Shani menunggu sangat lama tapi gracia belum juga kembali, ketika shani ingin menghubungi gracia tiba-tiba saja terdengar suara jeritan seorang wanita.
"Tolongggg...,"
Shani menoleh ke sana kemari mencari sumber suara tersebut sampai akhirnya retinanya menemukan sepasang lelaki dan wanita tengah bertengkar.
"Ah siapa saja tolong," teriaknya lagi, karena kesal dengan wanita tersebut lelaki itu mengangkat telapak tangannya tinggi-tinggi guna menampar pipi mulus wanita tersebut.
"Sadar wanita jalang!
Duk!
Tanpa di sadarinya seseorang tengah berdiri sembari menangkis tangan si lelaki itu. Siapa lagi kalau bukan shani.
"Apa-apaan lu? Pergi dari sini dan jangan ikut campur! Kata lelaki tersebut.
"Banci! Cuman banci yang berani menyakiti seorang wanita," kata shani dengan tenang lalu menarik wanita tersebut ke belakang tubuhnya.
"Dia istriku! Aku bisa memukulnya sesuka ku dan itu bukan urusan mu! Katanya dengan geram. Shani menoleh ke orang di belakangnya.
"B---ukan! Aku bukan istrinya," kata wanita itu dengan takut.
"Lelaki ini sepertinya bukan tandinganku aku harus mengulur waktu untuk bisa meminta bantuan," gumam shani.
"Pergi dari sini atau aku akan menelepon polisi untuk menangkapmu!
"Eh...," seseorang menyentuh punggung tangan shani, dia pun kembali menoleh ke belang.
"Handpone kamu aja udah mati ci. Gimana caranya manggil polisi," kata gracia. Iya orang yang berdiri di belakang shani, orang yang telah menyentuh tangannya itu adalah gracia.
"Ge? Ngapain kamu di sini?
Gracia tidak menghiraukan pertanyaan shani.
"Om aku peringati lebih baik om pergi dari sini. Sebelum wanita di sebelahku memberimu pelajaran! Ujar gracia dengan entengnya.
"Ge, ngapain si ge. Astaga!
"Becanda ci,"
"Hahahaha. Lucu sekali kamu bocah. Kamu pikir aku takut dengan ancamanmu, hah?
Setelah itu lelaki tersebut sudah bersiap untuk menghajar mereka.
"Aku bisa mengabisin kalian berdua hanya dengan satu tangan saja. Tidak peduli jika kalian itu seorang wanita sekali pun!"
Untung saja shani cukup terlatih dalam pertarungan hanya dengan satu pukulan saja dia berhasil memukul alat pusaka lelaki tersebut yang mengakibatkannya menang telak.
"Waw itu pasti sakit," ucap gracia memandang iba pada lelaki yang tengah berguling-guling di lantai sambil meringis kesakitan.
----
Lelaki tersebut pun sudah di amankan di kantor polisi.
"Aku kan udah bilang tunggu aku. Tapi kenapa kamu malah berkeliaran saat kakimu terluka ci. Ehmm, maksud aku setidaknya tunggu aku sebelum kamu melakukan hal itu kalau kamu kenapa-napa nanti aku pulangnya gimana," kata gracia. Shani tercenga mendengarkan ucapan gracia barusan.
"Ga luka, ini cuman lecet dikit. Terus aku mesti nonton wanita itu di hajar sama lelaki itu sementara aku bersembunyi di pojokan sampai kamu dateng?
"Dulu aja waktu di bar kamu dengan berani nolongin aku kan? Kata shani lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrak Cinta ( GRESHAN )
RomanceSetelah di selingkuhi oleh mantan pacarnya, nona muda kaya raya Shani Indira Natio di seret ke acara perjodohan oleh Vivi Yona, ibunda tersayang. Untuk menghindari perjodohan, dia menjalin kontrak percintaan dengan seorang pelayan bar tampan atas do...