3 - Cafe

103 22 1
                                    

"iya sayanggg, ini aku lagi sama diandra lohh" ucap teresa dengan riang, sambil menatap layar ponselnya.

Sesampainya di cafe tropical dan memilih tempat, tiba-tiba saja ponsel teresa bergetar, dan menampilkan id call sang pacar yang kini sedang mengenyam pendidikan militer di luar pulau.

Diandra tersenyum kikuk saat layar ponsel teresa dihadapkan padanya, dan menampilkan wajah febri, pacar teresa yang sekarang.

"halo diandraa, titip teresa ya, kalau dia nakal sentil aja" kata febri sambil memperagakan sentilan jari di depan kamera ponselnya.

"iya febri, siap hehe" kata diandra, masih kikuk.

"yaudah ayangg, aku mau ngops cantik dulu sama diandraaa, besok lagi aja ya telponnya.. good nighttt" kata teresa dengan nada manjanya.

"good nightt juga sayangg, jangan malem2 yah pulangnya.. i love youu" jawab febri sebelum mengakhiri panggilan telponnya.

"gila kamu sa, terus ini kak mikha ga marah apa ini teresa telponan sama pacarnya pas kalian lagi kencan?" tanya diandra, masih tidak bisa menalar akhlak sahabatnya itu, dan juga masih tidak paham kenapa mikha sesantai itu padahal teresa sedang telponan dengan pacarnya selayaknya mereka tidak ada apa-apa.

"ya ngapain marah di, aku juga sama aja wkwkwk" jawab mikha sambil tertawa.

Diandra makin speechless mendengar jawaban mikha barusan.

"udah gausa dipikirin lagi kelakuan kita. kamu mau pesen apa deh, aku sama mas mikha yang ke kasir buat mesenin" ujar teresa, sambil memeluk lengan kekar mikha.

"aku milkshake strawberry aja, sama kentang goreng" ujar diandra setelah melihat lihat buku menu.

"aku es cappucino aja, sama churros deh" ucap jamal setelahnya.

"oke, tunggu dulu kalo gitu" kata mikha, sebelum mereka menuju meja kasih untuk memesan makanan.

Kini tersisa diandra dan jamal saja yang duduk di sofa, canggung dan sibuk dengan ponsel masing masing, sementara teresa dan mikha masih mengantri, sepertinya masih agak lama mereka kembali ke bangku mereka.

Cafe tropical malam itu cukup ramai, padahal malam ini masih malam selasa, bukan malam minggu.

Sepertinya para customer akan sulit menemukan tempat duduk yang kosong ketika malam minggu, saking banyaknya yang datang kemari.

Diandra mulai penat memandangi layar ponselnya, akhirnya ia pun meletakkan ponselnya di atas meja. Gadis itu mulai celingak celinguk melihat suasana cafe tropical.

Sesuai dengan namanya, cafe itu dihiasi dengan tanaman tanaman tropis seperti siri-sirian dan tanaman fenomenal yang saat itu harganya masih mahal, yaitu janda bolong dan beberapa tanamam jenis monsterra.

Tidak lupa interiornya yang dominan berwarna earthtone, menambah kesan elegan sekaligus tropis apabila dipadukan dengan tanaman yang menghiasi setiap sudut ruangan, sesuai dengan namanya.

Di beberapa sisi dindingnya dihiasi typografi tentang motivasi dan mural untuk pemanis typografi, dan dipadukan dengan sempurna.

Penyanyi cafe yang baru saja datang langsung bersiap di panggung yang sudah disediakan, musik akustik mulai dinyanyikan, dan pilihan pertama lagu yang mereka mainkan adalah lagu milik Kahitna - Cantik.

"Diandra?"

Diandra berhenti menilai seluruh sudut ruangan cafe dan menoleh menatap jamal yang sedang memanggilnya.

"Eh iya kak?"

Jamal memberikan isyarat pada diandra agar menoleh ke belakang.

Gadis itu pun mengikuti arah lirikan jamal. Mereka mendapati teresa dan mikha duduk di tempat yang lain, bangku yang hanya bisa diisi dua orang.

Ridin' ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang