Part 18

976 94 5
                                    

Nur dan rika berpisah didepan gedung fakultas karena arah tujuan mereka berbeda.

Tujuan rika ke parkiran yang letaknya dibelakang kampus sedangkan nur ingin keluar dari gedung kampus, nur berjalan kedepan.

Sampai diluar kampus, nur mengambil hpnya dari tas untuk memesan grab.

Kepala nur menunduk sambil bermain hp,pandangan nur beralih dari hp ke sepasang sepatu kets pria yang tepat berada didepannya.

Nur lalu mendongakkan kepalanya, mata nur melebar.

Dia kaget didepannya sudah ada rei yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sama menyebalkannya seperti tadi siang.

"R-ei" ucap nur gugup

1 detik, 2 detik dan 3 detik rei masih diam memperhatikannya. Nur yang masih kesal dengan rei berusaha mengabaikannya, dia memfokuskan kembali pandanganya kearah layar hp yang sedang menampilkan aplikasi grab.

"Ayo" ucap rei datar

"Kemana?" Tanya nur yang pandanganya masih kelayar hp

"Pulang". ucap rei dengan nada datar.

Hah?

Iya

"Gw pulang naik grab".

"Sama gw".

Nur lalu mendongakkan kepalanya, menatap mata rei

"Ngapain pulang bareng lu? Tadi aja pas makan siang lu diem aja, kalau lu terpaksa mending lu bilang dari awal. Terus sekarang pake acara mau nganterin gua pulang segala lagi, maksudnya apaan?". Ucap nur panjang lebar mengeluarkan kekesalan dia sejak tadi. Dia bukan tipe orang yang suka berbasa-basi, ketika ada orang yang keliatan aneh. Dia harus tahu apa tujuan orang itu.

Rei dengan tampang menyebalkannya menaikan satu alisnya.

"Masih ngambek?"tanyanya

Nur menarik nafas lalu menghembuskannya dengan kasar. Susah juga ya ngomong sama rei. Dia memilih melanjutkan kegiatanya untuk memesan grab, tapi belum sempat dia mencari lokasi tujuannya tanganya sudah ditarik paksa oleh rei dan nur yang belum siap sedikit terseret, rei lalu melangkahkan kakinya masuk kembali kedalam gedung kampus.

"Rei lepasss". ucap nur berusaha melepaskan tangannya.

Tapi semakin nur meronta semakin kuat pegangan tangan rei. Yang sekarang terasa panas dikulit nur.

Pada akhirnya nur memilih mengikuti langkah rei. Ternyata rei membawanya keparkiran lebih tepatnya kearah mobil rei terparkir.
Rei melepaskan pegangan tanganya.

"Masuk".

Nur yang malas berdebat masuk kedalam mobil. Rei juga masuk kedalam mobil, kekursi pengemudi. Mobil rei berjalan meninggalkan parkiran kampus.

Rumah lu dimana?tanya rei dengan pandangan yang fokus kedepan.

"Maksa deh lu rei, lagian gua ga mau pulang dulu".

"Kemana?"tanyanya

"Ketempat gym" ujar nur ketus

"Mau ngegym?"

"Daftar". Jawab nur singkat
Mobil rei berhenti ditempat gym yang nur tahu tempat gym ini sedikit lebih mahal dibandingkan tempat gym yang ingin nur kunjungi.

"Kok disini. Lagian lu gananya gua mau daftar dimana". Ujar nur kesal

"Sama aja". Rei membuka seatbeltnya bersiap turun.
-----------------------------------------------------------

Mereka telah selesai, lebih tepatnya nur yang telah selesai daftar member gym. Nur dan rei berjalan beriringan kearah mobil rei terparkir. Tapi nur menghentikan langkahnya diikuti rei. Kemudian rei menoleh kearah nur. Nur sedang membuka tasnya mengeluarkan hp .

"Ngapain?". Tanya rei

"Mau mesen grab".

Rei mengerutkan dahi samar

"Kan pulang gua anter" ucap rei.

Nur lalu mendongakkan kepalanya

"Lu kenapa sirei, pake acara nganterin gua ketempat gym terus sekarang mau nganterin pulang juga. Kita ga sedeket itu rei." Ujar nur.

"Mau aja, emang kenapa?". Tanya rei datar

"Tapi gua ganyaman rei". Jawab nur jujur.

Rei menaikan satu alinya.
"Kenapa?, Emang ada yang marah?". Tanya rei

"B-ukan, gua emang gabisa pergi bareng sama orang yang kurang deket".

"Kan kita lagi pendekatan" ucap rei enteng

"Hah?".

"Hmm, emang selama ini gua gatau kalau lu suka ngeliatin? Terus sekarang dideketin kok malah kabur". Ucap rei enteng.

Pipi nur besemu merah. Ternyata bener yang rika bilang, nur itu suka ngeliatin rei apalagi kalau pulang dari kampus. Astaga sekarang nur jadi malu sendiri sama tingkah pemilik tubuh ini dulu.

"A-nu i-tu". belum sempat nur menjelaskan rei sudah memotong pembicaraan nur.

"Udah, ayo pulang takut kesorean". Rei lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan nur.

Nur menepuk dahi pelan, dia baru ingat kalau nanti malam keluarga nur mau pergi kerumah teman papanya, nur lalu menyusul rei.

TO BE CONTINUE

Become A Fat Lady | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang