#01. victim has been found

49 12 6
                                    

KASUS pembunuhan kembali terjadi di kota Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KASUS pembunuhan kembali terjadi di kota Seoul. Danau berubah warna menjadi semerah darah. Tali tambang pada pohon-pohon. Pisau menancap di pagar kayu rumah. Anak-anak memenuhi panti asuhan karena kehilangan orang tua. Pembunuh telah masuk lingkungan kota Seoul, masuk semakin jauh hingga ke tempat paling sakral di kota itu. Perumpamaan yang terkesan begitu kejam untuk kota ini. Polisi Taehyun dari Kepolisian Seoul berteriak di antara riwuh suara warga yang melihat dan suara tim forensik serta kepolisian, nada yang dapat membuat orang merasakan bahwa dia mulai kehilangan kesabaran.

“Petugas menerima panggilan pukul sepuluh lewat dua puluh satu, petugas yang merespon adalah Choi Soobin dan yang menghubungi adalah nyonya Lee Heesun. Ia melaporkan bahwa menemukan seorang wanita bersimbah darah di gang Blok A. Korban bernama Song Eun-gi. Tim forensik mengatakan korban terkena luka sayatan sedalam satu koma dua sentimeter pada artheri lehernya.” jelas seorang petugas polisi wanita kepada Taehyun, ia juga menggunakan senternya untuk menunjukkan jejak berdarah di sepanjang gang. Menunjukkan kondisi TKP pembunuhan.

“Ah, ini artinya kasus yang ketujuh belas bukan?”

“Iya.” Taehyun melirik arlojinya. Waktu bergerak menuju pukul duabelas malam. Eun-gi telah meninggal pada pukul sepuluh malam, dua jam, cukup untuk membuat pelakunya pergi dan bersembunyi. Selama dua jam itu juga Taehyun terpaku di sini menunggu seseorang bersama para tim forensik dan polisi lainnya.

“Di mana bocah sialan itu?!”

“Aku di sini petugas Kang Taehyun. Kau tidak perlu menggerutu seperti nenek-nenek tua.” seorang pemuda berambut biru tua berdiri di belakang Taehyun membawa senter. Ia menghampiri petugas polisi itu sambil menguap, membuat kerutan kesal semakin menghiasi wajah Taehyun.

“Bagaimana bisa kau santai begitu, Daniel-ssi?! Kau harusnya sudah ada di sini sejak dua jam lalu waktu aku menghubungimu! Lalu apa-apaan penampilanmu itu? Celana jeans, kaos putih, jaket baseball, masker? Kau niat bertugas atau tidak berpenampilan begitu?!”

Yeonjun tidak menganggap serius nada tinggi dari suara Taehyun. Petugas itu selalu berbicara padanya –mungkin semua orang dengan nada yang sama. Ini bukan pertama kalinya mereka bekerja sama, dia penyelidik yang baik, tapi kepribadiannya temperamental, Yeonjun pernah memprotes itu, dan berakhir kerah bajunya ditarik dan mendapat umpatan lainnya. Dia tidak suka berdebat untuk hal seperti itu. Lagi pula mereka ada tengah berada di TKP, akan merepotkan jika mereka bertengkar di sini. Yeonjun memainkan senter yang dia ambil dari tangan seorang petugas polisi wanita yang ada di sana. Memutar-mutar cahayanya ke berbagai sudut sampai menemukan apa yang dicarinya –jejak sepatu, “Pola sol sepatunya terlihat seperti bot pria, mungkin seukuran denganku. Sepertinya dia melakukan sesuatu disamping korban dan tidak menyadari darah korban membuat genangan yang mengenai ujung sepatunya. Kau sudah periksa ini dan mencari jenis sepatunya?”

Petugas mengambil jejak sepatu bot yang tertinggal dengan pita perekat khusus sesuai instruksi yang pemuda itu katakan. Yeonjun memperhatikan itu dengan seksama, ia sedikit mengerutkan keningnya ketika mengamati lebih jeli tubuh korban dan genangan darah yang berada di sekitar jasad itu. Saat petugas selesai, Yeonjun segera melangkah keluar dari gang. Menatap sekitar jalanan. Seorang wanita yang dia tahu bernama Lee Heesun berbicara dengan seorang polisi yang sedang menulis di buku catatan. Wajahnya masih terlihat terkejut dan takut. Jalanan ramai diterangi oleh kilasan cahaya lampu berwarna biru dan merah. Polisi berusaha mengatur lalu lintas dan menjaga kerumunan reporter di belakang massa yang mengadang jalan agar petugas lain mudah melakukan pekerjaannya. Orang-orang ini langsung menghentikan aktivitas untuk mencari tahu apa yang terjadi. Sepertinya mereka begitu penasaran. Bagi Yeonjun itu tidak berguna, penasaran dengan kondisi TKP hingga berkerumun seperti ini hanya akan menyusahkan pekerjaan.

“Menurutku pelakunya seseorang ahli yang menggunakan senjata atau alat-alat juga mengerti tubuh manusia. Dia membunuh hanya dengan satu sayatan dan kedalamannya selalu sama.” ucap Yeonjun sambil melirik seseorang yang kini berada di sampingnya.

“Ya, dugaanku juga begitu. Setiap korban yang kita temukan selalu mendapatkan luka sayatan dari senjata atau alat-alat.” Taehyun mengangguk dan menghembuskan rokok yang ia hisap. Nada suaranya sudah tenang lalu dia memberikan sebuah kertas kepada Yeonjun. Ia langsung mencuri rokok yang dihisap oleh Taehyun dan mematikannya. Taehyun mendelik melihat perbuatan itu tapi dia kemudian menghela nafas.

“Menurutmu bagaimana? Aku mulai merasa ada yang aneh.” ucap Taehyun setelah tenang.

Yeonjun hanya menatap dokumen yang diberikan Taehyun kepadanya. Dokumen itu berisikan jenis sepatu dari jejak yang ditemukan olehnya selain itu juga berisi beberapa informasi forensik lain, “Hm, Memang ada yang disembunyikan. Kenapa kau baru sadar?”

Taehyun mendengus berusaha mengontrol emosi untuk tidak menonjok wajah pemuda bermasker di sebelahnya. Dia tidak mau berdebat banyak saat ini dengan pemuda bernama Daniel Choi (Yeonjun) ini, lebih tepatnya karena dia tidak mau harus berurusan dengan kepala kepolisian kota Seoul –lagi. Terakhir dia berseteru dengan pemuda ini, ia hampir kehilangan pekerjaannya. Lagi pula, walau terlihat urakkan dan menyebalkan –sungguh tidak ada kata lain selain menyebalkan untuk menggambarkannya- pemuda ini sudah membantu penyelidikan cukup banyak. Ada sedikit kemajuan setelah pemuda ini bergabung ke tim penyelidikan kasus pembunuhan berantai ini.

 Ada sedikit kemajuan setelah pemuda ini bergabung ke tim penyelidikan kasus pembunuhan berantai ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
the seoul city, yeonjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang