1.1|

143 22 1
                                    


"Izinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Park Jaehyung. Saya wali dari Kang Younghyun. Ah bukan, Park Younghyun." sontak, ketiga wali tersebut menelan ludahnya kasar. Sedangkan, Baekhyun dan Jaebum tersenyum kemenangan. Rasakan itu, dasar orang tua.

-

"T-tuan Park?! Anda wali dari Kang Younghyun?!!" ujar Tuan Yoon terkejut sembari mundur beberapa langkah, diikuti Tuan Kim dan Nyonya Kang

"Tepat sekali. Saya wali dari Park Younghyun." Jae menekan kata 'Park Younghyun', membenarkan posisi dasinya, lalu duduk di kursi tempat ia awalnya duduk "Silahkan duduk. Kita bicarakan hal ini dengan tenang."

Ketiga wali itu duduk berdekatan, sembari menatap was was Jae yang menyeruput kopinya. Baekhyun dan Jaebum hanya bisa terdiam, karena mereka berdua tidak berani mencampuri urusan Jae.

"Jadi, kalian mengancam akan melaporkan putra kesayangan saya ke dalam penjara dengan tuduhan pencemaran nama baik?" Jae menatap tajam ketiga wali itu yang membuat ketiga wali dari Jisung, Jaehwan dan Daniel menciut "Saya tanya, putra saya salah apa?"

"Putra anda menyebarkan kabar buruk kalo Daniel dan teman temannya telah melecehkan putra anda. Padahal tidak ada bukti sama sekali." ujar Nyonya Kang sedikit emosi

"Woah woah, tenang Nyonya Kang. Jika anda bersikap sedikit kasar, maka masalahnya tidak akan selesai." ucapan Baekhyun hanya dibalas dengusan kesal, membuat Baekhyun hanya bisa bersabar atas kelakuan wali murid nya itu

"Untuk bukti, kami memiliki beberapa bukti kuat. Rekaman cctv, silet kecil milik Younghyun yang berlumuran darah dari Jisung, beberapa helai rambut Daniel, dan laporan dari anak anak yang melihat mereka berempat menyeret Younghyun ke dalam kamar mandi sekolahan yang sudah tidak dipakai. Tuan Park memang sudah melaporkan kasus ini ke polisi. Dan jika barang bukti itu dikirimkan ke kantor polisi, maka anak anak kalian bisa dijebloskan ke penjara." Jaebum menunjukkan lembaran laporan kepolisian, yang membuat ketiga wali itu tercekat

"Silet...buat apa Younghyun membawa silet? Bukankah ia sama saja berniat untuk melukai orang?" sanggah tuan Yoon yang membuat Jaebum dan Baekhyun menghela nafas

"Kami memang menyarankan anak-anak untuk membawa silet. Karena dulu memang maraknya kasus pelecehan seksual. Tidak ada alasan lagi, sekarang tuan dan nyonya tinggal memilih. Tetap melaporkan Park Younghyun, atau kasus ini dianggap damai?"

Ucapan Baekhyun membuat ketiga wali ini terdiam, mereka tampak berdiskusi sebentar. Tatapan tajam yang ditunjukan oleh Jae membuat ketiga wali ini ketar ketir.

"Kami bertiga akan menganggap kasus ini telah damai. Mohon, jangan laporkan putra kami, tuan Park." ujar tuan Yoon memohon

"Alright. Dengan syarat, jangan ganggu putraku." Jae menatap jam tangannya, lalu bangkit dari kursinya. Menimbulkan tanda tanya dari kelima orang yang berada disana "Aku ada urusan. Excuse me."

-

"Hyung, kau mau kemana?"

"Aku mau mengumpulkan tugas ke Bae Ssaem. Nanti kalau aku ga ngumpulin lagi, bisa bisa aku dijemur di tiang bendera." Brian membawa buku pelajarannya dan berjalan menuju ruang kantor milik Bae Ssaem "Tunggu aku di depan gerbang. Nanti aku menyusul." teriak Brian yang hanya dibalas deheman Dowoon dan Wonpil

Brian mengetuk pintu ruang kantor milik Bae Ssaem. Tiga kali ketukan namun tidak menghasilkan jawaban. Ia tidak sengaja memegang kenop pintu. Tidak terkunci. Membuat Brian memutar kenopnya dan membuka pintu ruang kantor dari Bae Ssaem. Sebuah pemandangan tidak terpuji dihadapannya. Brian pun bergegas menutup pintu ruang Bae Ssaem lalu membalikkan badannya seraya mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya.

"Aku ga liat apa apa. Aku ga liat apa apa. Aku ga liat apa apa." bisiknya pelan

Pintu ruangan terbuka. Brian melihat Bae Ssaem yang membukanya "Ada apa, Kang Younghyun?"

"Ssaem, saya ingin mengumpulkan tugas kemarin, ini." Brian memberikan buku pelajarannya yang disambut oleh Bae Ssaem yang hanya dibalas deheman. Tak lama, keluar seorang perempuan dari ruang kantor Bae Ssaem. Awalnya Brian tak mempedulikannya, namun saat ia melihat wajah seseorang yang bersama Bae Ssaem tadi, membuat Brian terkejut.

"Seulgi Noona?" perempuan bernama Seulgi itu menoleh ke sumber suara dan menemukan Brian yang menatapnya

"Oh, halo Younghyun. Kita bertemu lagi disini." kalimat yang dilontarkan perempuan bernama Seulgi itu menimbulkan tanda tanya dari Bae Ssaem dan Brian

"Yeobo, kau kenal Younghyun?" tanya Bae Ssaem ke Seulgi yang membuat Brian menahan tawa

"Iya, kita tadi bertemu di kafe milik Junhyeok-ssi. Junhyeok-ssi temennya Jaebum." melihat wajah kekasihnya yang cemberut, membuat Seulgi tersenyum "Aku tidak berhubungan dengan Jaebum lagi, Irene-ah."

"Kapan Noona akan kesana lagi? Aku ingin bercerita semuanya ke Noona." ujar Brian yang dibalas surai Brian yang diacak acak oleh Seulgi "Mungkin kapan kapan ya? Noona masih sibuk. Lain kali, okay?" Brian mengangguk pelan "Baiklah, aku mau kembali dulu. Dadah Noona, dadah Bae Ssaem!" Brian pun berlari kearah depan gerbang sekolah, meninggalkan Irene yang menatap Seulgi dengan tatapan tanda tanya dan Seulgi yang tersenyum menatap punggung Brian yang menjauh



[ t. b. c. ]

miss my book so much? hshs
votement dipersilahkan, nee :)




adoptive dad ; jaehyungparkianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang