4. Bermalam

2K 211 7
                                    







Keduanya sudah berada di dalam mobil milik shani. Sebenarnya gracia membawa sepedah motor, namun shani yang terus memaksanya ingin mengantarkan gracia pulang karena memang di luar sana hujan masih turun dengan deras.

"Oke aku antar kamu pulang dulu, jadi tolong arahin aku ke alamat rumah kamu" kata shani

CLEKKKKKKKKKK....

Pedal gas di injak nya....

CKKKKKCK....CKKKKKKKCKKKK

Suara mesin terdengar, namun entah mengapa mobil bermerk mewah itu engan melaju.

"Aishhhh siallll...." Dan ternyata mobilnya tiba-tiba mogok.

"Arghhhhhhh....menyebalakan kenapa di saat seperti ini si" ucapnya kesal sambil mengetok-getokan keningnya ke kemudi.

"Huft...." Tangan lembut itu menjadi bantalan untuk kening Shani, shani menoleh di balas dengan senyuman gracia.

"Tunggu hujan reda biar aku yang anter kamu pulang, tapi maaf aku cuman bisa nganterin kamu naik motor tua" katanya yang menoleh ke kaca samping mobil milik shani.

Setengah jam berlalu, hujan sudah redah. Dan akhirnya mereka kembali ke parkiran toko yang tadi mereka gunakan untuk minum kopi. Kebetulan sekali saat itu gracia membawa dua buah helm.

Gracia memberikan satu helm nya kepada shani, shani langsung memakainya lalu

CLEK...CLEKKK....

Dia kelihatan kesulitan mengaikat pengait pada helm yang di kenakan nya.

Gracia mendekat, dia sedikit berjinjit menyamakan tinggi badan mereka.

Sepersekian detik tanpa sengaja keduaata mereka saling bertemu, saling mengunci satu sama lain, sampai akhirnya gracia memutuskan pandangan mereka terlebih dulu.

"Eh..." Gracia membuka kembali helm yang di kenakan shani, lalu setelah dia membuka Hoodie yang dia kenakan.

"Kalau kamu ga keberatan, pake hoodie ini buat ngurangi rasa dingin di tubuh kamu" sederhana tapi hal yang di lakukan gracia berefek sangat luar biasa untuk shani.

Dan siapa sangkan shani yang gelian pake sesuatu bekas orang itu mau dengan mudah memakai hoodie kumel milik gracia.

Setelah di rasa cukup aman Gracia menaiki motor vespanya.

"Tolong ya rosi, jangan ngadat! Batin gracia, karena si rosi kebetulan punya hoby ngadat terus suka kinta jajan.

Gracia sudah siap, shani sudah duduk di belakang gracia, di liriknya spion motornya yang mantulkan wajah cantik shani yang terlihat tegang. Sejujurnya ini kali pertama seumur hidup shani naik motor.

"Kalau kamu takut kamu boleh pegangan ke pinggang aku"

Dan sekali lagi shani menurut.

"Begini ya" kedua tangannya melingkar sempurna di pinggang gracia.

Motor itu melajut dengan kecepatan sedang, menerobos udara malam yang semakin dingin di tambah dengan tadi bekas hujan bisa di bayangkan gimana rasanya naik motor dengan hanya mengenakan kaos tipis.

Uaghhhh....

Tubuh mungil gracia bergidik ketika angin berhembus kencang.

Hacimmmmmmm......hacimmmmmm

Berkali-kali gracia bersin, sejujurnya dia itu tidak kuat dengan udara dingin. Shani yang termasuk kedalam  golongan manusia yang memiliki tingkat kepekaan di atas rata-rata itu tanpa canggung mempererat pelukanya pada gracia, berharap dengan itu bisa meringankan sedikit saja rasa dingin di tubuh gracia.

Kontrak Cinta ( GRESHAN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang