Diandra masih ingat kali pertama dia dijebak teresa agar menemaninya kencan dan malah boncengan cowok asing. Boncengan sama cowok yang sekarang jadi calon pacarnya ini.
Yah sepertinya akan lain cerita kalau bukan jamal yang memboncengnya dulu. Jadi sedikit banyak diandra berterima kasih dengan teresa walaupun sempat ada sedikit badai diawal mereka mulai dekat, tapi sekarang sudah berlalu.
Sekarang diandra dan jamal sedang mengantri di stan dimsum, gadis itu sudah menenteng satu plastik sempol dan es dawet ditangan kirinya, belum lagi telur gulung yang dibawakan jamal.
Memang agenda jogging cewek ini selalu sia-sia dan tidak ada hasilnya, alias hanya menghasilkan lemak saja. Untung saja diandra bukan tipe cewek yang akan cepat gemuk walaupun makan banyak.
Jamal hanya geleng-geleng saja melihat betapa besarnya nafsu makan diandra —entahlah atau hanya lapar mata saja, mengingat barusan mereka makan pecel tumpang.
"kamu kuat ngabisin sendiri?"
tanya jamal setelah diandra sudah mendapatkan dimsumnya.
"kan nanti bagi bagi ama kak jamal, mam bareng bareng" kata diandra sambil memeluk lengan jamal dan tersenyum lebar.
Jamal ya cuma gemes aja liat diandra, pengen dibawa ke kama-- eh maksudnya dibawa ke pelaminan gituu.
"oke dehh" kata jamal.
diandra dan jamal pun langsung duduk di trotoar dekat perpustakaan kota, karena kebetulan trotoar di sana kosong.
"kak aaa..." kata diandra sambil menyuapkan dimsum pada jamal setelah ia makan telur gulungnya.
jamal dengan senang hati melahap dimsum suapan diandra. Konon katanya makanan yang disuapin ayang rasanya jadi 100 kali lebih enak dibandingkan makan sendiri. itulah yang dirasakan jamal sekarang.
"kak jamal kok tau sih aku suka jajan di cfd" tanya diandra, kali ini sambil melahap sempolnya, "dwitrwaktwe lwagwe, mwakwaswe kwakk" (ditraktir lagi, makasi kak)
jamal tertawa kecil sambil mengusap ibu jarinya pada pinggiran bibir diandra yang terkena saos sempol, dan seperti dejavu, dia menjilat ibu jarinya yang terkena saos sempol itu.
"kamu kan pernah cerita dulu" jawab jamal
"ih kapan?? aku ga inget" ujar diandra, mengerutkan keningnya.
"waktu di paralayang, kan kamu cerita kalau lebih suka kencan pagi-pagi sambil jajan di cfd" ujar jamal.
diandra terdiam dan melebarkan matanya, "ih masih inget dong" ujarnya.
"aku inget semuanya tentang kamu" kata jamal.
Selama ini setelah diandra pikir-pikir lagi, jamal ini memang dari awal bukan tipe cowok yang banyak cerita, tapi lebih suka mendengar dan memperhatikan.
dan sekalinya ngomong gini diandra jadi klepek klepek lagi.
"kita langsung jadian aja gak sih kak?" ujar diandra spontan.
"boleh, mau aku tembak sekarang aja? biar kamu gabisa ilang-ilangan lagi" kata jamal. Pemuda itu senang senang saja kalau harus jadian dengan diandra sekarang, karena memang itu yang ia tunggu.
"ngg.. jangan dulu deh.. cari tanggal cantik aja" kata diandra sambil membuka ponsel dan mencari aplikasi kalender, mencari tanggal cantik.
"oke deh, kabarin cepet kalo udah nemu ya" kata jamal
"iya iyaaa" ujar diandra yang masih sibuk scro kalender di hpnya.
sekali lagi gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak jamal. memang walaupun duduk di pinggir trotoar tetap bisa nyaman asalkan bersandar di pundak ayang sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridin' ✔
Cerita PendekDiandra terpaksa boncengan dengan pemuda yang tidak dia kenal karena harus menemani sahabatnya, teresa, untuk berkencan. (complete) start : June 2022 ⚠️SHORT STORY!!⚠️ 1 in #kimdahyun (August, 26th 2023)