa gak sih kamu gak usah malu-maluin aku?! Kalo aku suruh pulang ya nurut!!" Bentak Mishya

"M-maaf.. eee.. maaf Mishya.. s-salah .. Rakha s-salah." Ujar Rakha menangis sambil memukul kepalanya.

"Berhenti mukul kepala sendiri, aku mau tidur." Ucap Mishya dingin dan berlalu pergi ke kamar.

-

Mishya memaksakan matanya untuk tertidur cepat, namun tidak bisa. Jujur ia kepikiran dan merasa bersalah karena telah memperlakukan Rakha dengan kasar.

Saat sedang melamub, tiba-tiba Mishya merasakan ada seseorang naik ke atas ranjang. Siapa lagi kalau bukan Rakha.

"Mi-mishya sudah t-tidur ya?" Tanya Rakha sembari berusaha melihat wajah Mishya yang tertutup setengah oleh selimut.

Mishya yang mendengarnya langsung berpura-pura terlelap.

"R-rakha jahat.. Rakha b-buat Mishya mm-marah sama Rakha. Rakha jahat, R-rakha p-ppembawa s-sial." Ucap Rakha memukul kepalanya terus menerus sambil menangis.

Mishya yang memang berpura-pura tertidur, hanya bisa menangis dalam diam. Ia sangat amat merasa bersalah kepada Rakha, seharusnya ia tidak membentak Rakha. Seharusnya ia membuat Rakha bahagia.

"Rakha m-menyusahkan... R-rakha s-sialan.." Ucap Rakha lagi.

Sudah cukup, Mishya tidak bisa mendengar Rakha menyalahkan dirinya terus. Mishya pun langsung beranjak dari posisi tidurnya dan langsung mencium bibir Rakha dengan keadaan mereka berdua menangis.

Lebih dari 10 menit mereka berciuman. Melumatnya pelan, menyalurkan emosi satu sama lain.

Mishya perlahan melepaskan ciuman mereka dan memeluk Rakha erat.

"Maafin Mishya ya Rakha.. Maaf udah bikin kamu sakit. Maaf udah jahat sama Rakha." Ucap Mishya sambil menangis.

"M-mishya tidak s-salah. Rakha salah, Mi-mishya tidak."

"Enggak, Rakha gak salah kok. Mishya yang salah karena udah marah sama Rakha. Sekarang kita tidur ya? Besok kita berangkat terapi"

Mishya hendak menidurkan badannya, namun ditahan oleh Rakha.

"M-mishya, Rakha b-boleh tidak m-minta sesuatu?" Tanya Rakha

"Minta apa?" Tanya Mishya yang kembali ke posisi duduknya.

"Ee... R-rakha e.. m-mau p-punya anak."

"Hah? A-anak? Tiba-tiba?" Mishya terkejut.

"I-iya.. k-kalau Mishya k-kerja Rakha ada t-teman."

"Y-yaudah, ayo kita bikin anak."

"Ayoo!! S-sekarang kk-kita ke dapur." Ucap Rakha semangat.

"Hah? Dapur?"

*Masa iya bikin anak di dapur? Ekstrim amat suami gue? - Mishya

"Rakha.. bikin anak itu bukan kayak bikin kue. Kamu mau punya anak kan? Ayo kita bikin disini dikamar ini. Tapi, aku yang mimpin. Kamu tiduran aja oke?" Ujar Mishya.

Akhirnya mereka pun melewati malam yang panjang bersama.



















AKU BIKIN APA INI ANJER ༎ຶ‿༎ຶ

My Idiot Husband [Kim Junkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang