Part 21

888 79 5
                                    

"Yah sayang sekali, kamu besok kuliah jam berapa nelvin?". Tanya tante sinta sambil menoleh kearah nelvin.

"Besok ga ada kelas mah". Ucap nelvin

"Nah pas banget besok kamu anter jemput nur ya". Ucap tante sinta dengan bersemangat.

"Iya" .

"Engga". Mata nur melebar, kenapa sih si nelvin ini harus bilang iya, nur kan pernah bilang kalau dia paling ganyaman pergi sama orang yang ga deket biarpun nelvin ini tampangnya gemesin jadi pengen cubit ehh.

"loh kok ga kompak".Ujar papa nur sambil tertawa.

Mama nur, tante sinta, dan om hermawan juga ikut tertawa.

"Dasar, kelakuan anak sekarang. Lebih baik kita lanjut pembicaraan soal kerjaan diruang kerja aja, jangan ganggu ibu-ibu yang lagi nyoba deketin anak-anaknya." Ucap om hermawan mengajak papa nur keruang kerjanya.

Lalu papa nur dan om hermawan meninggalkan meja makan.

"Kamu, kenapa sih nur padahal dulu waktu kecil kalian deket banget loh". Ujar mama nur.

Nur dan nelvin diam, mereka saling pandang lalu beberapa detik kemudian nur mengalihkan pandangannya kearah mamanya.

Nur mana tahu kalau mereka pernah deket. Lagian juga dia kan baru ditubuh ini.

"Iya bener dian, aku jadi inget nelvin, nur sama dave. Suka main bertiga sampe kalau nur pulang anak-anak pada nangis". Ujar tante sinta sambil tertawa kecil.

Nur mengerutkan dahi samar
siapa lagi dave. Batin nur

"Oh iya sin. Ngomong-ngomong dave dia kapan balik ke indo udah lama banget loh dia ga pulang-pulang, ga kangen keluarganya apa". Ujar mama nur

"Pas banget, aku jadi inget mau ngasih tahu kamu lusa dia mau pulang ke indo. Kira-kira nyampe sini sore ". Ucap tante sinta.

"Oh iya, cuma beberapa jam doang ya singapura-jakarta. Terus gimana sin mau netap disini atau mau balik lagi nanti?". Tanya mama nur

Nur dan nelvin dari tadi hanya mendengarkan interaksi mama nur dan tante sinta.

"Nah itu belum tahu, soalnya dave betah banget kerja disana. Ya kali aja dapet istrinya orang sana". Sambil tertawa kecil.

Tante sinta melanjutkan perkataanya
"Kita jadi bahas kemana-mana ya. Sudah pokoknya besok nelvin anter jemput nur kuliah.Mama lihat-lihat sejak kalian mulai pada gede udah gapernah main bareng lagi. Jangan kaya gitu ya, kita ini udah kaya sodara jadi silaturahmi harus terjalin terus jangan sampe putus". Ujar tante sinta panjang lebar.

"Betul, kali aja kalian jodoh kan ga ada yang tahu kedepannya". Ujar mama nur sambil tertawa.

"Nah iya bener kali aja kalian jodoh, kamu besok kuliah jam berapa nur?". Tanya tante sinta

"Hmm, belum tahu tan". Sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Dia masih belum ingat jadwal kuliah nur. Wajar saja dia kan baru menjalani hidup sebagai nur masih perlu beradaptasi.

"Yaudah nanti aku suruh nur chat nelvin aja ya. Kalian ngobrol dulu aja sekalian tukeran nomer telepon. Kita lanjut ngobrolnya diruang tengah aja sin sambil nonton". Ajak mama nur.

Mama nur dan tante sinta  melanjutkan obrolan mereka diruang keluarga. Meninggalkan nur dan nelvin dimeja makan.

"Kenapa?".

Nur mengerutkan dahi samar merasa aneh dengan pertanyaan nelvin, sepertinya dua kali bertemu pertanyaan nelvin selalu singkat, padat dan ga jelas buat nur.

Nelvin melanjutkan ucapannya "kenapa gamau dianter?".

Oh itu maksud pertanyaan nelvin batinnya

"Gapapa kok vin". ucap nur sambil menatap mata nelvin. Ga ada salahnya nur mencoba akrab dengan nelvin, lagian juga mama papa mereka berteman dari dulu jadi menurut nur gamungkin nelvin berbuat yang aneh-aneh. Lain halnya dengan luna sama rei yang bisa berbuat macem-macem.Nur jadi kesel kalau inget mereka lagi.

Nelvin mengerutkan dahinya, pasalnya nur biasanya memanggil dirinya dengan sebutan ka, biarpun nelvin hanya lebih tua 1 tahun daripada nur dan biasanya nur tidak seberani itu menatap mata nelvin ketika bicara dengannya, karena mereka kurang deket dan jarang ngobrol tapi ketika mereka diharuskan untuk berkomunikasi, nur biasanya lebih banyak menunduk atau menatap kening nelvin.

Setelah menarik kembali kesadarannya, nelvin membuka suara

"Nomer lu berapa?". Tanyanya

Nur menyodorkan tangannya kearah nelvin

Nelvin yang tidak mengerti mengangkat sebelah alisnya

"Mana hpnya?".

Nelvin yang sekarang mengerti maksud nur mengeluarkan hpnya dari saku celana lalu menyerahkan hpnya kepada nur.

Setelah nur mengetik nomer teleponnya tentunya dengan bantuan melihat nomer nur dihpnya(hp nur), dia lalu mengembalikan hp nelvin tapi nelvin diam saja seakan tidak mau menerima hpnya(hp nelvin)yang diberikan oleh nur.

"Ini". Ucap nur

"Nur lu kemaren ziarah kemakam siapa?". Tanya nelvin tiba-tiba.

TO BE CONTINUE

Become A Fat Lady | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang