Ephemeral

..

Jangan pernah berputus asa. Jangan membenci siapapun. Bencilah dirimu sendiri. Dan jangan pernah berpikir diri kalian lebih baik dari yang lainnya.

Karena sebenarnya diri kitalah yang paling buruk. Bahkan dari sebuah ranting kotor yang tergeletak di tanah. Jika kalian memang merasa lebih baik, lihatlah lebih dalam orang-orang di sekitarmu.

Lebih baik mereka bukan? Walaupun kita memang di beri sedikit kelebihan. Namun kita tak menjadi lebih baik dari mereka.

Seseorang mengajarkanku bahwa, tetaplah berada di angin sepoi-sepoi. Dan juga, jangan menjadi menara karena bisa saja kamu rubuh. Bahkan selain rawan rubuh, menara juga banyak yang menginginkannya. Bukankah lebih baik berada di bawah, di atas tanah? Lebih menjamin agar kamu tidak rubuh.

Insan seperti kita ini hanyalah setetes air yang berada di samudera luas. Jika memang kita tak mempunyai arahan, hilanglah kita.

Salju lebih baik dari pada bara api. Jadilah salju yang lembut nan anggun. Namun bisa membuat lawanmu binasa.

Jangan engkau menjadi bara api, yang hanyalah penyesalan di akhir. Dan tak ada yang spesial dihidupmu. Karena kamu selalu terperdaya oleh panasnya bara api.

Hidup tak hanya tentang dirimu. Di dunia ini kita hanya belajar. Bagaimana cara hidup lebih baik. Kita ini hanya harus meraih apa yang sudah di takdirkan. Tak lebih dari itu.

Jika lebih dari itu, maka kamu adalah sosok yang serakah. Dan celakalah orang yang serakah di kehidupannya. Maka, hiduplah dengan kesederhanaan. Biarkan takdir mu mengalir seperti seharusnya.

Akhir kata, jangan lupa untuk tetap tersenyum. Seberat apapun itu tersenyumlah. Setidaknya orang-orang disamping mu menjadi nyaman dengan senyumanmu itu.

Aku, Abin Kadeo meminta maaf karena tidak bisa menjaga adik ku. Mungkin kalian kecewa denganku. Namun seperti itulah takdir yang sudah di gariskan

Sampai saat ini, aku pamit. Maafkanlah segala kesalahanku...

......