1.2|

122 22 5
                                    







Brian sedari tadi hanya menatap es krim nya tidak berselera. Pikirannya berkelana ke kejadian yang dimana ia melihat ayahnya berbicara dengan pacar gurunya. Kenapa Dad bisa sedekat itu dengan perempuan lain? Sedangkan denganku tidak sama sekali? Wonpil dan Dowoon yang hendak menyuapi satu sama lain itu terdiam saat melihat es krim Brian yang utuh. Biasanya, Brian bisa menghabiskan hingga 5 cup es krim favoritnya.

"Hyung?" Dowoon memanggilnya, namun Brian tidak terganggu sama sekali

"Hyung?" Wonpil kembali memanggilnya, sembari melambaikan tangan didepan wajahnya, namun Brian masih tetap terdiam

Dowoon dan Wonpil saling menatap satu sama lain. Bibir Dowoon membentuk sebuah seringai yang mengerikan, begitu juga Wonpil. Satu, dua, tiga...

"HYUNG!" teriak Wonpil dan Dowoon secara bersamaan sembari menggebrak meja, membuat Brian terkejut dan juga para pengunjung cafe yang disana menatap Wonpil dan Dowoon terheran, Wonpil dan Dowoon hanya bisa meringis lalu fokus ke Brian yang sedang terkejut

"Hyung kenapa?" tanya Wonpil menatap Brian yang hanya murung

"Aku tidak apa apa. Nah." Brian menyerahkan es krim nya ke Dowoon, dan Dowoon pun menghabiskannya dengan lahap, Wonpil yag melihatnya hanya bisa menyikut perut Dowoon

"Aw, sakit Hyung!"

"Bisa ga sih, gausah rakus kaya gitu?" Wonpil memelankan suaranya sembari menatap Brian was was

"Lagian kan Bri Hyung yang ngasih aku es krimnya kan?" Wonpil hanya bisa memelotot pada jawaban yang dilontarkan Dowoon

"Halo, sweethearts." Reflek, Dowoon, Wonpil, dan Brian menoleh ke sebelah Brian, yang dimana Junhyeok sudah duduk disebelah Brian

"Hai, Hyung! Akhirnya kita bisa ngobrol bareng lagi sama Hyeok-ie Hyung!!" Junhyeok tersenyum ke arah ketiga anak SMP yang ada di hadapannya, lalu ia menatap Brian yang murung. Junhyeok reflek merangkul pundak Brian dan memfokuskan atensinya ke Brian

"Ian kenapa? Apa ada masalah? Ian ada masalah sama Daddy atau orang lain?"

"Eum...ngga ada." Kalau aku cerita, nanti mereka semua bakal mikir yang ngga ngga, apa aku sedikit ubah aja ya?

"Gapapa, cerita sini. Barang kali kita bertiga bisa bantu." Brian menatap ketiga orang yang menatapnya, membuat Dowoon dan Wonpil mengangguk cepat "Iyaa, Hyung, mungkin kita bisa bantu."

"Itu, wajar ngga si, aku ngerasa kalo aku iri sama sakit hati ngeliat orang lain deket banget sama orang yang aku sayang?" Junhyeok dan Wonpil terdiam, lalu Dowoon menyeletuk tanpa berpikir panjang "Emang orang yang Hyung sayang siapa?" membuat Wonpil kembali menyikut perut Dowoon pelan

Pipi Brian memerah mendengar pertanyaan Dowoon. Sontak, ia memeluk Junhyeok guna menyembunyikan rona merah di pipinya. Junhyeok yang mengerti itu, ia memegang kedua pipi Brian dan menghadapkannya ke arah wajahnya.

"Itu berarti, Ian suka sama orang itu. Ian sayang kan sama dia? Yang Ian rasakan, itu namanya cemburu. Tidak apa apa, itu wajar." Setelah mendengar jawaban dari Junhyeok, Brian reflek memegang dadanya

"Berarti, a-aku suka sama Dad??"



[ t. b. c. ]

hola, i'm back.
miss me?.g
anw votement yaa, aku sangat menghargai vote dan komentar yang kalian berikann
stay healthy <3

adoptive dad ; jaehyungparkianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang