1.3

2.2K 213 66
                                    

Yohan terus berlari menuju jembatan. Saat Yohan fokus berlari tiba-tiba ada mobil yang mengklakson kepadanya.

"Yohan! Ayo naik!"

"Mishya? Kamu sama.. Aksa?"

Itu adalah Mishya dan Aksa. Mishya melihat Yohan yang sedang berlari yang akhirnya menyuruh Aksa untuk berhenti.

"Iya! Udah buruan masuk!! Kita harus cepet-cepet nemuin Rakha!"

Mau tidak mau akhirnya Yohan naik ke dalam mobil tersebut. Dan mobil itu pun melaju cepat ke arah jembatan.

"Kalian kenapa bisa dikejar orang-orang?!" Tanya Mishya.

"Nanti aku ceritain oke?! Sekarang kita fokus nyari Rakha." Ucap Yohan.

Walaupun penasaran, tapi apa yang dibilang Yohan ada benarnya. Lebih baik sekarang fokus untuk mencari Rakha.

"Aksa! Stop!! Itu Rakha!" Tunjuk Mishya dari dalam mobil.

Mishya melihat Rakha sedang berkelahi di pinggir jembatan itu. Wajah Rakha sudah penuhi dengan luka lebam, dan bahunya berdarah.

Mishya buru-buru membuka pintu mobil, namun ditahan oleh Aksa.

"Aksa!! Lepasin gak?! Aku mau nyelamatin Rakha!!" Berontak Mishya

"Gak Mishya! Bahaya kalo kamu ke sana!"

Yohan yang melihat perdebatan antara Mishya dan Aksa, langsung pergi keluar tanpa sepatah kata. Yohan ingin membantu Rakha. Jangan sampai kejadian 3 tahun lalu terulang.

"Apasih Sa?! Aku mau nyelamatin suami aku!! Dia adik kamu! Gak seharusnya kamu cegah aku!!"

"Tapi bahaya Shya! Aku yang bakalan turun, kamu tunggu disini."

"Gak! Aku gak ma-

BYURR!!

Mendengar suara air, Mishya langsung melepaskan tangan Aksa yang memenmgangnya. Ia buru-buru keluar mobil, dan ia melihat Yohan sedang bertekut lutut sambil meneteskan air mata di tengah jalan. Untung saja saat itu jalanan sepi.

"Y-yohan? Tadi suara apa?! Rakha kemana? Kok gak ada orang lain?!" Tanya Mishya.

Rakha dan orang-orang dengan tato itu sudah tidak terlihat dari pandangan Mishya.

"R-rakha.. j-jatuh dari jembatan.."

"Gak! Lo bohong kan Han?! Gak mungkin!!"

Mishya langsung berlari ke arah jembatan dimana Rakha tadi berkelahi.

Ia melihat ke bawah jembatan. Mishya melihat air sungai dibawah jembatan berwarna merah.

Seketika Mishya jatuh terduduk. Ia melamun sebentar, sampai akhirnya ia meneteskan air mata.

"R-rakha.. jangan tinggalin Mishya.. Mishya gamau kehilangan lagi. Cukup anak kita yang ninggalin Mishya, kamu jangan Rakha.."








-







3 bulan kemudian..

"Rakha.. kamu apa kabar sayang? Aku udah berusaha nayri kamu, tapi kamu susah di dapet. Gak kayak dulu, tanpa berusaha aku langsung mendapatkan kamu."

"Udah 3 bulan aku nyari kamu.. minimal tubuh kamu diketemukan Kha.. tapi nihil gak ada tanda-tanda jasad kamu. Maafin aku, maaf karena gak bisa nguburin kamu dengan layak Kha."

"Tapi aku mau ngucapin terima kasih sama kamu. Makasi ya udah ngirimin aku malaikat kecil. Sekarang usia dia udah 2 bulan loh.. kalau lahir pasti mirip kamu Kha." Ucap Mishya sambil mengelus perutnya yang sudah sedikit membuncit.

"Shya.. kita pulang yuk. Udah mau malem, kasian kamu sama dedek. Nanti masuk angin."

"Iyaa Sa, aku juga udah selesai kok. Dadah papa! Nanti aku sama mama kesini lagi yaa. Oh iyaa, tolong restuin pernikahan mama ya pa!" Ucap Mishya sembari menirukan suara anak kecil.

"Ayo pulang, seminggu lagi kan kita nikah. Aku gak mau kamu sakit oke?"

"Iyaa Aksa bawel."





















- Tamat -























Pren!! Gimana ceritanya? Seru kah? Ngebosenin kah? Gak jelas kah? Cepet banget ya tamatnya wkwkwk

Oiya aku ada niatan bikin s2 nya tapi klo bnyk yg mau ya..

Makasii banyak untuk kalian yg mau luangin waktu buat baca cerita aku yg gak jelas ini. Makasi sebanyak-banyaknya, semoga kalian sehat dan bahagia selalu (*^3^)/~♡

My Idiot Husband [Kim Junkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang