Bab 19

5.2K 344 28
                                    


pusing itulah yang saat ini vina rasakan, matanya mengerjab pelan menyesuaikan cahaya. ia merasakan saat ini ia masih berada di dalam mobil. remang remang ia mendengar banyak orang yang berbicara. setelah beberapa saat pusingnya berangsur-angsur menghilang, ia bisa melihat saat ini ia berada di dalam mobil dengan sang supir, sedangkan yang lain berbncang bincang di luar di depan bangunan tua yang mengerikan ia dapt melihat para kakak dan para orang tua berbincang. ia akan memanfaatkan keteledoran keluarganya.

"ada celah"batin vina senang.

tanpa aba-aba vina memukul tengku supir sampai pingsan dan mengekuargakannya dari mobil. ia langsung saja menyalakan mobil dan melesat pergi meninggalkan keluarganya yang mulai akan mengejarnya. 

"ayo vina cari semua alat pelacak"guman vina.

ia harus mengeluarkan semua alat pelacak agar tak bisa di lacak. setelah beberapa saat ia menemukan 4 ala pelacak, 1 di tas, 1 di kalungnya, 2 ada di dalam mobil. vina langsung membuangnya, ia sempat hampir tertabrak karena terlalu fokus mencari alat pelacak. saat ini masih banyak mobil di belakang vina. 

"jalan tikus, itu kuncinya"ucap vina tersenyum senang.

langsung saja vina berbelok ke jalan kecil, sehinggal para bodyguard dan lainnya bingung kemana vina pergi.

disisi lain, di mobil daddy terdapat opa, kakek, dan kennan. sedang kan papa bersama ayah, alex, dan kenzo. dan yang lain seperti xavier dkk mereka berada di mobil ke 4, 5, dan 6. di dalam mobil mereka masing masing sudah terdapat alat komunikasi yang bisa menyalur ke mobil daddy, papa xavier, haydar, varo, dan mobil bodyguard khusus yang saat ini dikendarai oleh jordan.

"shitt sepertinya dia sudah membuang semua alat pelacak"

"karena saat ini alat pelacak hanya berdiam di satu tempat"jelas sean yang didengar oleh semua orang lewat alat komunikasi.

"bagaimana sekarang?jalan ini terlalu kecil"tanya vero.

"ada jalan lain, kita bisa menutup semua jalan keluar dari permukiman ini"ucap kennan.

"biarkan saja, kita lepaskan dia kali ini"

"kita semua tau tujuannya ke bandung"ucap opa datar.

"tapi opa.."ucap el yang di potong oleh kakek.

"tenanglah kami tak akan semudah itu untuk melepaskannya boys"ucap kakek dengan senyum yang sangat mengerikan.

Disisi lain

"aku dengar ia kabur dari mansion"ucap paruh baya berperut buncit.

"benar tuan ia akan pergi ke bandung untuk mengikuti wisudanya besok lusa tuan"ucap sang asisiten.

"baguslah, dulu aku tak berhasil membunuhnya kali ini aku akan membunuhnya dan membuat keluarga williams hancur hahahaa"ucap paruh baya itu dengan tawa yang menyeramkan.

"siapkan segalanya kita akan menjalankan rencana itu setelah acara wisudanya, anggap saja aku berbaik hati untuk mewujudkan keinginannya hahaha"ucap pria paruh baya itu.

"baik tuan"ucap sang asisten lalu meninggalkan sang tuan pergi.

"ahhh atau bagaimana kita bermain sebentar cantik sebelum kau mati hahahaha"tawa penuh nafsu pria itu dengan menatap foto seorang gadis yang sedang tersenyum.


Di mobil vina

"mereka udah nggak kelihatan"

"bandung i'am comingg yuhuu"ucap vina sedikit berteriak.

vina menikmati perjalanan sambil mendengarkan musik yang ia stel. ia sangat senang rencananya berhasil walaupun tadi nyaris gagal.

Ivona BelvinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang